12~ MEMORI √

255 32 3
                                    

Gagang pintu ruang inap Chen terputar. Tanda bahwa seseorang akan membuka pintu tersebut. Hyo Jin yang semula menunduk pun mendongakkan kepalanya, hanya untuk melihat siapa yang datang.

Ketika pintu mulai terbuka, Kyung Soo dan Baekhyun muncul dari balik pintu tersebut. Hyo Jin hanya menatap kedua makhluk indah di depannya itu dengan mata yang sayu.

Kyung Soo mendekati Hyo Jin dan mengelus surai hitam yeoja tersebut. "Pulanglah Hyo Jin-ah, kau pasti lelah" ucap Kyung Soo prihatin.

"Andwe!" Ucap Hyo Jin lemas. "Aku akan menunggu Chen oppa hingga ia xiuman, maksud author siuman"

"Hyo Hin-ah, kau akan sakit nanti. Jebal ne kau harus pulang. Kajja! Biarku antar pulang. Biarkan Baekhyun yang menunggu Chen oppa mu sadar" Kyung Soo menatap mata dongsaengnya lekat lekat. "Benarkan Baek?" kini beralih ke Baekhyun.

"Oh eoh? Ne ne ne" Baekhyun menjawab sekenanya.

"Shireo~" Hyo Jin menggeleng lemah.

"Hyo Jin-ah" Panggil Baekhyun. "Bagaiman jika aku saja yang mengantarmu pulang?" tawar Baekhyun.

Mata Hyo Jin berbinar, dan ia pun mengangguk pelan tanpa senyum. Kyung Soo dan Baekhyun pun hanya bisa tersenyum lega melihat anggukan manis dari Hyo Jin.

"Ya sudah, kami pergi dulu Kyung Soo-yah" pamit Baekhyun.

"Tapi kau kan baru datang," kata Kyung Soo ragu.

"Asal Hyo Jin senang" ucap Baekhyun sambil menatap genit Hyo Jin.

"Arra arra! Tapi, jauhkan wajah ahjussi genit mu itu! Awas saja jika kau tak menjaga Hyo Jin dengan baik" ucap Kyung Soo yang di balas anggukan oleh Baekhyun.

Baekhyun menghampiri Hyo Jin dan membantu yeoja itu berdiri dari kursinya. Kyung Soo sangat berterima kasih pada sahabatnya itu.

❤❤❤

Chanyeol dan anaknya, So Hyun menyusuri koridor rumah sakit. Ide gila memang, memberi kejutan ulang tahun pada seorang dokter yang sedang menangani pasien darurat di rumah sakit.

Tapi, rencana ini sudah di pikirkan matang matang oleh Chanyeol dan So Hyun. Sebelumnya mereka telah bertanya pada resepsionis tentang keberadaan Shin Hye, dan resepsionis itu bilang ia sedang beristirahat di ruangannya. Maka, mereka pun menuju ke ruangan dokter Park.

***
Di dalam mobil, Baekhyun terus saja menghibur Hyo Jin. Namun, bocah lincah itu tetap saja diam.

"Hyo Jin-ah, kau lapar?" tanya Baekhyun yang masih sabar.

"Ehem" lagi lagi Hyo Jin hanya mengangguk.

"Arra, kita makan dulu ne? Ah sudahlah, kau tak perlu menjawabku. Palingan kau hanya mengangguk" ucap Baekhyun berpura pura kesal.

Hyo Jin menatap Baekhyun sambil mengernyitkan dahinya. Tak lama kemudian ia menormalkan kembali wajahnya. "Mian oppa" ucap Hyo Jin hampir berbisik.

"Hmm?" Baekhyun sedikit terkejut. "Untuk apa?"

"Ah, mollayo (Tidak Tahu)" Dasar Hyo Jin aneh. Ia meminta maaf tapi ia tak tahu apa tujuannya meminta maaf.

Baekhyun terkekeh dan mengacak acak rambut Hyo Jin.

"Yak! Oppa!" Hyo Jin sebenarnya ingin berteriak marah karena rambutnya di acak acak, tapi tubuhnya masih payah sehingga ia hanya bisa menggumam.

Tiba tiba handphone Hyo Jin berdering. Ia segera mengeluarkan ponselnya. Ternyata Suho menelponnya.

"...."

RIVAL-X [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang