Baekhyun merasakan nyeri di punggungnya. Hyo Jin yang berada dalam pelukan Baekhyun pun memejamkan mata.
"Apa aku sudah mati?" tanya Hyo Jin perlahan membuka matanya, di mulai dari mata kanan lalu kiri. Setelah matanya terbuka sempurna, "OMO NA!!" ia baru tersadar apa yang terjadi.
Baekhyun menatap datar yeoja yang sedang terkejut didepannya. "Ya! Hampir saja kau mati" ucap Baekhyun seraya tersenyum manis.
Baekhyun mendorong rak buku yang menimpanya dengan tangan kirinya, agar rak buku tersebut berdiri kembali. Sementara tangan kanannya tetap memeluk Hyo Jin, agar tak terjatuh. Untung saja rak buku tersebut terbuat dari plastik. Jadi, meskipun sakit tertimpa rak tersebut tapi tidak akan membuat korbannya patah tulang. Namun, naas sekali_- buku buku yang tersimpan di rak tersebut rata rata adalah buku yang tebal. Alhasil, Baekhyun merasakan nyeri yang menjalar dipunggungnya. Tak apalah, inikan nyeri nikmat_-
Baekhyun melepaskan pelukannya, seraya mengusap rambut Hyo Jin. "Kau tak apa? Heh?"
"Gwaenchana" ucap Hyo Jin linglung.
"Kajja! Kau istirahatlah, biar aku yang bereskan semua kekacauan ini" ucap Baekhyun. Baekhyun mencoba berdiri tapi, "Aww!" ia memekik seraya memegangi punggungnya. Ia pun terduduk kembali.
"Oppa!" Hyo Jin pun terpekik panik. Ia berdiri dan berusaha membantu Baekhyun untuk bangkit dan berjalan menuju sofa.
"Gwaenchana Hyo Jin-ah" ucap Baekhyun tersenyum, seperti tak ada masalah pada tubuhnya.
"Baekhyun Oppa, istirahat saja ne? Biar aku yang membereskan semua ini. Tiba - tiba...
Ting Tung...
Bel rumah Hyo Jin berbunyi. Segera saja Hyo Jin berjalan menuju pintu dengan tergesah gesah. Sepertinya, pesanan sudah tiba.
Ketika ia membuka pintu, ia melihat pengantar makanan itu, membelakanginya.
"Mian, apa kau yang bertugas mengantar makanan?" tegur Hyo Jin agar pegawai restaurant tersebut mengetahui keberadaannya.
Orang itu sedikit terkejut kemudian memutar badannya. "Mianhae, saya telat mengantarkan pesanan an--" Orang itu tertegun melihat Hyo Jin.
"Hyo Jin-ah?" pegawai restaurant itu tersenyum girang. Orang itu mengenal Hyo Jin.
"Kyaa!! Sehunie?" Hyo Jin tak kalah girang. Ia segera memeluk namja yang ia panggil Sehunie. "Yak! Kau darimana saja selama ini?" tanya Hyo Jin. "Ah sudahlah, kau ceritakan saja didalam. Masuklah! Aku sangat rindu padamu" lanjutnya.
"Tapi--" Sehun ingin menolak dengan alasan ia harus melanjutkan pekerjaannya. Tapi, Hyo Jin tak mau mendengarkannya.
❤❤❤
Kristal segera memeluk putra sulungnya, sambil menangis haru. "Yak! Chen-ah! Kenapa kau jadi begini? Apa kau merindukan oemma sampai sampai kau tak berkonsentrasi saat menyetir?" lanjutnya dalam tangisnya.
"Oemma oemma! Nega Gwaenchana. Lebih baik oemma dan appa pulang saja. Kalian pasti lelah" ucap Chen seraya berusaha untuk melepas pelukan oemma nya.
Kristal menatap Chen tajam. Chen yang melihat tatapan Kristal segera memasang cengirannya. "Arra arra! Oemma dan appa temani aku saja ne?"
"Tentu saja! Karena akulah yang membayar biaya rumah sakitmu! Cepatlah sembuh, jika kau sakit akan merepotkan sekali" tegas Kai. "Mobilmu, Appa sita!" Lanjutnya yang berhasil membuat Chen menganga.
"Mwo? Appa jangan sita mobilku ne? Jebal!" rengek Chen.
Ceklek!
Kyung Soo membuka pintu ruang inap Chen. Kai, Kristal, dan Chen pun menoleh. "Biar aku saja yang membawa mobil ke sekolah besok!" ucap namja itu.
"Andwae!" ucap Kai diiringi gelengan dari Kristal.
"Waeyo?" Kyung Soo mengerucutkan bibirnya.
"Sejak kapan kau bisa menyetir mobil?" Tanya Kai
Kyung Soo terkikik seraya menggaruk kepalanya. " ya juga ya! Sejak kapan aku bisa menyetir mobil? Ah appa aku ini sudah 17 tahun! Kapan kau akan mengajariku mengendarai mobil?" rengek Kyung Soo.
"Sst! Diamlah! Ini rumah sakit" titah Kristal.
❤❤❤
"Oh jadi kau kerja paruh waktu ya?" Baekhyun mengangguk angguk dengan tatapan malas.
"Ne" Sehun mengangguk canggung.
Sedari tadi Hyo Jin berada di dapur untuk membuatkan Sehun teh. Tapi, entah ia belum kunjung kembali. Mungkin saja kini ia sedang menghancurkan dapur. Karena hal tersebut, Sehun harus berada pada suasana awkward bersama Baekhyun.
"Jadi, apa hubunganmu dengan Hyo Jin?" tanya Baekhyun.
"Aku mantan pacarnya, tapi kita mengakhiri hubungan bukan karena kita tidak saling mencintai. Tapi, karena aku berjanji pada oemma ku agar tidak berpacaran sampai aku lulus Junior High School" jelas Sehun panjang kali lebar kali tinggi.
Baekhyun yang sedang memakan makanan yang ia pesan tadi tiba tiba tersedak
"Mwoya?" Sehun segera menyodorkan segelas air putih.
Baekhyun meneguk air tersebut seraya sesekali memukul mukul dadanya. "Kau mantannya Hyo Jin?" Tanya Baekhyun tak percaya.
"Hmm ne!" Sehun mengangguk."Jadi, aku dan Hyo Jin masih memiliki peluang untuk kembali lagi" ucap Segun lagi tanpa dosa.
Baekhyun tak lagi tersedak, namun ia menyemburkan air yang ia minum ke arah Sehun tanpa di sengaja. Ada apa ini? Apakah dia terkejut?
"Yak!" Sehun membersihkan wajahnya yang terkena aishh! Haruskah ku katakan?
"Mi.. Mian" Baekhyun melap bibirnya 'Hahaha, bagaimana rasanya terkena semburan manisku?' Batin Baekhyun.
❤❤❤
"Suho-ya, apa yang kau katakan?" Chorong menatap lurus kedalam mata namja didepannya.
"Aku mengatakannya dengan jelas bukan?" Suho membalas tatapan Chorong.
"Tapi~" Suho meletakkan telunjuknya didepan bibir Chorong. Mengisyaratkan agar Chorong tak mengungkapkan alasannya lagi.
Chorong pun mengangguk mengiyakan.
الحمدالله
Annyeong 👋 Lili hadir lagi😊
Maaf ya, buat yang nunggu Lili update hari senin tapi Lili ternyata gak update.D.o: Memangnya ada yang menunggumu publish?
Lili: Aish! Oppa! Anggap saja viewers Lili sudah ratusan juta.
D.o: Arra Arra!
Sekarang updatenya Lili kayak gini:
Lili tunggu 10 Vote dan 15 komentar. Mudahkan? Tapi Lili tetep updatenya hari senin kamis (puasa kale) Gampangkan?Jadi kalau sebulan Lili gak dapet 10 Vote sama 15 komentar, ya Lili juga gak update sebulan. So, buat kamu yang suka ff DoHyun, silahkan spam apa saja di komentar. Mau komentar normal, komentar gila! Maki maki juga boleh. Silahkan komentar aja komen..
Ingetya! Di Vomment! Pai pai!
Kendari, 22 Maret 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL-X [END]
Fanfiction[REVISI] COMPLETE D.o sang Jurnalis mulai tertarik dengan So Hyun, Juniornya sendiri. Lantas apa yang harus ia lakukan? Menyatakan cintanya? Tunggu Dulu! Bagaimana dengan Chen, hyoengnya yang ternyata juga menyukai So Hyun? Bagaimana pula Hyo Jin...