Menjauhinya

3.8K 154 15
                                    

Hari ini sudah terhitung satu minggu aku menjauhi pak nathan. Aku tidak ingin menyimpan terlalu banyak harapan kepadanya. Aku tahu dia laki laki mapan dan sudah saat nya menikah, tidak pantas denganku yang masih seorang bocah.

"Olyn" seperti ada yang berteriak di belakang ku.
Aku lalu menoleh kearah belakang. Ku lihat pak nathan sedang mengejarku. Tanpa pikir panjang akhirnya aku berusaha berlari ke dalan kelas.
Belum satu langkah aku berlari. Tangan ku sudah di cekal oleh pak nathan.

"Eh pak nathan" kataku sambil cengengesan.

"Kamu kenapa lari? Kenapa kamu menjauh dari saya?" Tanya nya.

"Enggggga ko pak. Udah dulu ya pak hari ini saya ada piket" kataku.

"Bohong. Saya tau kamu piket hari kamis.ini baru hari rabu" katanya.
Aku langsung terdiam. Aku tidak boleh kehilangan akal.

"Eh pak edward, mau ketemu sama pak nathan ya" kataku.
pak nathan pun melepas tanganku lalu menoleh ke belakang. Aku langsung mengambil langkah seribu ke dalam kelas.

"Akhirnya gue sampe juga" kataku.
"Kenapa si Lyn, lo kaya abis di kejar kejar setan gitu" tanya chaca.
" Iyya cha , gue emang abis di kejar kejar"
"Sama siapa?" Tanya chaca antusias.
"Kepo lo" kataku langsung menghindar darinya.

Kringggg
Bel masuk pun akhirnya berbunyi aku langsung mendudukan diriku di bangku kesayangan ku. Tapi bukan bangku pertama. Aku Tukeran bangku dengan ria, semua itu untuk memuluskan misiku ,yaitu menjauhi pak nathan.

"Pagi" sapa pak nathan, dengan wajah yang ketus.

"Sekarang saya mau kita semua ulangan, tutup buku kalian semua" katanya.

"Yah pak, minggu kemarin baru aja ulangan kan pak" kata fadli selaku ketua kelas.

"Ga usah banyak komentar, yang tidak mau mengikuti pelajaran saya silahkan keluar" katanya. Sontak kami pun terdiam dan mengikuti kata pak nathan.

"Waktunya habis, segera kumpulkan. Dan taruh di meja saya" katanya. Lalu ia keluar dari kelas kami.

"Lyn kasih gidah ulangannya" kata ria.

"Lah ko gue, gue kan bendahara, suruh aja fadli yang ngasih" kataku.

"lo aja gih. Gue kan ketua kelasnya, jadi jabatan gue paling tinggi di sini, jadi gue berhak nyuruh siapa aja" kata fadli.

"Dasar anak kunyuk, bilang aja males" kataku.

"Hehe tuh lo tau" kata fadli.

Akhirnya aku berjalan sendiri menuju ruangan pak nathan dengan perasaan takut.

"Misi pak, saya mau mengantar ulangan ini" kataku. Ia masih terdiam. Aku langsung berbalik untuk kembali ke kelas.

"Tunggu olyn," katanya.
"Ya pak"
"Kenapa kamu menjauhi saya?" Katanya berjalan mendekatiku.
"Tidak pak, saya tidak menjauhi bapak" jawabku.
"Kamu bohong olyn" katanya lebih mendekatiku. Aku langsung berjalan kebelakang. Lalu tubuhku menyentuh tembok. Aku sudah sangat ketakutan saat itu. Terlebih pak nathan yang semakin dekat.

"Kenapa olyn?"katanya sudah sangat dekat denganku. Aku langsung menggelengkan kepalaku.

"Kamu kenapa menjauhi saya, saya merasa tidak dipedulikan olehmu"

"Pak ini di sekolah, mohon maaf saya harus balik ke kelas" kataku. Namun sebelum aku melangkah ia memegang tanganku.

"Jawab dulu olyn" katanya.

"Tidak ada apa apa pak" kataku.

"Saya tidak akan melepaskan tanganmu sebelum kamu menjawabnya"

"Apa sih mau bapak? Tolong lepaskan saya pak" sedikit nada tinggi ku.

"Saya mau kamu tidak menjauhi saya, balas semua chat dari saya" katanya. Dengan sorot mata yang tajam.  Jika ini acara dunia lain pasti aku sudah nelambaikan tangan.

"J..J..jangan gila deh pak, saya sama bapak ga lebih dari murid dan guru" aku beranikan diriku untuk menjawab.

"Memangnya kenapa jika lebih?"

"T..tidak boleh"

"Kenapa tidak boleh? Apa ada hukum yang mengatur tentang hubungan guru dan murid?" Tanyanya penuh seringai.

"M..mungkin ada.Tidak ada yang tidak mungkin di dunia "jawabku, aku sudah bingung harus jawab apa.

"Kamu lucu, saya suka" katanya.

"S..saya minta tolong lepaskan tangan saya" pintaku memohon.

"Oke saya bakal Lepasin kamu, asal kamu ga menghindar dari saya" wajahnya sudah sangat dekat.

"B...Baiklah Pak" kataku ,mengambil jalan aman.

Patah Hati TerindahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang