Kamu itu....senja yang jahat
---------------------PHT--------------------
Nathan, Nathan Daniel. Dia itu bagai senja. Datang di akhir hari. Bersolek kepada yang memandangnya. Menciptakan suasana baru, yang orang itu tidak bisa jelaskan.
Pak nathan itu sebuah tanda tanya besar. Terlihat tapi tidak diketahui. Dia itu sebuah titik-titik yang tidak dapat diwab.Seperti sekarang, dia duduk di hadapanku. Memandang penuh senyum. Pak nathan itu berwajah std alias standar. Tapi aku bingung ,apa yang membuat aku menyukainya?? Ahh, dia itu...
"Eh lyn... bengong mulu" kata chaca menepuk pundak ku.
"Apaan sih, gue lagi baca buku"
"Noh di depan,, kang somay liatin lo" katanya. Aku tidak tahu dari mana mereka tahu panggilan aku ke pak nathan. Sudahlah aku tidak perduli.
"Hus, hus, pergi gih gue lagi baca buku."kataku
"Dasar tempe bacem, Ngusir-Ngusir gue" balas nya.
Pak nathan ngapain si pake ngeliatin mulu. Bikin salting aja.apa aku pura - pura ke kamar mandi aja kali ya? Tapi Mager gerak. Eh tapi nih ya kalian jangan salah sangka kenapa pak nathan ngebolehin aku baca buku. Alasannya tuh bukan karena pilih kasih. Tapi emang aku udah nyelesain tugas dari pak nathan. Tapi risih juga si di liatin mulu. Mending pindah ke belakang deh.
"Er tukeran dong, lo depan gih, lo kan belum selesai tuh, ntar bisa nanya - nanya ke pak nathan" kataku pada ergi.
"Mager gue bangunnya" balasnya.
"Duh ergiku, sayangku ,jelekku, please ke pindah"
"Ah lo muji apa ngina sih?"
"Hehe, please ke pindah ya?" Bujuk ku.
"Yaudah ,tapi nanti tukeran lagi"
" sip dah" kataku senyum ku lebar.
Tuh kan kane banget di belakang tapi emang si pak nathan tetap ngeliatin mulu.. apalagi wajahnya itu loh apalagi di sampingku arzi, jadi kaya ga suka gitu.
"Olyn pindah ke depan" tiba - tiba suara bariton itu keluar dan sudah pasti milik pak nathan.
"Saya disini aja pak biar ergi aja yang disitu" jawabku.
"Perempuan Ga boleh duduk dengan laki - laki" jawabnya penuh ketegasan. Akhirnya akupun mengkode arzi untuk pindah.
"Arzi nya udah pindah pak" kataku.
"Saya bilangnya kamu pindah ke depan. Bukan arzi yang pindah" jawabnya. Ko jadi ngeselin sih.
"Udah lyn pindah aja ,serem gue liat muka pak nathan " kata rara membujukku. Akhirnya akupun berdiri dan membawa buku ku.
"Apa buku itu lebih penting daripada saya?" Tanyanya tiba - tiba. Astaga salah mulu dah.
"Lagi seru pak" jawabku cuek.
"Apa sih serunya buku itu, sampe bikin kamu senyum - senyum gitu."
"Saya suka ceritanya" jawabku. By the way aku lagi baca buku milea. Aku sangat suka baca buku karya pidi baiq ini.
"Boleh saya pinjem?" Tanyanya. Aku langsung mendongakkan kepalaku.
"Boleh ko" kataku, sambil memberi buku tersebut.. ia pun membuka halaman pertama buku itu. Dia pun tersenyum. Aku baru ingat aku kan menulis namanya lalu ku tambahkan tulisan "diawali dengan ketidaksengajaan dan menjadi senyuman" ah pantas saja.
"Jangan di baca disini. Bapak harus fokus mengajar dulu" kataku.
"Iya angel" jawabnya tersenyum hangat.
"Kacang nih kacang, Pantes aja olyn di suruh pindah kedepan" kata dean. Iya emang rajanya nyinyir.
"Pacaran nya di rumah aja pak" celetuk rara. Oke muka ku sudah mulai merona.
"Apaan sih ,pak nathan tuh cuma mau minjem buku doang." Jawabku.
"Minjem buku apa minjem hati" jawab chaca. Ahh ngapain si chaca ikut - ikutan.
"Duh pak jangan pilih kasih gitu dong. " kata arkan. Ko jadi tersinggung ya.. Tapi bener juga sih.
"Udah,, udah. Maaf kalo kalian nganggep saya pilih kasih. Saya akan mencoba lebih professional lagi." Tiba - tiba pak nathan menyahuti.Ko makin panas ya hawanya nih kelas berasa tempat debat.please ke bel istirahat cepat berbunyi. Dan
Kriinggggg
Ah akhirnya doa selena gomez dikabulkan ."Oke cukup sampai sini pelajaran kita ,sekali lagi saya mohon maaf" akhirnya pak nathan keluar dari kelas dan akupun bisa bernafas lega..
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah Hati Terindahku
Teen Fiction"Gue ga pernah nyangka bakal suka sama guru gue sendiri" -olyn Salahkah jika seorang murid mencintai gurunya? Bagaimana perasaan seorang gadis cuek saat tiba tiba seseorang datang ke kehidupannya dan memporak - porakandanya.Terlebih itu guru n...