special part II

3.5K 106 48
                                    

Kau pernah bilang cinta
Akulah satu - satunya
Kau bilang ku sempurna
Kau cinta aku selamanya

Benar kata pidi baiq, suatu hubungan pasti akan berakhir entah karena berpisah atau karena menikah. Namun sayangnya aku dan pak nathan berakhir karena berpisah. Siapa yang menyangka akan berakhir seperti ini??. Tapi aku tahu, tidak ada di dunia ini yang berakhir bahagia, milea saja bisa bersama dengan yang lain, bahkan orang yang saling mencintai pun akan di pisahkan oleh kematian. Aku yakin kebahagian itu di ciptakan oleh diriku sendiri, mungkin pak nathan pernah menjadi kebahagian itu namun sementara, karena akan ada kebahagian yang pasti nanti.

Ya aku tau tidak mungkin bisa melupakan pak nathan hanya dalam sehari, apalagi usahanya yang gigih membuat aku ingin kembali padanya. Tapi sepertinya keputusan untuk kembali itu sama saja mengulang kejadian lalu, dan akan kutahu ujungnya nanti. Ya siapa bilang melupakan orang itu susah, menurutku yang susah itu melupakan kenangannya. Ya aku yakin pak nathan pun sama merasakannya seperti ku. Oleh karena itu aku memberi kesempatan untuknya menjelaskan tentang kerumitan ini. Namun bukan berarti aku menerima nya kembali.

Siang ini aku telah membuat janji dengan pak nathan untuk membahas kerumitan ini dan mungkin ini kesempatan terakhir aku dan pak nathan saling bertukar pandangan. Awalnya pak nathan memaksa untuk menjemputku tapi aku menolak. Jika pak nathan berperilaku manis entahlah mungkin aku akan goyah kembali.

Aku bersiap untuk pergi ke tempat yang telah kami sepakati, aku sudah memesan ojek online untuk pergi kesana. Sedari tadi aku hanya mempersiapkan hatiku yang sudah sangat rindu melihat nya. Entahlah sebagian hatiku bahagia dan sebagian lagi kecewa.

Setelah aku sampai, aku bisa melihat pak nathan dari kaca transparan tempat ini. Asal kalian tahu aku dan pak nathan tidak berjanjian di tempat yang mewah. Kita sepakat bertemu di tempat pertama kali kita jalan bersama, McD dekat perempatan lampu merah. Tempat sederhana yang bisa di kunjungi semua orang. Tapi ini sangat berarti untukku. Dan kulihat pak nathan duduk di tempat yang ku pilih waktu itu, di pojok dekat kaca. Entahlah waktu itu aku merasa tempat itu cocok untuk ngobrol berdua.

" Maaf ya pak telat jadi nunggu lama" kataku gugup,sambil menaruh makanan yang telah ku pesan tadi. rasanya ada rasa lega dihati ini melihat nya walaupun kulihat ada rasa kecewa dan lingkaran hitam dibawah matanya.

"Bukan kamu yang telat, tapi saya yang terlalu bersemangat bertemu dengan kamu" katanya tersenyum melihatku. Aku bertambah canggung melihatnya

Dalam beberapa saat aku dan pak nathan saling diam, kulihat pak nathan beberapa kali meminum sodanya untuk menutupi rasa canggung ini. Aku pun hanya bisa memainkan kentang goreng ku dan bebarapa kumasukan ke dalam mulutku.

"Maaf" hanya kata itu yang pertama terlontar dari mulut pak nathan. Aku sebenernya kaget karena pak nathan juga tiba - tiba memegang tanganku. Aku berusaha untuk melepaskan genggaman tangan pak nathan walaupun ada rasa tidak rela.

"Saya mohon, biarkan tetap seperti ini" katanya dengan suara lirih. Lidah ku terasa sangat kaku untuk mengatakan satu kata pun. Aku senang rindu ini terbayarkan walau ku tahu ia akan datang lagi.

"Apakah tidak ada kesempatan kedua?" Tanyanya penuh harap bahkan genggaman tangannya mengerat. Aku hanya bisa membalas gelengan dengan senyum penuh kepalsuan sambil menunduk seakan mengatakan aku juga ingin kita kembali.

"Saya mohon"

Aku langsung mendongakkan kepalaku untuk menatap mata yang selama ini membawa ku hanyut "apa bisa bapak memilih antara saya dan orang tua bapak?" Pertanyan ku sepertinya membuat pak nathan tertohok sehingga genggaman tangannya mengendur.

"Saya tahu, bapak tidak akan bisa memilih antara saya dan orang tua bapak. Oleh karena itu biarkan saya yang memilih. Dan pilihan saya adalah ini" kataku memberi penjelasan aku tahu tidak adil jika pak nathan harus memilih, maka aku lah yang harus memutuskan semua nya.

"Cintai dia pak, jangan biarkan dia merasakan apa yang saya rasakan. Genggam dia, dan jangan biarkan ada kebohongan di dalamnya jangan biarkan dia mencinta sendiri" kataku. Pak nathan sepertinya menyadari sesuatu dari kalimatku. Ya walaupun ada kebohongan di hubungan ku dengan pak nathan tetapi aku tidak pernah menyesal pernah berbagi rasa dengannya. Aku tidak akan membenci pak nathan, karena cinta dan benci hanya seperti kulit ari.

"Saya sangat mencintaimu" rasanya aku ingin mengatakan aku juga mencintainya. Tapi rasanya lidah ku kelu. Aku tidak mau malah menambah harapan pak nathan.

"Cinta akan kalah oleh takdir. Dan sekarang kita sudah kalah dengan keadaaan." hanya kalimat itu yang bisa aku lontarkan. Sangat sakit saat membayangkan aku harus merelakan dirinya bersama yang lain. Tapi memang benar aku sudah kalah oleh takdir.

Aku tahu ini kesempatan terakhir bertemu pak nathan ,aku tidak akan menyia- nyiakan waktu. Aku terus menatap kedua maniknya. Kueratkan genggaman tanganku.
"Kita harus tau arah jalan pulang pak. Dan rumah bapak bukan saya. Saya hanya menjadi jalanan nya saja, walau hanya dilintasi sesaat setidaknya memberikan arah untuk pulang. Berteduhlah dirumah itu jangan biarkan dindingnya retak sedikitpun."
Sepertinya aku sudah tidak sanggup berkata apa - apa lagi. Aku kalah, aku kalah .aku telah tersesat pada laki - laki ini. Akankah aku rela pergi dari sisinya? Tapi sepertinya itu bukan pertanyaan tapi keharusan.

Atas nama takdir
Kuakui kekalahanku
kuceritakan skenario tuhan yang singkat
Ku ceritakan tentang kita yang pernah tertawa
Ku ceritakan tentang rasa sakit yang datang
Atas nama nathan
Ku akui kepulangan ku.

-----------------------------------------------------
Udah ya cukup dari author rencananya sini bakal ada 1 part lagi tapi kayanya author udah ga kuat lagi Wkwk...

Terimakasih atas semuanya

Patah Hati TerindahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang