Benar kata kamu, cinta itu memang OMONG KOSONG..
Aku masih berusaha meyakinkan hatiku untuk melupakannya. Tapi jawaban yang ku dapat malah terbalik. Hatiku masih menginginkan nya.
"Lyn jangan ngelamun mulu, gue tau lo masih mikirin pak nathan" kata chaca. Aku hanya menunduk lesu.
"Mendingan sekarang lo lupain pak nathan, gue udah punya cara biar pak nathan bisa jauh dari lo" kata Rara.
"Apa?" Kataku. Aku juga ingin pergi dari dia rasanya.
"Lo tau kan cowo yang suka ngejar ngejar lo itu. Nah kita minta tolong dia aja" sambung Rara.
"Gabriel maksud lo?" Kataku.
"Nah iya tuh" kata Rara.
"Terus mau ngapain?" Kataku.
"Lo pura pura pacaran aja sama dia Lyn"
"Ga ah, ntar dia Baper sama gue" kata ku.
"Yaelah lo bilang aja cuma minta tolong gitu. Gue liat si gabriel juga lumayan ko" kata Rara.
"Ide bagus tuh" kata chaca. Aku memikirkannya sejenak. Kurasa tidak ada salahnya mencoba.
"Oke deh, tapi lo bantuin gue ya ngomong sama gabriel" kataku.
"Oke dah" kata Rara dan chaca. Sepertinya ria datang terlambat.
Kringgggggg
Akhirnya jam istirahat pun datang. Aku dan teman temanku langsung menuju ke kantin. Tiba tiba mataku menangkap keberadaan gabriel yang sedang melihatku.
"Lyn, si gabriel ngeliatin lo mulu tuh" kata Rara .
"Lah bagus itu mah, kita jadi gampang ngejalanin rencananya" kata chaca.
"Rencana apaan sih?" Kata ria. Iya dia memang tidak mengetahui rencana kita.
"Ntar lo juga tau" kata Rara.
"Samperin gidah Lyn" sambung Rara.
"Ga ah malu gue" balas ku.
"Ini semua demi ngejauhin pak nathan Lyn" kata Rara. Benar juga kata Rara ini semua demi menjauhi pak nathan.semangat olynn...
"Oke deh, gue coba" kataku. Aku langsung bangun dan pergi mendekati gabriel.
"Eh, lo gabriel ya" kataku.
"Eh iya" katanya. Ia sedikit salah tingkah ketika aku mendekatinya.
"Gue boleh ngomong ga Bentar sama lo" kataku.
"Boleh ko" katanya dengan mata berbinar.
"Iya udah kita ngomong di taman aja" kataku. Aku langsung menuju taman dan gabriel yang mengikuti ku. Aku sudah menemukan tempat duduk yang pas untuk berbicara dengannya.
"Oh iya kenalin gue olyn" kataku.Aku mengulurkan tanganku.
"Iyya gue udah tau, gue gabriel" katanya. Dia membalas uluran tanganku.
"Hmm,, gue mau langsung to the point aja gue mau minta tolong sama lo" kataku.
"Minta tolong apa?" Kata nya.
"Gue mau lo jadi pacar gue" kataku.
"Hah?" Ia sangat terkejut.
"Eh maksud gue. Jadi pacar bohongan doang" kataku.
"Padahal gue maunya jadi pacar benaran lo" kata gabriel dengan suara kecil. Tapi aku bisa mendengarnya.
"Hah? Lo ngomong apa?" Kataku pura pura tidak tahu.
"Engga papa ko. Gue mau" kata nya.
"Makasih ya gab. Gue ga bakal lupa sama jasa lo" kataku. Anggap saja aku egois karena mengorbankan hati gabriel. Maaf gabriel gue sebenarnya ga mau nyakitin hati lo. Tapi aku bisa apa jika memang ini cara nya.
"Sama sama Lyn" balas nya dengan nada sedih. Aku tahu dia memang menginginkan aku menjadi pacar sesungguhnya.
"Pulang sekolah gue tunggu di gerbang ya" kataku. Aku mulai beranjak dari taman. Gabriel hanya membalas nya dengan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah Hati Terindahku
Teen Fiction"Gue ga pernah nyangka bakal suka sama guru gue sendiri" -olyn Salahkah jika seorang murid mencintai gurunya? Bagaimana perasaan seorang gadis cuek saat tiba tiba seseorang datang ke kehidupannya dan memporak - porakandanya.Terlebih itu guru n...