Beberapa lama kemudian akhirnya aku sadar dari pingsanku. Ketika aku membuka mata aku melihat ada seorang cewek disampingku. Mungkin saja dia anak PMR yang lagi bertugas.
" Kamu sudah sadar?" tanyanya sambil tersenyum ramah padaku.
Aku hanya menganguk dan tersenyum juga.
" Anak kelas X ya?"
" Iya". Jawabku pendek.
" Kenalin nama aku Niken. Panggil aku ka Niken. Ngomong-ngomong nama kamu siapa?"
" Nova kak. Kakak anggota PMR ya?" tanyaku juga.
" Iya. Hari ini aku piket. Emangnya kenapa sampai pingsan?" Tanyanya penasaran.
" Hm karena ngga sempat sarapan pagi" ucapku berbohong.
" Makanya lain kali harus sarapan, bisa jadi penyakit lo". Ucapnya menasehatiku.
" Iya, terima kasih. Sepertinya saya harus kembali ke kelas karena pelajarannya sudah di mulai". Aku pun segera turun dari ranjang yang disediakan di UKS.
" Ngga usah formal ngomongnya, santai aja". Ucapnya sambil tersenyum.
Aku hanya menganguk dan tersenyum juga lalu keluar dari ruang UKS.
" Assalamu alaikum". Ucapku ketika sudah berada di depan pintu kelasku.
" waalaikum salam. Ucap bu Yuli guru kimia ku. Sudah baikan sekarang?" Beliau bertanya padaku. Sepertinya Feri sudah memberitahukan padanya bahwa aku pingsan.
" Iya". Ucapku sedikit ragu. Karena menurutku mereka semua pasti menyalahkanku. Mengingat ayah Devi adalah kepala sekolah disini.
" Ya sudah kembali ke tempat dudukmu. Lain kali jangan diulangi lagi ya". Ucapnya meskipun ambigu tetapi aku sudah mengerti maksudnya.
Aku pun melangkah menuju kursiku dan duduk di samping Robby.
" Benar sudah baikan sekarang?" Robby berbicara sedikit berbisik.
" Yaps". Ucapku menunjukakan bahwa aku memang sudah baikan.
*****
Bel pulang akhirnya berbunyi.
Tiba-tiba Bu Hayati wali kelasku datang menghampiriku.
" Nova, sekarang ikut ibu ke ruang BK". Beliau terlihat kecewa padaku padahal aku hanya mencoba membela Deri. Dan Devi lah yang menggunakan kekerasan disini.
" Baik bu". Aku berusaha tenang tentang hukuman apa yang nanti aku dapatkan.
" Nov, aku tunggu ya. Kebetulan aku tanding basket lagi hari ini". Ucap Robby ketika aku meninggalkan kelas.
Aku tidak merespon perkataannya karena harus cepat-cepat mengikuti belakang Bu Hayati.
Ketika masuk di ruang BP disana sudah ada Devi dan Pak Anton guru olah raga. Selain itu juga ada guru BK yang duduk dikursinya.
" Jadi apa masalah kalian berdua? Coba jelaskan kepada saya". Kata Bu Ida guru BK.
" Teman sekelasnya ada yang menggodaku Bu. Terus aku memarahinya tapi dia (Nova) malah membela temannya dan mengataiku cewek tidak benar". Devi terlihat puas dengan alasannya yang terlihat masuk akal.
" Bukan seperti itu bu temanku hanya bercanda mau minta nomor hp. Bukan menggoda yang tidak benar. Karena dia menghina temanku aku pun berusaha mengembalikan kata-katanya yang menghina tapi dia malah menampar saya".
" Sepertinya masalahnya tidak begitu serius. Nova kamu harus minta maaf pada Devi. Meskipun dia menamparmu dan pingsan itu karena kamu dan temanmu yang salah". Kata pak Anton dan langsung membuat Devi tersenyum dan meremehkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Agoraphobia
Fiksi RemajaNova bukanlah cewek normal seperti orang-orang yang bebas pergi kemanapun mereka mau. Dia adalah cewek yang memiliki phobia terhadap keramaian. Namun pada akhirnya dia harus melawan sendiri phobianya tersebut tanpa kedua orang tuanya. Dengan penuh p...