Toilet #2

4.9K 198 2
                                    

Rasanya suasana itu berjalan selama semenit hingga aku mendengar suara lain. Suara itu seperti suara langkah kaki yang sangat ringan. Lalu,
"Ngiiiiik ..."

Jantungku berhenti. Itu adalah suara bilik di sampingku terbuka. Ada seseorang yang berada di dalam kamar mandi selain diriku. Mungkin orang itu masuk tanpa sepengetahuan rekan kerjaku di luar atau sejak awal dia memang sudah ada di sini dan rekan-rekan kerjaku tak mengetahuinya.

Setelah rasa terkejutku reda, perasaanku berganti menjadi rasa malu. Inilah aku, kencing "berdiri" di kamar mandi wanita dan seorang gadis malang mendengarnya. Mungkin gadis yang bekerja denganku itu sama malunya denganku. Sial, ini awkward! Entah bagaimana, tanpa aku berpikir, aku mengucapkan "Uuuh maaf" Aku kembali mendengar suara "Ngiiiik" dari suara pintu bilik yang terayun membuka dan suara "Tuk" yang pelan.

Setelah aku selesai kencing, membilasnya, dengan lega aku keluar dari bilik. Aku melihat wajah merahku yang tersipu di cermin dan memutuskan untuk mencuci mukaku dengan air.
Akupun keluar dari kamar mandi. Rekan kerjaku bersumpah tak ada yang masuk ke kamar mandi wanita ketika aku berada di dalam. Dan mereka meyakinkanku bahwa kamar mandi itu kosong ketika aku masuk.

Aku tak yakin, namun aku berpikir bahwa aku mungkin saja salah dengar. Mungkin itu suara air yang mengalir melalui pipa di dinding dan melupakan semua pengalaman itu. Aku hanya pernah menggunakan kamar mandi wanita selama dua kali sepanjang bulan itu. Dan setiap kali aku melakukannya, itu adalah pengalaman yang menyiksa.

Tiap kali aku sudah tak tahan lagi, aku merasa paranoid, selalu merasa seakan aku sedang menyerang ruang privasi orang lain. Satu kali, ketika aku sedanng mencuci tangan, aku menatap ke cermin dan bersumpah melihat sesuatu bergerak di sudut mataku. Sebuah gerakan cepat di dekat salah satu bilik.

Seperti seseorang -atau sesuatu- dengan cepat berusaha menghindar dari tatapanku. Aku tak bisa menunjukkan dengan tepat dimana gerakan itu berasal, namun aku bisa bersumpah bahwa aku benar-benar melihatnya saat itu. Dan aku juga mendengar suara yang familiar.

"Ngiiiiik ..." diikuti dengan suara "Tuk"
Tak heran para wanita selalu ke kamar mandi ramai-ramai, pikirku. Pasti itu membantu mereka agar tidak mendengar suara-suara yang aneh. Secara keseluruhan, menggunakan kamar mandi perempuan adalah pengalaman paling canggung yang pernah kualami. Namun itu bukan pengalaman yang terlalu menakutkan.

Hingga hari ini. Sial! Aku benar-benar merinding jika mengingatnya. Hari ini adalah hari terakhir aku menggunakan kamar mandi wanita SELAMANYA. Dan aku akan berusaha supaya tak satupun rekan kerjaku yang menggunakan kamar mandi itu. Hari ini bukanlah hari yang normal, ini adalah hari yang benar-benar sibuk. Begitu banyak yang harus kulakukan. Aku terlambat makan -pada titik ini perutku mulai terasa aneh-

Aku punya ribuan deadine yang harus kupenuhi. Dan lebih buruk lagi, tanpa sengaja aku kembali mengunci kamar mandi pria dari luar. Aku mengirim e-mail ke bagian maintenan dan meneruskan bekerja sepanjang hari, sehingga aku pun melupakannya.

Aku segera menyadari bahwa aku takkan mungkin pulang ke rumah tepat waktu, terutama karena sebuah proyek tiba-tiba muncul sekitar satu jam sebelum waktu pulang. Aku sedikit merasa khawatir dengan beberapa hal. Pertama, jika aku tidak pulang sekarang, aku takkan menemukan tempat parkir di blok apartemenku. Kedua, aku sepertinya mengalami sedikit masalah pencernaan hari ini dan merasa sedikit tak nyaman.

Namun aku bekerja secepat mungkin dan masih berharap dapat pulang tepat waktu. Dan tentu saja, hari dimana kau ingin pulang ke kantor lebih cepat adalah hari dimana -kenyataannya- kau harus bekerja lembur dan pulang terlambat, bahkan paling akhir. Pada pukul 6, gadis terakhir sudah pulang dari kantor dan aku masih belum menyelesaikan proyekku. Pada 7.30, perutku mulai membunuhku secara perlahan.

Perutku mulai berbunyi cukup keras. Ia tidak mengatakan, "Aku lapar!" melainkan "Aku sedang kesal dan akan meledak. Aku akan membuat kekacauan di sini jika kau tak segera ke toilet!" Yah, singkat kata aku harus segera menggunakan kamar mandi. Tak bisa ditunda lagi.

Aku melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan komputerku untuk memproses tahap akhir proyek videoku 45 menit itu dan ditambah setengah jam berkendara pulang, jelas tidak mungkin aku bisa menunggu selama itu. Aku pergi ke kamar mandi laki-laki dan berusaha membukanya. "Klik!"

Yah, benar. Masih terkunci dan pasti bagian maintenance masih terlalu sibuk untuk memperbaikinya. Aku mengintip kamar mandi wanita dan merasa gugup untuk alasan yang aneh. Namun aku mengabaikannya dan memutuskan untuk masuk saja -perutku memaksaku, aku tak punya pilihan lain-
Aku memasuki kamar mandi wanita dan dengan terburu-buru langsung masuk ke dalam bilik, sambil melepas sabukku ketika aku berjalan.

Aku takkan memberikan detail yang terlalu rinci di sini, namun setelah 20 menit duduk di kloset, aku mulai merasakan horor. Aku mulai mendengar langkah kaki. Aku mendengarkan dengan seksama, bertanya-tanya mungkinkah aku sedang berkhayal. "Tap ... tap ... tap ...."





Don't forget to give me a star😘

CreepyPastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang