Mochi

243 25 10
                                    

Deskripsi hidupku tidak banyak. Aku hanya cowok keren penuh abs yang unch.

Punya mata yang sipit yang katanya itu menambah kesan cute.

Dan punya senyum yang bisa membuat seluruh cewek di dunia gila!

Singkatnya, aku sosok yang pacar-able. Ya, kurang apalagi coba?

Tapi, kenyataan yang lebih parah adalah.

AKU TAK PUNYA PACAR

Ya, memang hidup itu miris.

Kemungkinan pertama aku tak punya pacar ialah, aku seorang idol, jadi tak ada kamus pacaran dalam karirku, kecuali nanti kalau aku sudah tua dan penggemarku tak gila seperti sekarang.

Kedua, ini yang paling parah.

Karena manusia yang kutatap dengan bengis.

Iya, dia Jeon Jungkook, magnae kurang ajar yang membuatku jadi babu.

Untung Jin hyung bilang padaku, jika tidak hancur sudah masa mudaku dijadikan babu olehnya.

Sebenarnya, aku tak sanggup memarahinya, dia sudah seperti adikku. Bahkan kurasa aku lebih dekat dengannya dibanding adikku sendiri.

Ya, mungkin air lebih kental dari pada darah.

Ngomong-ngomong, aku tahu dia menahan tawa.

Memangnya aku selucu itu?

Jika iya, kali ini aku tidak ingin dipuji lucu.

Dia menahan senyumnya sebelum aku meninggalkanya lalu tertawa. Aish benar-benar.

Baru aku sadar, aku telah melewati seperempat hidupku untuk melayaninya.

Eits, dalam arti aku adalah babunya.

Aku mengambilnya minum, memijitnya ketika dia lelah, aku sering membantunya dance, aku sering mengerjakan PR Kimia nya. Sudah lihat hasil ujian magnae? Kau terkejut kan dengan nilai Kimia itu?

Ya, itu berkatku, Park Jimin. Jika tidak ada aku, kurasa dia tidak akan lulus.

Mana ada sekolah yang mau meluluskan murid yang datang kesekolah sebulan sekali belum tentu.

Siapapun yang menyukai Jungkook? Kalian bangga kan?

Itu berkatku!

Bukannya sombong, tapi itu sedikit dari kenyataan bagaimana aku manusia tampan nan baik hati selalu membantu manusia yang tak ada bersyukur sama sekali.

Dan kali ini sudah berakhir, aku tidak akan menjadi babu Jeon Jungkook lagi.

Memangnya siapa dia? Cih


Aku mendengar ketukan pintu dari luar kamar.

"Masuk."

Sudah kutebak, pasti Jungkook.

Aku melihat Taehyung sedang bermain game di kasurnya melirik sebentar kemudian menatap layar psp nya lagi.

Seperti biasa, tak pernah peduli jika tak ada kamera.

"Mwo?"

"Hyung, Hyung marah ya?" Oh demi neptunus, kenapa dia memasang aegyo.

"oo"

"Berhentilah marah Hyung. Ayolah!!" Dia menarik-narik tanganku.


Anak ini kenapa?

"Apa maumu?"

Matanya berbinar, yah aku tahu aku akan dijebak oleh tatapan ini. Tapi sungguh aku tak kuat jika itu sudah menyangkut adikku Jungkook.

"Hyung, aku lapar." Rengeknya

Aku terkejut, "Kau belum makan?"

Dia mengangguk beberapa kali, "Kalau begitu makan."

Jungkook menunduk memandang kakinya yang dibalut sandal karakter Cony.

Tunggu, Cony??

Hei, itu milikku!

Baru aku ingin menyemburkan umpatan tentang sandal hasil endorse aplikasi Line namun Jungkook buru-buru memotong kata-kata super yang ingin kumuntahkan.

"Tidak ada makanan apapun Hyung." Malapetaka, kasihan sekali dia!

"awh, perutku sakit!" Jungkook memegang perutnya. Aku terkesiap dan berdiri mengambil mantel, masker, dan kacamata.

"Tunggu, aku akan pergi membeli Ramyeon." Ucapku dan pergi meninggalkannya.

Aku buru-buru kalau tidak dia akan sakit!


Park Jimin, 22 tahun.

Pekerjaan : Babu Nochu


Double update, special to my heart ><

090217

Au

Nochu MochiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang