👫5. Cuma TEMEN !

2.7K 119 0
                                    

Helow para readers yang masih setia sampe part ini :v 😁

Cerita yang aku post kemarin kemarin baru awalnya doang😊 dan masih banyak kelanjutannya. Jadi harus vote dan tetep stay ya nunggu updatean selanjutnya okey okeyy😉😂

Tengkyuuu tengkyuuu😘

.
.
.

Acara pelantikan berjalan dengan lancar. Mulai dari apel pagi, terus lanjut ngediriin tenda, habis itu ishoma (istirahat sholat makan) habis itu ke acara acara berikutnya yang sudah di susun oleh panitia kelas 9.

Jam menunjukan pukul 5 sore. Masing masing pemimpin regu diperintahkan untuk mengambil nomor undian. Jadi, sebelum diadakan sholat magrib berjamaah di pandopo, masing masing regu diminta untuk menunjukan bakatnya di bidang agama. Dari mulai kultum, murotal Quran, sholawatan dan sebagainya.

Adzan magrib berkumandang bersahut sahutan. Panggilan dari sang Maha Pencipta kepada para hambanya untuk menunaikan kewajibannya.

Begitupun dengan semua peserta pelantikan. Mulai dari peserta, panitia dan guru guru mulai menyiapkan diri untuk sholat berjamaah.

Setelah selesai sholat magrib berjamaah. Mereka semua bertadarus Al Quran yang di pimpin oleh Pa Wadi.

Setelah selesai. Semua peserta berhamburan menuju tendanya masing masing untuk menaruh peralatan sholatnya.

-----------

Waktu menunjukan pukul 9 malam. Acara kali ini ialah api unggun. Semua peserta pun membuat lingkaran besar di sekeliling api unggun.

Acara api unggun pun selesai. Semua peserta di minta untuk istirahat.

Tapi tidak dengan panitia. Panitia tidah diperbolehkan untuk tidur. Mereka semua diberi arahan untuk jalannya jerit malam *shuuttt jangan dikasih tau ke peserta ya.

Brifing pun selesai. Semua panitia hanya bersantai di pandopo. Ada yang sibuk dengan handphonenya. Ada yang membuat teh atau kopi untuk menghangatkan badan. Dan sebagainya.

"Nih teh hangat nihh, sehangat kasih sayang :v, manis semanis senyum yang bikin" Ujar Gilang tertawa kecil sambil menyodorkan segelas teh hangat.

"Ishh.. Mulai alaynya keluar. Nah gitu ke dari tadi bawain teh ke gua" Jawab Adel yang langsung mengambil segelas gelas teh hangat.

"Ialah gua kan TEMEN terbaik lu del" camkan! Hanya TEMEN "Yakan yakan gua doang del yang begini"

"Iya lu doang lang lu dong yang bisa bikin gua kaya gini." Batin Adel dengan detak jantung seperti habis mengejar maling *iishh.. apaan sih ini si author

"Eh del punya pulsa ga ? Pulsa gua abis dan gua belom ngabarin Silvi nih. Minjem hp dong del" Bujuk Gilang dengan menyatukan tangannya.

DEGGG!!!!

"Pantes aja baik, taunya ada maunya."Batin Adel

"ishh del diem sih.. Minjem hp dong"

"Gua kira lu ikhlas bikinin teh nya taunya kaga" jawab Adel sambil memotar bola matanya.

"napah del pliss" Gilang pun memasang wajah memohon.

"Yaudah nih.. Jangan lama lama. Ntar pulsa gua abis."

"Ishh tengkyu Adel" Gilang pun mmengambil hp yang ada di tangan Adel dengan semangat. Sambil mencubit pipi Adel dan langsung berlalu meninggalkan posisi Adel sekarang.

"Rese banget ya lu langgg"

Adel pun mengembalikan pandangannya ke tenda tenda peserta dari kejauhan.

"Mungkin benar Gilang beneran cuman nganggep temen. Jadi jangan berharap banyak ke Gilang yaa del." Ujar Fikri yang seperti bisa membaca isi hati Adel. Yang tiba tiba datang mengambil posisi di samping Adel.

Adel pun terbelalak kanget melihat Fikir yang tiba tiba bicara seperti itu. Adel pun menaikan alisnya sebelah isyarat sebuah pertanyaan.

"Gaudah pura pura del. Gua sih ngerti apa yang lu rasa. Jangan muna ahh." Jawab Fikri sambil tertawa kecil.

Oh iya nih jadi tu Fikri ini pembantu pelatih.. Ya jadi tuh Fikri pasti ikut ngelatih sama Ka Toni. Apalagi kalo ada acara pelantikan kaya gini. Fikri tuh sebenernya kagum sama sikap Adel.

Gimana ga kagum coba. Adel itu anggota penggalang pramuka yang banyak menguasai materi kepramukaan. Mungkin dari situ rasa kagum seorang Fikri muncul.

"Apaan sih ahh sotau nih ka Fikri" Jawab Adel dengan muka merah merona karna malu dengan pernyataan dari Fikri.

----------

Gilang yang sudah selesai menelfon Silvi akhirnya kembali ketempat Adel duduk. Namun ketika Gilang berjalan kesana. Gilang mendapati bahwa Adel sedang duduk bersama Fikri.

Jlebb!! Entah apa yang dirasakan Gilang saat melihat Adel dan Fikri bercanda berdua sedang tertawa, sepertinya Fikri memang seseorang yang bisa membuyarkan perasaan kacau Adel.

"Ahh bodo ahh" Ujar Gilang pada dirinya sendiri.

----------------

Pritttttt!! Pritttt!!

Tanda panggilan untuk seluruh panitia. Waktu menunjukan pukul 1.00 dini hari. Semua panitia berkumpul sebelum melanjutkan acara berikutnya.

Panitia yang menjadi pembimbing dari masing masing regu peserta diminta untuk membangunkan regu yang mereka bimbing.

"Del elu yang bangunin ya gatega gua bangunin bocah bocah kelas 7 teh" Ujar Gilang yang sedang berjalan bersama Adel menuju tenda regu yang di bimbing mereka.

"So baik ahh lu. Yaudah ayolah" Adel pun memasuki tenda regu yang dibimbingnya.

-------

Acara selanjutnya ialah Jerit Malam. Semua peserta mengikuti acaranya dengan mematuhi aturan yang sudah diberikan oleh panitia.

Jerit Malam pun selesai pukul 3 dini hari. Semua peserta berkumpul duduk dilapangan. Acara selanjutnya adalah Renungan.

Semua peserta diminta memakai kacunya untuk menutupi matanya. Kata kata yang diucapkan dengan lantunan instrumental musik yang mendukung berhasil membuat semua peserta menangis.

Setelah renungan selesai semua peserta diminta membuka matanya yang tertutup oleh kacu. Ka Toni memberi arahan kepada seluruh peserta pelantikan kelas 7 dan 8 untuk meminta maaf kepada para senior mereka

----------

HAYY READERS😀 Apa kabs yoo ? *ayeyy

Gimana ceritanya ? Makin ngawur ya wkwkwk

Vote terus ya Vote😁 biar authornya makin semangat buat ngelanjutin ceritanya😂 *efek jomblo gada yang nyemangatin😅😆 ishh apa si thor.

Yuk !!! Lanjut ke next chapter😁

Apa KITA Hanya TEMAN ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang