PART 8

13.8K 1K 23
                                    

Grrrrrrrr...

Leon menggeram saat menatap tubuh lemah Anna. Ia sangat marah saat mengetahui begitu banyak luka gores ditubuh matenya.

Leon masih menajamkan matanya, takut tiba-tiba ada bahaya yang mendekati matenya. Ia mulai mendekati Anna dan mengendus luka pada pipi serta siku Anna.

Grrrrrrrrrrr

Leon mulai menjilati luka-luka itu, hingga luka-luka itu perlahan menutup dan menghilang. Sembuh.

Leon juga mendekati pergelangan kaki Anna yang terluka, menjilatinya, sehingga membuat lukanya tertutup dan darah yang mengalir mulai terhenti. Namun, Leon tidak benar-benar menyembuhkan kaki Anna, karena tetap membiarkan kaki Anna tetap membiru.

Entah apa rencana Leon, atau mungkin rencana Veron.

__________

"Engghh.."

Anna perlahan-lahan membuka matanya. Rasanya seluruh tubuhnya remuk dan kakinya berdenyut sakit. Tampaknya, kakinya yang terkilir semakin parah.

Anna menatap sekelilingnya, ia baru sadar jika ia masih berada di pinggir tebing dan ini masih malam. Ia tidak melihat serigala-serigala gunung yang mengejarnya tadi.

Eh, tunggu!

Bicara soal serigala, sepertinya ia merasa ada yang menatapnya, dan itu dari arah belakangnya!!

Perlahan-lahan Anna menatap ke arah belakangnya dengan gerakan patah-patah. Dan..

Deg.

Tubuh Anna seketika menegang. Ia menahan napasnya. Ia melihatnya!!
Tepat di belakangnya ada seekor serigala yang sangat besar, lebih besar dari tubuhnya. Dengan bulu coklat keemasan yang lebat, menatap setiap gerak-geriknya dengan tajam.

Anna menahan napasnya, pantas saja ia tidak merasa kedinginan jika ada yang menghantarkan panas dari tubuh panas serigala besar itu.

Grrrrrrrrrr

Leon berdiri dan berjalan mendekati Anna yang juga ikut mundur.

Anna sudah tidak dapat berkutik lagi saat ia sudah tepat di pinggiran tebing, dan Leon masih berjalan maju kearahnya.

Leon menatap tajam ke arah Anna, sedetik kemudian tatapannya melembut saat menyadari tubuh Anna bergetar ketakutan.

Leon memajukan wajahnya ke wajah Anna dan itu membuat Anna tambah gemetar. Mungkin sebentar lagi ia akan pingsan karena terlalu tegang.

Leon mulai menjulurkan lidahnya dan menjilat pipi Anna.

Anna menahan napas. Serigala besar itu masih menjilati daerah wajahnya hingga ke bibirnya. Perasaannya saja atau memang serigala besar itu bersikap manja terhadapnya.

Bahkan serigala besar itu juga menggesekkan wajahnya yang berbulu lembut dan tembal itu pada wajah Anna.

Entah mengapa Anna merasa hatinya menghangat akibat tindakan manja dari serigala besar itu. Ia juga merasa bahwa ia merindukan tindakan manja serigala itu.

Anna tersenyum sambil mengelus bulu-bulu serigala besar dalam pelukannya itu. Sepertinya ia sudah lupa tentang fakta, bahwa bisa saja serigala itu menerkam bahkan mencabik-cabik tubuhnya. Namun,  karena terbuai oleh sikap manja serigala besar itu, Anna mengesampingkan bahaya yang mengintainya.

Grrrrrrrrrrr

"Geramanmu selalu membuatku merinding."ujar Anna pada serigala besar itu yang tengah menatapnya. "Aku sangat berterima kasih karena kau telah menolongku. Apa kau punya nama? Siapa namamu? Asalmu dari mana? Apa kau punya tuan?"lanjut Anna dengan pertanyaan beruntun, dan serigala besar itu lansung menjilatinya lagi, seakan ia gemas akan pertanyaan yang Anna lontarkan.

Grrrrrrrrrr

"Hahaha...sudah hentikan! Itu sangat geli! Hahahaha..." ujar Anna ketika lagi-lagi seriagala itu menjilatinya.

"Hufff~ melihatmu membuatku ingat tentang sebuah film, mmmmm apa ya judulnya, kalau tidak salah-"

"Twilight saga."

"Ya! Kau benar! Twilight saga..ternyata kau juga ta-"

Anna yang awalnya heboh, karena telah berhasil mengingat tentang judul suatu film kesukaannnya, sketika terdiam saat menyadari sesuatu.

Bukankah ia hanya sendiri di sini? Maksudnya, ia hanya bersama seekor serigala besar kan? Tidak ada 'orang lain' selain dirinya di sini. Lalu, siapa yang bicara dengannya tadi, yang memberitahukan tentang judul film kesukaannya tadi?

Dengan tubuh yang menegang, Anna menatap lekat pada serigala besar yang juga tengah menatapnya.

Anna merasa ia mulai gila, dengan berpikir bahwa serigala besar di hadapannya itu, bisa bicara dan menanggapi ocehannya.

"Serigala yang baik, sepertinya aku harus segera pulang. Tampaknya aku sudah sangat kelelahan hingga berpikir jika kau bisa bicara."

Grrrrrrrrrrr

Anna meringis saat mencoba untuk berdiri. Ia baru ingat, kakinya masih terkilir dan setelah dilihat, sebelah pergelangan kakinya kian membiru. Dengan keadaan kakinya yang seperti itu, ia jelas tidak bisa berjalan untuk pulang, bahkan untuk birdiri pun ia sulit.

"Jangan memaksakan diri!"

"Eh! Hmmmm.. tampaknya aku benar-benar kelelahan." Anna menatap ke arah sekitar dengan pandangan takut. Ia lagi-lagi mendengar suara berat itu. Suara yang sangat dekat terdengar, bahkan ia mulai meragukan kemampuan pendengarannya.

"Jangan takut, aku menjagamu, tidak akan ada yang berani untuk menyakitimu! Aku disisimu! Tenanglah!"

Melihat Anna ketakutan saat mendengarnya bicara, Leon semakin mendekati tubuh Anna, demi menghangatkan sekaligus menenangkannya. Ia sedikit geli, dengan Anna yang menganggap dirinya mulai gila karena berhalusinasi, yang sebenarnya ia tidak sedang berhalusinasi.

"S-si-sia-pa yang..bi-cara itu?" Anna bertanya dengan napas yang putus-putus, sambil semakin mendekatkan diri pada serigala besar yang menolongnya tadi.

"Ini aku Leon!"

"Leon?" Gumam Anna terlampau pelan, namun Leon masih bisa mendengarnya.

"Ya, aku Leon!"

"Kau di mana? Tunjukkan dirimu!"

"Aku sudah ada di hadapanmu, Anna Shopia!"

Anna menggeleng tak percaya saat menatap ke arah serigala besar itu. Ia masih berpikir jika ada yang sedang mengerjainya. Mana mungkin seekor serigala bisa bicara, yah walaupun ukuran dan warna serigala besar di hadapannya itu sudah tidak masuk akal. Serigala itu terlalu besar dan terlalu indah untuk ukuran seekor serigala.

Kecuali, ia bukan serigala biasa.

"Ini memang sulit dipercaya, tapi aku ini bukan serigala biasa. Aku adalah warewolf dan seoranh alpha. Ini kenyataannya. Jadi jangan menyiksaku dengan raut ketakutanmu, dear!"

Anna merasa dunianya seakan runtuh seketika. Oh my my....












tbc

___________

Maaf ya telat update, maklum banyak tugas sekolah.

Typo masih lalu-lalang!

Makasih buat yang udah baca, ngevote, dan ngomen!

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak dengan VOMMENT!!!






Salam hangat..

AnjelitaA3

My Cute Mate Is A DJ!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang