PART 18

9.1K 456 16
                                    

Veron masih setia memandangi wajah manis Anna yang sedang terlelap. Sudah 4 jam, namun Anna masih betah memejamkan matanya. Selama itu pula Veron menunggunya, tidak beranjak sedikit pun dari duduknya.

"Bagaimana kau tidak bisa merasakan aroma Anna?"

"Aku juga tidak mengerti. Kejadian ini bisa saja terulang kembali jika aku tidak cepat menandainya."

"Kita akan menunggu Anna. Aku tidak ingin terjadi kesalah pahaman."

"Terserah kau saja. Asal jangan mengulur waktu lagi."

Veron memutuskan mindlinknya saat merasakan tangannya digenggam.

"Veron.." Anna yang baru sadar langsung memanggil Veron dengan suara yang lirih. Tubuhnya masih sangat lemas.

"Syukurlah akhirnya kau sadar juga, sayang. Aku sangat khawatir melihatmu pingsan hampir selama 5 jam!" Veron mengusap jemari Anna yang menggenggam tangannya.

"Veron..haus."

Dengan segera Veron mengambilkan gelas yang sudah ia sediakan sebelumnya. Kemudian ia membantu Anna duduk, dan menyusun bantal agar Anna merasa nyaman saat bersandar.

Anna mengembalikan gelas yang sudah kosong bekasnya minum, kepada Veron yang dengan sigap mengambil gelas itu.

"Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa sudah merasa baik?" Dengan lembut Veron mengusap puncak kepala Anna.

"Aku sudah merasa lebih baik. Hanya sedikit lemas saja."

"Kalau begitu kau istirahat saja. Aku akan ambilkan makanan untukmu."

Veron mengurungkan niatnya yang ingin beranjak, karena Anna sudah memeluknya dengan erat. Dengan senang hati Veron membalas pelukan Anna, sambil sesekali mengecup puncak kepala Anna.

 Dengan senang hati Veron membalas pelukan Anna, sambil sesekali mengecup puncak kepala Anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Veron..aku-"

"Sssstttt..tenanglah. Kau sudah aman. Aku ada di sini."

Veron tidak tega dengan Anna yang mulai terisak, ia memerintahkan bawahannya melalui mindlink untuk membawa makanan ke kamarnya.

Anna masih saja terisak. Ia baru saja mengingat kejadian yang menimpanya saat di pesta semalam, dan itu membuatnya merasa sangat takut. Terlebih lagi orang yang ia percaya yang melakukan itu padanya.

Apa salahnya sampai ada yang berniat menyakitinya?

"Kau aman bersamaku sayang!" Veron masih mencoba untuk menenangkan Anna.

Tok Tok Tok

"Masuk."

Seorang laki-laki masuk ke kamar Veron sambil membawa nampan, yang berisi semangkuk bubur dan segelas susu coklat hangat.

Veron mengambil alih nampan itu dari tangan laki-laki yang lebih muda darinya itu. Kemudian laki-laki itu pamit pergi.

"Sayang ayo makan. Kau harus makan agar tidak lemas lagi, lalu minum susumu!"

Anna mengangguk patuh, masih dengan tangan yang gemetaran ia mencoba memasukkan sesuap bubur ke dalam mulutnya.

Melihat itu, Veron mengambil alih mangkung bubur itu dari pangkuan Anna. Ia dengan sabar menyuapi Anna yang nampak enggan memakan bubur lembek itu.

Jangankan Anna yang sedang sakit, Veron yang sehat saja tidak bernapsu memakan makanan lembek itu.

Anna menggeleng sambil menutup mulutnya rapat-rapat. Ia mual jika dipaksakan makan makanan lembek itu lagi.

"Ada apa? Kau baru makan 3 suap, ayo buka mulutmu."

"Aku mual Veron. Aku tidak mau makan itu lagi." Seru Anna dengan manja. Satu hal yang baru Veron ketahui dari gadisnya ini. Jika sedang sakit, maka Anna akan bermanja-manja. Dan itu akan menguntungkan Veron.

"Baiklah kalau kau sudah tidak mau lagi. Sekarang minum susumu, habiskan ya! Itu akan menghangatkan perutmu."

Setelah itu Anna menghabiakan susunya dengan terpaksa, Veron yang melihat itu hanya tersenyum. Veron mengusap ujung bibir Anna yang terdapat sisa susu.

"Sekarang tidurlah lagi. Ini masih cukup gelap." Veron dengan telaten menyelimuti Anna sampai kebahu. Setelah itu ia merapikan gelas susu dan mangkuk bubur ke nakas, lalu ikut berbaring di samping Anna.

__________

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Dom pada Veron. Biar bagaimanapun ia juga mengkhawatirkan calon menantunya itu.

"Ia sedang tidur. Tadi sempat terbangun dan ketakutan. Tapi aku bisa menenangkannya."

"Syukurlah. Itu artinya Anna tidak terganggu mentalnya." Seru Clara yang juga tengah mendengarkan  percakapan kedua pria yang sangat berarti dihidupnya.

"Jadi, apa daddy tahu pelakunya?" Tanya Veron dengan wajah yang mengeras.

"Vampire."

"APA?!!"

"Sssstttt... teriakanmu bisa saja membangunkan Anna!" Seru Clara.

Veron menghempaskan dirinya kesandaran sofa yang ia duduki. Semoga saja Anna tidak terbangun.

"Aku tidak tahu mengapa? Tapi bangsa Vampire sudah musnah 150 tahun yang lalu. Buyutmu sendiri yang melakukan perang dengan bangsa vampire." Seru Dom

"Dan karena peperangan itu kaum werewolf terpecah menjadi dua." Sambung Clara.

Veron mengernyit bingung. "Bagaimana bisa?" Tanyanya

"Kaum werewolf terpecah menjadi dua karena adik dari kakek buyutmu mengandung hasil dari buah cintanya dengan seorang bangsawan vampire. Karena malu, adik dari kakek buyutmu memilih pergi dengan keadaan masih mengandung. Ia tidak sendiri, karena ada beberapa werewolf yang ikut bersamanya."

"Dengan kata lain ia diperkosa hingga hamil lalu pergi. Sedangkan vampire yang sudah menghamilinya sudah musnah, dan ada beberapa werewolf yang menjadi pengikutnya." Sambung Clara.

"Hingga saat ini, belum ada yang mengetahui kabar dari anak yang ia kandung."

"Tapi, mengapa daddy menyebut orang yang ingin mengambil gadisku adalah vampire?" Tanya Veron, sesuai cerita dad&momnya tadi, ia mengambil kesimpulan bahwa bangsa vampire itu sudah musnah.

"Karena yang bisa memanipulasi werewolf atau mate dari werewolf hanya bangsa vampire murni." Seru Dom.

"Dan yang mengkhawatirkan adalah dengan hanya satu vampire murni saja itu bisa membahayakan kelangsungan kaum kita."

"Dan yang kita khawatirkan pun terjadi sekarang."

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!" Seru Veron dengan menggebu-gebu.

"Untuk itu kau harus berhati-hati."

"Aku tahu itu dad. Aku sudah tahu siapa pelakunya!"















































tbc

__________

Part belum direvisi!!

PART 17 SUDAH SAYA PRIVATE!!

Jadi kalau ada yang mau baca part 17(atau part sebelum ini) harap follow dulu. Kalau belum bisa dibuka, log aut dulu baru buka kembali. Atau hapus cerita dari reading list baru tambahkan kembali.

Itupun jika kalian mau. Kalau gak ya kagak ngape.😅😅

Oh ya.. aurhor berencana publish cerita yang diambil dari kisah author sendiri+khayalan author setelah cerita ini tamat.

See you next chap!

Salam hangat

AnjelitaA3

My Cute Mate Is A DJ!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang