9 : Trial

1.8K 378 34
                                    

((Bukan Abel's POV))

   
   
Sanha menopangkan dagunya di meja. "Hee..," panggilnya ke orang yang ada di sebelahnya.

Chanhee, orang yang dia panggil barusan, langsung menoleh. "Apa?"

"Rasanya suka sama orang tuh gimana?" Kata Sanha.

"Suka gimana dulu? Suka sebagai teman atau lebih nih?"

Sanha menolehkan kepalanya. "Emang beda ya?"

"Ya beda lah, goblok," kata Chanhee. "Kalo suka sebagai teman itu, lo suka sama dia. Tapi, rasa suka sebagai teman itu ya cuma sebatas teman. Gak lebih," sambung Chanhee.

"Terus, kalo lebih?"

"Kalo lebih yang berarti lo suka dia dan pengen sama dia terus. Lo selalu pengen nempel sama dia terus, tiap hari atau bahkan tiap menit lo pengen ketemu dia, terus tiap udah ketemu rasanya jantung lo langsung kayak lagi perang, deg-degan gitu," jelas Chanhee.

Sanha mengangguk-anggukan kepalanya tanda paham. Setelahnya, dia juga menggumamkan kata, "Oh.."

"Kenapa sih? Lo lagi suka sama orang?" Tanya Chanhee.

Sanha langsung senyum-senyum. "Mungkin iya? Hehe, rasanya gue pengen ketemu terus sama dia. Tiap hari, tiap menit, tiap detik malah," jawab Sanha.

Chanhee langsung memasang wajah menggoda. "Hayo, siapa tuh? Gue kenal gak sama orangnya?"

"Rahasia! Yaudah ya, gue mau ketemu dia dulu. Bye!" Sanha langsung berdiri dari kursinya.

Chanhee cuma bisa nahan ketawa dari bangkunya. Baru kali ini dia liat Sanha sesemangat itu cuma buat ketemu cewek.

🎀

"Apaan? Mau ngutang lagi lo?"

Sanha meringis. "Hehe. Tas, jangan galak-galak dong."

Tasya mendengus. "Iya."

"Pinjem penggaris dong, Tas!" Kata Sanha.

Tasya langsung melotot. "Cuma mau minjem penggaris?!"

Sanha mengangguk.

"Temen lo gak ada yang punya penggaris apa gimana, Nyet? Sampe pinjem kelas lain segala!" Tasya langsung teriak.

"Kalem, Sya! Kalem!" Seru Jaemin dari kelas.

"Punya. Tapi, gue mau pinjem penggaris yang setengah lingkaran itu loh," kata Sanha.

"Hah? Yang mana?"

"Itu, yang setengah lingkaran terus ada angka derajatnya," jawab Sanha.

"Maksud lo busur? Ngomong yang jelas!" Jawab Tasya jengkel.

Sanha senyum sambil mengangguk.

"Bel! Minjem busurnya dong!" Teriak Tasya dari pintu kelas.

Abel langsung bergegas mengambil busurnya dan diserahkan ke Tasya. "Nih, balikinnya jangan sampe lecet! Jangan ada coretan, apalagi sampe patah!" Kata Abel.

Tasya mengambil busur tadi dan gantian diserahkan ke Sanha. "Tuh! Denger sendiri kan yang punya ngomong apa? Awas aja sampe patah!"

Sanha mengangguk. Dia menerima busur tadi sambil tersenyum. "Iya, Tas. Iya. Yaudah, gue pinjem dulu ya! Makasih, Tasya!"

Tasya mengangguk. "Ya. Ntar balikin loh!"

Sanha mengangguk juga sambil melambaikan tangan. "Oke. Siap! Oh ya, Bel. Jangan lupa besok Sabtu ya!" Kata Sanha. Setelah itu, Sanha langsung berbalik dan jalan ke kelasnya.

Tasya langsung masuk ke kelas. Tapi, Abel masih berdiri di pintu kelas sampai Sanha menghilang di balik pintu kelasnya.

"Bel! Ayo ajarin gue lagi!" Kata Tasya dari bangkunya.

Abel kaget. "Eh iya.. iya.." jawabnya sambil berjalan ke bangkunya.

🎀

"Udah ketemu orangnya?" Tanya Chanhee waktu melihat Sanha masuk ke kelas sambil senyum lebar.

Sanha mengangguk. "Udah. Hehe. Dia lucu!"

Chanhee menggelengkan kepalanya tidak mengerti. "Gue gak ngerti lo ngomongin siapa sebenernya. Tapi, kayaknya lo bahagia banget."

Sanha tersenyum lagi. "Iya lah! Tadi, dia ngomong banyak. Lucu lah pokoknya. Oh ya, gue minjem busur," kata Sanha.

"Lah? Buat apa minjem busur? Ada pelajaran matematika?" Tanya Chanhee bingung.

"Gak ada sih. Ya, modus doang biar bisa ketemu orangnya. Hehe," jawab Sanha.

Chanhee langsung menyipitkan mata.

Sumpah! Sanha jadi bego kalo lagi jatuh cinta.

🎀🎀🎀

   
   
   
    
    
Welcome Chanhee, SF9's member (00L, same with Sanha)

Basreng ✔ Sanha [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang