21 : Burn baby, Burn!

1.3K 301 14
                                    

Sanha menghampiri Abel ke kelasnya. Sudah menjadi kebiasaan rutin setiap pulang sekolah. Sejak kapan ya? Sejak Sanha di cuci otaknya oleh Haechan malam itu mungkin? Iya mungkin.

Sanha yang tadinya semangat langsung memperlambat langkahnya begitu melihat Abel tidak sendirian di depan pintu.

Sanha tidak tahu dengan jelas, siapa cowok yang ada di depan Abel. Yang jelas, itu bukan teman sekelasnya pasti.

Sanha berhenti di depan kelas XI Ipa 8 sembari menunggu pertemuan Abel dan cowok tadi selesai. Tapi, bukannya selesai seperti dugaannya, cowok tadi malah menarik tangan Abel pergi.

Abel kelihatan tidak menolak sama sekali waktu tangannya ditarik. Justru, Abel malah ketawa-tawa.

"Anjir. Itu siapa sih? Abel juga mau-maunya ditarik-tarik tangannya," gerutu Sanha.

Sanha segera melihat ke bawah cuma buat memastikan kalau barusan yang dia lihat itu beneran Abel.

Dan bener sih. Itu memang Abel.

Terus, cowok yang sama dia itu siapa ya?

🎀

Line!

17.23

Sanha : Udah di rumah?

Abelia : Belumm

Sanha : Lagi ngapain?

Abelia : Main

Sanha : Sama siapa?

   
   
Pesan terakhirnya belum di read sam Abel. Padahal, dia udah ngirim satu jam yang lalu.

Akhirnya, Sanha berniat menelpon Abel aja.

"Halo?"

"Kenapa belum pulang?"

"Tau darimana kalo gue belum pulang?"

"Jangan ngalihin pembicaraan, Bel.."

"Ck, gue lagi main."

"Main sama cowok yang tadi siang sama lo?"

"Tau darimana?"

Sanha menghembuskan nafas. "Ini udah malem. Lo harus pulang, nanti mama lo nyariin."

"Iya iya. Nanti dulu lah. Yaudah ya, Ha.. gue tutup telfonnya??"

"Jangan!"

"Kenapa?"

"Lo harus pulang sekarang. Lagian, cowok tadi siapa sih?"

"Sanha---"

"Gausah ngebantah gue. Lo harus nurut." Entah kenapa, kata-kata barusan Sanha ucapkan dengan nada yang lebih tinggi dari perkiraannya.

"Kenapa lo ngatur-atur gue? Emang lo siapa gue? Gue juga berhak buat main kali," kata Abel dari seberang.

"Gue..." kata-kata Sanha menggantung selama beberapa detik. "Sebagai sahabat lo, gue cuma mau yang terbaik buat lo. Gue gak kenal cowok tadi, makanya gue khawatir."

"Mendingan lo khawatirin aja diri lo dan ciwi-ciwi kesayangan lo deh. Jangan ngurusin gue kalau lo aja gak bisa urus diri lo sendiri."

Dan sambungan telepon langsung dimatikan Abel secara sepihak.

Sanha mengerutkan keningnya.

Apa hubungannya sama cewek-cewek? Bukannya tadi dia marahin Abel tentang main ya?

Apa barusan, Abel cemburu?

🎀🎀🎀
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   
Sepertinya mau saya end in secepatnya aja deh.

Ceritanya makin ngawur ): aku kehilangan alur.

Miane guys.

Btw. Happy birthday Sanha!!!!!
Ciye sweet 17 nih Sanha. Etapi kalo di Korea umurnya udah 18 ya? Hahaha.

Ya intinya hbd ya sayangq 🎉🎉🎉🎉

Basreng ✔ Sanha [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang