-Tidak Terencana-

436 78 57
                                    

Here we go ....

Gilaaaak gilaaaaak, yang ikutan baca nambah and yang komen juga, THANKS SEMUA...

I'm back

-----------------

Hari yang membosankan , itulah yang mendefinisikan hari sabtu bagi para single disana. Tapi tidak untuk 2 wanita yang sangat mandiri ini.

Oh sekarang pekerjaan ini menjadi berisi 3 orang , 1 pasangan dan aku.

Pasangan yang baru saja merayakan pernikahannya beberapa bulan yang lalu. Memperbaiki filosofi filosofi cinta yang buruk dalam ingatannya. Ya siapa lagi , Wendy dan suami tercinta.

Kami berada di hotel berbintang 5 , tempat propose planner dari client ku dan wendy. Acaranya dimulai pukul 8 tapi kesibukan kami ber3 benar-benar selesai setelah , sang target sampai.

Lampu ballroom mulai mati, sebuah lagu milik alvis castello -she mulai berdentum. Memperlihatkan mawar petal yang terbentuk seperti jalan dimana ada seorang pria disa a yang sedang memainkan piano untuk gadisnya.

Proses lamaran pun terlaksana dengan lancar. Dan pasangan itu berjanji akan mengundang kami ke acara nikahan mereka.

Aku berjalan mencapai sofa diruangan  yang sudah ku sewa untuk meletakkan segala persiapan acara ini. Dan wendy serta suaminya tentu sudah pulang dan membawa beberapa barang-barang usahaku dan wendy.

Harus ku akui, adanya suami wendy itu membuat pekerjaam kami sedikit lebih ringan. Setelah aku mencapai sofa yang ku inginkan, aku mulai melepaskan sneakersku. Mulai mengganti pakain dress menjadi pakaian santai dan coat.

Terlihat 2 asisten yang memang beekrja untukku dan wendy, juga mulai membereskan barang dan berpamitan. Melihat jam juga sudah menunjukkna jam 10 malam.

Aku dan kedua asisten pergi ke parkir mobil. Keduanya kemudian berpamitan padaku. Aku mulai melajukan mobilku untuk pulang kembali ke rumah.
Ya acara yang tidak terlalu jauh, dan diijinkan oleh eomma tercinta asalkan anaknya pulang malam ini juga.

Aku sengaja melewati jalan yang memang terlihat sepi karena aku memang sengaja menghindari macetnya sabtu malam di Korea. Sedikit gelap dan lampu yang hanya bercahaya layaknya perbatasan dan disamping jalan yang kulewati hanya terlihat seperti hamparan sawah.

Aku menyalakan musik di mobilku, menghapus rasa sepi dan menakutkan melewati jalan ini. Meski jika siwon oppa atau heechul oppa mengetahui bahwa aku melewari daerah ini mereka akan marah besae, tapi ini adalah jalam tercepar agar sampai diumah tidak terlalu dalam.

Terlalu menikmati musik yang terus berputar dan rasa lelahku , setelah seharian pagi bekerja dikantor, dan sore hingga malam ini bekerja outdoor. Tanpa berdosa , kekasihku yang sudah menemaniku tiba tiba terjerembab masum ke sebuah lubang dan membuat mesin kesayanganku ini mati.

Ku coba hidupkan lagi tapi naas, aku hanya mendengar suara ban mobilku yang terus berputar dan cipratan cipratan air dari kubangan tempat dimana salah satu kaki dari kekasihku ini terjebak.

Aku mencoba meraih hpku dan mencoba mendial nomor  nomor keluarga tercintaku

Oppa crazy 2 calling......

Sudah berkali-kali aku menelpon heechul oppa tapi tidak ada jawaban. Tanpa ku sadari aku panik. Tempat ini terlalu menakutkan untukku sendiri.

Mencoba menelpon orang lain yang mungkin bisa membantu.

Hero oppa 1 calling ....

"Baiklah, aku melupakan 1 hal, ini sabtu malam, mungkin keduanya sedang sibuk sehingga ....

Just Me (COMPLETED)Where stories live. Discover now