Cekidoooot
Sebuah suara tuts tuts piano dr sebuah permainan dalam hp terdengar layaknya lagu klasik disebuah cafe. Sesekali sambil memainkan game piano tiles nya ia tak lupa melirik jam ditangannya menunjukkan bahwa dia menanti seseorang.
Ya 1 bulan yang lalu, malam dimana dia sudah terlelap tidur dibalik kungkungan selimut nya sebuah telpon mengganggu tidurnya. Terlebih lagi kalimat wanita diseberang sana yang justru membuatnya makim tidak bisa tidur.
Tiiing .... suara lonceng penanda bahwa ada pelanggan cafe yang memasuki cafe ini. Lagi lagi pria ini merasa tertipi dengan suara lonceng yang tidak kunjung memunculkan gadis gila yang berani-beraninya mengusik tidur malamnya.
Hingga sebiah lonceng berbunyi lagi, seorang gadis dengan dandanan casual , lipstick soft berwarna pink, sepatu converse yang ikut menyemarakkan fashion ditubuhnya serta make-up natural yang tidak biasa ditunjukkan oleh gadis ini tampak berjalan menuju meja sang penanti yang sedang bermain game tadi.
"Maaf, saya buat kamu nunggu, tadi saya banyak kerjaan yang harus dideadline" tanya sang gadis yang langsun duduk didepan tepat si pria yang janjian bertemu dengannya.
"To the point, berhenti bermain-main dengan saya" ucap pria bernama sungjae itu.
"Saya datang karena saya ingin memberitahu, saya sudah tidak punya niatan untuk balas dendam, pada siapapun, saya sudah bahagia selama 4 bulan ini" ucap pria itu lagi.
"Permintaan kamu malam itu, APA KAMU SUDAH GILA???, kamu tahu betul alasan saya mendekati kamu, dan dengan tanpa dosa kamu meminta saya menikah dengan kamu?? Fix , KAMU GILA" ucap pria itu lagi
"Saya mengikuti ucapanmu, berarti KAMULAH yang Gila" balas joy sambil menyesap hot cocoa .
"Saya ? Saya tidak pernah menawarkan pernikahan lagi pada siapapun, dulu adalah sebuah kesalahan, jadi tidak akan pernah ada pernikahan dalam hidupku lagi setelah kejadian dimasa lalu" balas sungjae yang tannannya masih sibuk ngegame.
"Menikahlah denganku? Aku bersugguh sungguh, aku ingin siwon oppa dan ririn unnie menikah, kau sendiri yang bilang jangan menghancurkan pernikahan impian orang lain seperti yang dilakukanayahmu"
Sugjae mematung ia ingat dengan betul, ucapannya waktu joy sakit. Dialah yang menggantikan kedua kakak joyia menjaga adek tercintanya.
"Seperti kamu, saya membenci pernikahan, saya membenci sebuah hubungan, saya benci para wanita pemakai heels, wanita pemoles bibir, kamu tau betul niat saya" ucap sungjae sambil menyesap coffe nya mengalihkan pandangan pada gadis dari anak yang menghancurkan kehidupannya.
Kemudian senyap menghampiri mereka. Tidak ada yang berucap lagi. Semuanya semakin jelas, 2 ornag yang saling bertukar takdir dan sama sama terluka. Masih belum cukup mampu memaafkan masa lalu.
"Hanya sampai pernikahan siwon oppa benar-benar terjadi , jadilah pacarku, aku mohon, hanya sampai saat itu, aku hanya tidak ingin menghancurkan hati siapapun" ucap joy melemah, mengesampigkan egonya.
Helaan nafas dari sungjae dan usapan tangan sungjae pada remasan gelas coffe nya. Disisi lain ia juga merasa bertanggungjawab atas keinginan balas dendam yang direncanakan dirinya.
"Baiklah, hingga sampai saat itu, hanya sampai saat itu" balas sungjae datar.
"Coffe mu aku traktir" sela joy dengan senyuman yang mengembang, joy berbeda tidak ada lipstick tebal lagi dibibirnya. Tidak ada gaun seksi lagi yang melekat dibibirnya. Semuanya tampak casual, dengan tas bergambar doraemon yang di pakai.
Semuanya terselesaikan , ya hanya perlu berpura pura untuk menyelesaikan masalah yang lain.
-----------------------------
YOU ARE READING
Just Me (COMPLETED)
FanfictionPark Joy Sooyoung, single, pekerja keras, mandiri dan pecinta Lipstick juga Sepatu. Sedang menikmati pekerjaannya sebagai a chief editor sebuah majalah di sebuah Majalah ternama di Korea. Joy adalah penggila lipstick. Mengoleksi bermacam-macam lips...