fourty seven

2.8K 462 35
                                    

"Nih cheng," gua nyodorin sendok ke Sicheng, "Gimana?"

Hari ini akhirnya setelah berminggu minggu (cuma seminggu anjir lebay banget) Sicheng ga muncul di hadapan gua, dia akhirnya dateng lagi.

Seperti biasa, minta makan.

"Asin." Dia melet, "Kebelet nikah ya."

"Si bangsat." gua nabur gula di sup yang lagi gua bikin ini.

Dan tiba tiba Sicheng naro dagunya di bahu gua, nempel.

"Lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,"

Pipinya nempel ke pipi gua.

Hahahaha kok panas ya tiba tiba perasaan ac 22 kok.

"Sabar njing katanya tadi asin." Gua nyentil jidatnya, yang mana dia ngaduh gara gara itu. Tapi bukannya pergi gua malah,

"Eeeh ngapain ini tangannya."

"Meluklah ngapain lagi."

meluk gua dari belakang.

Yassalam.

"Kalo lo ga pergi pergi nanti ga jadi jadi kimchi jjigaenya."

"Hmm sudah posisi wenak nih susah bergerak."

"Dong Sicheng."

"Baiklah Kanjeng Mami."

WOO WOO WOO WOO FIRETRUCK OEDILBWA MR FIREMAN ON THE FLOOR--

Iya itu bunyi hp gua.

Sicheng yang akhirnya udah pindah ke sofa gua nengok, "Ran, bunyi."

"Angkat lah."

Pas gua nengok, dia bukannya ngangkat hp gua.

Tapi joget.

"Sicheng perasaan gua bilang angkat."

"But this is my jam, ran."

Lah belajar dari mana tuh bocah bahasa begituan.

"Plis, cheng."

"Yaudah yaudah," dia ngambek, manyun manyun terus meraih hp gua, "Tapi tulisannya ini contactnya jangan diangkat lho?"

Gua diem.

"Oh yaudah gausah diangkat kalo gitu."

Dan Sicheng ngelanjutin jogetnya. Sampe lagunya mati.

"Emang siapa sih?" Dia ngebuka hp gua sambil ngeliat missed callnya, "Kak Yoongi ya."

Gua matiin kompor, males jawab.

"Iya."

(Tapi dijawab juga siah dasar cewek)

"Hmm," Sicheng cuma manggut manggut. Terus dia ngelock hp gua. "Ran."

"Ya?"

"Lo nggak capek berantem terus?"

Gua nengok ke dia. Dari yang tadi mau mindahin sup ke mangkok jadi diem.

"Maksudnya?"

"Ya maksudnya, kenapa ga coba baikan aja sih? Siapa tau setelah itu lu jadi ga digangguin lagi."

Lah.

Perasaan dia yang katanya nyuruh Yoongi buat ngejauhin gua?

Sekarang jadi nyuruh baikan?

"Ga segampang itu," gua jawab pelan sambil ngelanjutin nyiapin makan, "Gua masih sakit hati soalnya."

"Kenapa?"

Gua narik napas dalem.

"Gini ya cheng, gua sih gatau kalo lo gimana ya tapi bayangin gimana rasanya cinta pertama lu ternyata adalah seorang maniak main cewek di belakang. Dan gua udah baik baik percaya sama dia pas ga ada yang percaya sama dia tapi gua ternyata dibuang gitu aja buat tiga cewek lain yang gua ga kenal?" Sejujurnya gua selalu pengen emosi kalo bahas ginian. Capek, bikin trauma susah suka orang lagi juga lagi. "Lagipula, kak Yoongi itu kasar sama gua. Nambah alasan buat gua ga maafin dia lah."

Sicheng duduk di meja makan, ngeliatin gua rapi rapi, "Kasar?"

"Iya. Dia tempernya jelek. Sekali badmood gua yang kena." Ah, kalo lagi kayak gini tuh, gua pasti bawaannya pengen nangis. Udah cukup gua sekali nangis di depan Sicheng, ga perlu lagi. "Jadi wajar lah harusnya gua marah terus."

"Intinya ga putus baik baik ya."

Gua ngeliat ke dia.

"Sicheng, di dunia ini, tidak ada yang namanya putus baik-baik," gua ngomong pelan. Gua gatau, gua bakal se open ini sama Sicheng, bocah cina bego yang gua yakin sebenarnya dia ngerti cinta aja enggak. Tapi, hari ini, gua ngeluarin semua rahasia yang ada, yang bahkan Vernon atau pun Yuta enggak tau. Gua cuma bilang Yoongi kasar ke gua sama Sicheng. "Itu cuma mitos."

Sicheng ngeliat gua dengan senyum kecil. Bukan cengiran goblok biasa dia.

"Tapi bukan artinya, lo harus marah marah dan jutek terus sama dia, ran." Dia berdiri, ngelus punggung gua pelan, "Semua orang punya kesempatan untuk berubah--dan juga minta maaf."

Gua tercengang.

Did I just get lectured by Dong Sicheng???

The infamous cina geblek Dong Sicheng??????????

"Kok." Gua ngeliat ke dia, "Tumben ngomongnya bisa bener."

"Lah emang gua selama ini kalo ngomong ga bener?"

"Kan lu... rada rada gimana gitu cheng."

"KENAPA SIH SEMUA ORANG SELALU NGANGGEP GUA BEGO???"

"Ya abisnya emang suka gitu??"

"Dengerin aja nih ya, lu gatau kan gua bahasa cina nilai uas smanya 98. Dan TOPIK I score gua full mark." Dia nunjuk nunjuk dada gua. Tenang sabar dulu bukan yang ononoh tapi yang ratanya yang atasan. "Gua ga bego ran."

"Nilai uas Mtknya berapa?"

"....45 sih."

"Tuh kan."

"KEPINTARAN TIDAK DIUKUR DENGAN HANYA SUBJEK MATEMATIS!"

"Tapi orang gabisa matematika biasanya artinya logikanya ga jalan."

Dia diem.

"Jadi gua beneran bego dong."

"Ya enggak juga sih--EEE JANGAN JADI NGAMBEK JANGAN NANGIS JUGA IYA IYA SICHENG ENGGAK BEGO SICHENG ANAK PALING PINTER SEDUNIA!!!"

Akhirnya Sicheng berenti ngambek, dan kita makan siang.

Tapi gua tetep kepikiran apa kata Sicheng.

Apa bener kata dia ya?

Apa gua baikan aja sama Yoongi?

---

a/n: IYA TAU JADI DRAMA BANGET JANJI DIKIT LAGI SELESAI OK!!!

yo neighbor! // winwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang