Soetta Airport , Jakarta Indonesia
Friday , February 2016
18.00 WIB
Sore ini langit Ibu Kota begitu cerah menyambut kedatangan Hanine seorang . Bak seorang putri , dirinya langsung disambut oleh beberapa pria berjas hitam yang langsung mengarahkanya ke jalan khusus orang VIP. Tidak lantas bingung mengapa dirinya dijadikan orang prioritas di saat datang ke negara kelahiranya ini. Ia mengetahui bahwa ini adalah bagian dari epilog sebuah cerita yang akan dimulainya esok hari,
Jalan Tol yang dulunya renggang , kini mulai dipadati banyak sekali kendaraan berkaki empat itu. Terakhir kali ia melewati jalan ini adalah 2 tahun yang lalu dan belum ada kendaraan besar besar seperti apa yang dilihatnya saat ini . Kaki nya tidak terlalu merasa pegal karena di bawah kursinya ada tempat khusus meluruskan kaki kecilnya itu. Namun, fikiranya terus di hantui masa lalu suramnya sejak di atas awan tadi .
Suasana Mobil ini amat hening kecuali suara sirine pengawalan polisi di belakang Mobil yang terus mengawal mobil ini. Bukan hanya sekali dua kali ia diperlakukan khusus seperti ini saat hendak menyelesaikan tugasnya , itu sering . di dalam Mobil ini hanya ada supir, pria sebayanya di samping supir , dan seorang wanita yang tengah duduk disamping sambil terus mengecek Tablet PC nya yang menampilkan ECG seseorang .
"Pardon me, eh maksudku maaf .. apa kau adalah seorang dokter ?"tanyanya memecah kesunyian . Wanita yang terlihat seumuran juga dengan nya itu menoleh ke arah Hanine dengan tersenyum dan langsung mengulurkan tangan kanan nya .
"oh ya kita belum berkenalan . Halo nama saya Belle Auryn panggil saja saya Ryn . saya adalah Sekertaris Direktur yang setiap hari bekerja di rumahsakit . saya bukan Dokter seperti Anda tapi hanya saja saya terbiasa melihat hasil medis dan sedikit mengenal lebih tentang itu . Bagaimana dengan anda dokter? " jelasnya dengan memmpersilahkan Hanine memperkenalkan dirinya .
"Nama saya Hanine Asya Soraya . panggil saja saya anin ya saya biasa dipanggil seperti itu oleh teman saya di sana . Maaf saya kira kamu juga dokter. bisa tidak kita jangan terlalu formal ryn? " tanyanya dengan nada bercanda . Seorang Hanine asya sebenarnya tidak terlalu menyukai Formalitas yang bisa memikat lidah siapapun jika salah berbicara .
Kemudian mereka berbicara akrab seputar Pasien yang akan ia operasi . Hanine telah salah anggapan bahwa yang sedang sakit itu adalah ibu dari sang direktur . Dan menurutnya , akan banyak sekali dokter Cardiologi di rumahsakitnya sendiri yang mampu untuk menyelesaikan penyakit itu. Tapi ternyata tidak . Auryn menjelaskan spesifikasi penyakin ibu dari direkturnya dengan rinci . dan dapat disimpulkan bahwa penyakit jantungnya bukan apa apa di banding penyakit batin nya.
Sang ibu menginginkan Anaknya untuk menemukan cinta sejatinya dari Tahun Tahun sebelumnya . namun sang anak berfikir bahwa itu adalah hal yang mudah untuk di dapatkan dikemudian hari . Akhirnya sang ibu sakit , dan anak itu kebingungan mencari tenagamedis yang ahli untuk menyembuhkan penyakit itu. Mulai dari Habib, Tabib dan dokter Ahli sekalipun tetap saja itu belum bisa menyembuhkan ibu nya .
Mobil yang membawa nya daritadi itu akhirnya berhenti juga tepat di bawah gedung rumahsakit ini .ia langsung bisa menghirup udara berbau obat obat yang menjadi nafas nya sehari hari. Auryn membawanya langsung ke dalam rumah sakit ini dan ingin memperkenal bagian bagian dari gedung ini . ya rumah sakit ini lumayan bagus menurutnya walaupun Madison 2 kali lebih besar dari gedung ini . kenyamanan yang ia peroleh dan juga keramahan yang ia rasakan sudah cukuo untuk membuatnya tersanjung kali ini .
"Dr Anin.. silahkan , ini adalah departemen cardiologi dari rumah sakit kami. semoga anda bekerja keras untuk mencapai keberhasilan tugas anda " Sahutnya saat setelah membuka pintu ruang departemen . beberapa orang menatap nya ramah dan ia mulai menganalisis wajah wajah baru yang akan menemani tugasnya hingga selesai .
"Halo . Selamat Malam semuanya maaf mengganggu waktu kerja kalian. my name eh maksudnya nama saya Hanine panggil saja saya Anin saya bekerja di Madison dan ditugaskan disini untuk waktu 2 bulan sampai tugas saya bisa selesai. Jangan terlalu formal , Saya sama seperti kalian . Semoga kita bisa bekerja sama ya hehe " sambut Hanine dengan akhiran menunjukan jari V nya yang artinya peace itu. Wajah oriental dan Sambutan keramahan mereka membuat ia yakin untuk tahan tinggal di rumah sakit ini .
Malam ini ia menginap di asrama khusus untuk Dokter ahli. ya Asrama ini seperti apartemen yang dimilikinya di Madison. Yang membedakan hanyalah tempat ini berada di Bintaro, Jakarta Selatan . Kini dirinya sedang berbaring diatas Sofa putih dan memandang ruangan yang cukup besar untuk ditinggali seorang diri. Ia memandang langit-Langit rumah ini walaupun TV besar itu tetap bersuara . Letihnya perjalanan membuat Dokter muda itu tertidur pulas di posisi nya saat ini.
----
"Kamu datang juga setelah lama saya tunggu disini . saya terlalu rindu masakan buatan kamu , saya rindu wajah cemberut kamu . saya bahkan tidak terlalu yakin kalau kamu WHITE HORSE yang dulu ada di kelas saya .kamu banyak berubah nin. Maaf saya belum sempat membalas perkataan kamu waktu kita sekelas dulu. Tapi saya janji akan segera menemui kamu dan mengatakan hal yang sebenarnya . "
Hanine mengerjapkan matanya sesaat setelah seseorang mengatakan hal itu kepadanya . itu mimpi . tapi menurutnya itu Petunjuk juga bahwa sebentar lagi pria yang dulu ia segani akan bertemu langsung dengan nya. Karena julukan White Horse hanya diciptakan dari salah seorang teman dikelas nya ya dia adalah
REVAL SI UNTA GURUN .
KAMU SEDANG MEMBACA
HANINENERMOUS
General Fiction"Ketika ketidakmungkinan dalam fiksi hidup , memang nyata ada nya "