Bolehkah aku sekedar tau bahwa kamu bisa memberiku sebuah timbal balik? Atau aku cukup tau kalau aku terlalu berharap
Little_dreamingbear
Belia dengan terburu mengambil tas beserta perlengkapan untuk MOS setengah tujuh ia jam masuk sekolahnya dan sekarang jam menunjukkan pul enam lewat lima belas tinggal lima belas menit waktunya menuju sekolah.
"Assalamualaikum pa, ma" ucap Belia kepada orang tuanya
Belia berlari sambil memakai sepatunya dan ketika angkot lewat Belia melewatinya sehingga dia harus mengejar angkot itu
"Bang, banggg tunggu dong" Belia meneriaki angkot itu, dan
BRUKK
karena angkot itu berhenti tiba tiba belia yang masih berlari harus dan belum sempat berhenti langsung menabrak angkot itu.Belia mengusap benjolan yang terpatri di dahinya, seandainya tadi angkot itu tidak berhenti tiba tiba pasto Belia tidak akan tertubruk dan benjol seperti ini Dasar angkot bala. Belia mampir ke kantin terlebih dulu, membeli es batu yang digunakan untuk mengompres benjolan didahinya itu lalu ia langsung baris dilapangan.
Memalukan sih memang di depan banyak orang harus mengompres dahi yang benjol tapi Belia harus sebodo amat dengan hal itu, lebih baik benjolan ini kempes dari pada ia akan lebih malu lagi karena benjolan besar di dahinya.
Hari ini kegiatan MOS dilakukan di dalam ruang kelas, para anggota osis yang menjadi panitia sibuk mempersiapkan kegiatan hari ini. Para panitia osis membawa kertas setumpuk lalu mereka satu persatu mulai berjalan sambil membagikan satu lembar kertas yang berisi tulisan, ketia Belia dapat dia tanpa sengaja melihat kakak osis yang memberikan kertas itu padanya, hanya sekilas saja lalu Belia mengerjakan apa yang terdapat dalam kertas itu.
Sudah selama ini Belia belum memikiki teman dekat mau cewek mau cowok belum ada yang dekat dengan belia, ah tapi masa bodo juga si toh tidak terlalu berguna juga punya teman pikir Belia. Saat ini Belia sedang meminum jus buah naga, kerongkongannya yang kering seketika langsung sejuk tapi karena membeli jus ini Belia harus pulang dengan jalan kaki, tadi uang jajan nya yang ia kira lebih ternyata pas pas-an dan kesalahannya juga sih yang tidak memeriksa ulang uang jajannya.
Selagi di perjalanan pulang Belia berjalan sambil bersenandung kecil untuk menepis rasa bosannya dan tiba tiba ada seseorang yang menarik tanggannya dan membuat Belia membentur sesuatu
"Aduh" ucap Belia
"Eh, maaf" tunggu, Belia mendongakkan kepalanya dan melihat wajah orang yang menarik tanggannya itu
"Tadi Lo mau diserempet sama motor makanya gue narik tangan lo soalnya lo gak denger teriakkan gue" jadi orang ini menolongnya dan Belia sudah selamat dari maut karena orang ini, astaga betapa cerobohnya dia.
"Makasih ka-- lo udah mau tolongin gue, mungkin kalo gak ada lo gak tau deh nasib gue" ucap belia dengan debaran jantung yang diatas rata rata
"Lain kali hati hati, terus jangan terlalu fokus sama dunia lo, ini jalanan bukan mimpi" Belia hanya bisa menahan rasa malunya, sindiran yang begitu halus namun begitu menusuk, betapa memalukan dirinya itu.
"Sekali lagi makasih, btw gue Belia" ucap belia sambil memperkenalkan dirinya
"Lo baru pertama kali ketemu gue terus langsung nanya nama?" Ucap laki laki itu sambil menaikkan sebelah alisnya
"Emang salah ya?"
"Salah" setelah mengucapkan itu dia yang bahkan belum diketahui nama nya pergi begitu saja dan membuat Belia terdiam di tempat dengan terheran heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIMPLICITY OF LOVE
Teen FictionDia begitu jauh, jauh untuk dapat Belia gapai sulit untuk menjelaskan arti tersirat dari setiap gerak gerik cowok itu? entah apa yang harus Belia lakukan didepannya semuanya terasa serba salah lalu apakah belia akan tetap berusaha mengartikan gerak...