Part 4

8.1K 561 0
                                    

Didalam toilet Sandra membasuh wajahnya dengan air dan mengatur nafas.

"Bagaimana ini, aku belum siap bertemu dengannya Tuhan"ucap Sandra sambil menyandarkan badannya pada dinding toilet.

Setelah 5 menit menenangkan dirinya ditoilet, Sandra pun keluar dan terkejut melihat Arsya menunggu didepan pintu. Arsya yang melihat Sandra telah keluar pun langsung menariknya menuju atap.

Arsya POV

"Akhirnya tanpa perlu susah-susah mencarimu aku telah menemukanmu disekolah ini. Jadi apa terjadi sesuatu padamu, kenapa kamu tidak menghubungiku melalui kartu nama yang kuberikan padamu? "Tanyaku padanya

"Memangnya kenapa kalau aku tidak menghubungimu ,apa pedulimu? "Balas gadis itu dengan ketus.

"Tentu saja aku peduli, bagaimanapun aku telah mengambil mahkotamu, aku tidak sebrengsek itu untuk lari dari kesalahanku. Lagi pula kamu itu masih 16 tahun dan baru masuk sekolah"ucapku panjang lebar. Dan aku kesal dengan reaksi gadis ini yang hanya memandangiku dengan mulut menganga.

"Kupikir kamu ini irit kata, ternyata bisa bicara panjang seperti tadi"ucap Sandra tidak percaya.

"Sudahlah, jadi apa terjadi sesuatu padamu? "

"Kalau maksudmu mungkin aku hamil, jawabannya adalah syukurlah tidak"

"Baguslah artinya kamu tidak harus berhenti sekolahkan, dan sebagai pertanggungjawabanku kamu harus menikah denganku ketika lulus nanti. Bagaimanapun kamu telah memberikan mahkotamu padaku meskipun dengan dipaksa"ucapku dengan nada bersalah yang membuatnya langsung melebarkan mata.

"Apa?!! Apa maksudmu dengan menikah, aku tidak mencintaimu bagaimana bisa menikah denganmu,sudahlah lupakan semua ini?"

"Lupakan katamu?! Mungkin kalau aku lelaki yang begitu brengsek aku pasti melupakannya. Tapi aku masih sadar dengan kesalahanku,makanya aku mau bertanggung jawab. Lagi pula kita bisa saling belajar mencintai nanti"

"Aku tidak mau jadi istrimu"

"Terserah saja, yang pasti besok aku akan menghubungi orangtuamu untuk membicarakan pernikahan kita nanti."

"Bagaimana cara kamu menghubungi orangtuaku. Kamu saja tidak punya nomor telepon mereka? "

"Aku ini orang kaya, orangtuaku punya banyak informan handal, jadi tentu saja mudah untuk mencari tahu tentangmu"ucapku sombong sambil menarik pinggangnya dan merengkuhnya.

"Le-lepasskan"ucap Sandra sambil berusaha melepaskan dirinya.

"Mulai sekarang kamu adalah pacarku, pacar dari Arsya Ryan Pradhipta"ucapku sambil berbisik ditelinganya,lalu akupun melepaskan rengkuhanku. Setelah itu berlalu pergi, tetapi sebelumnya aku mengecup singkat pipinya dan berlari turun dari atap.

Sandra yang baru saja dicium oleh Arsya pun hanya mematung sambil melebarkan matanya. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengusap-usap pipinya.

"AAAAA AYAH BUNDA!!!"

Arsya yang mendengar teriakan Sandrapun hanya terkekeh geli. Entah kenapa dia merasa senang menjahili Sandra.

Arsya And Sandra After Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang