💐Part 24

4.4K 241 1
                                    

Happy reading



Tidak terasa satu minggu lebih sandra dan yang lainnnya menghabiskan waktu liburan didesa. Sekarang mereka sudah kembali pulang ke Bandung. Sebenarnya tersisa lima hari lagi sebelum mereka kembali sekolah. Dan lima hari itu akan mereka dihabiskan di Bandung.

Dira menghela nafasnya
"Hah nggak krasa udah mau masuk sekolah aja"

"Kalian santai mulu emang nggak ada tugas apa? "Arsya heran dengan dua perempuan muda dirumahnya itu yang selaku tampak santai

"Nggak ada, yang dapet tugas cuma yang ada remidi kayak aldi tuh"jawab dira

Sandra dan dira sedang tiduran santai di gazebo taman sedangkan arsya sedang berenang dikolam yang berada tepat disamping taman.

"Bunda sama ayah kemana sih bang, dari pagi kok nggak ada? "Dira menatap arsya yang akan melompat ke kolam

"Mereka ke rumahnya paman Devan"

Sandra bangkit dari acara tidurannya dan ikut melihat arsya
"Ke rumahnya dipta,ngapain?"

"Anniv" jawab arsya singkat

dira menepuk jidatnya pelan
"Oh iya ya lusa tante dara sama om devan mau anniv, kok aku bisa lupa sih"

"San kita harus nyari gaun buat pesta, ayok siap-siap kita ke mall"dira dengan hebohnya sudah berlari kedalam rumah menuju kamarnya

Sandra menaikkan sebelah alisnya melihat kelakuan dira yang heboh sendiri

"Ayo masuk, kamu siap-siap sana aku bakal nganterin kalian ke mall" ucap arsya yang tiba-tiba sudah ada didepan sandra

Sandra memakai dress santai diatas lutut warna putih yang dihiasi renda-renda hitam dibagian dada dan sepatu flat shoes berwarna abu-abu

Arsya pun hampir sama dia menggunakan kaos putih polos dan celana jeans warna hitam serta sepatu slip on yang juga hitam

Dira sudah siap dengan pakaian biasanya berupa kaos over size lengan pendek berwarna putih dengan logo channel besar dipadukan dengan jeans pensil hitam dan sepatu adidas putih.

Setelah sampai di mall dira langsung menarik sandra ke sebuah butik yang menjual berbagai model gaun

Dira sudah wara-wiri sendiri sibuk memilih gaunnya, sedangkan sandra dia berinisiatif melihat harga salah satu gaun disana, dia melotot melihat digit angka sebanyak tujuh deret yang berarti harganya jutaan. Dia langsung melepaskan gaun yang dipegangnya dan memilih duduk disamping arsya dikursi tunggu

"Kenapa? "

"Kenapa apanya?" kadang sandra ingin sekali menggetok kepala arsya karena kadang dia dingin kadang hangat. Labil sekali menurutnya

"Kesini"

Sandra mengernyitkan dahinya bingung
"Ohhh, aku nggak mau beli. Harganya terlalu mahal mendingan pake gaun aku yang lama kan masih bagus"

Arsya menarik tangan sandra menuju deretan dress yang terlihat sangat cantik tapi mahal sekali lagi

"Kamu pilih yang mana? "Arsya memperhatikan deretan gaun didepannya, menerka mana yang akan dipilih sandra

"Kak aku nggak mau, harganya mahal aku nggak punya uang"sandra berbisik pada arsya karena ia tidak mau ada yang mendengar ucapnnya yang terasa memalukan

"Udah kamu pilih aja" setelah dipaksa berulang kali akhirnya sandra menjatuhkan pilihan pada sebuah dress warna hitam dengan panjang sepuluh cm diatas lutut dimana dibagian pinggang sampai bawah dibuat seperti terlipat-lipat. Dress berlengan pendek itu dihiasi brokat cantik warna hitam dibagian atas dada sampai bahu. Lalu ditambah sabuk dengan bross berbentuk bunga warna emas dibagian pinggang

"Cobain dulu" arsya mengajak sandra ke bagian ruang ganti baju dan menunggunya diluar sambil duduk disofa yang disediakan

"Kakak" arsya menetap sandra yang sudah keluar tanpa berkedip, dia melihat dari atas kebawah berulang-ulang. Cantik sekali menurutnya, meskipun dia sedikit tidak suka karena dress itu ketat sehingga menampilkan lekuk tubuh sandra.

"Wowwww sandra kamu cantik banget! "Seru dira yang baru saja bergabung dengan arsya disofa

"Udah kamu ambil aja yang ini, sekarang ayok cari sepatu"

"Kalian cari sepatu aja dulu, kakak mau keluar sebentar"

Setelah arsya pergi, dira dan Sandra sibuk memilih sepatu yang cocok dengan gaun mereka. Sandra sudah ketar-ketir dengan harga yang dilihatnya, tapi dira tetap memaksa

Dira sudah selesai memilih sepatunya yang berupa high heels dengan tinggi delapan cm berwarna hitam dan terdapat hiasan berbentuk kalajengking dibagian helssnya.

Sedangkan sandra dia memilih high heels dengan tinggi lima cm berwarna hitam dimana dibagian punggung kaki diberi hiasan berbentuk kupu-kupu besar berwarna emas.

Arsya sudah kembali membawa dua paper bag ditangannya, dia menghampiri sandra yang sedang berdiri di kasir

"Udah selesai? " sandra mengangguk lesu, dia sebenarnya tidak rela menghabiskan uangnya untuk membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu penting itu.

"Semuanya saya yang bayar, sekalian sama punya dia" arsya menyodorkan kartu kreditnya pada penjaga kasir

"Kakak nggak usah aku bisa bayar sendiri" seru sandra yang langsung ditahan arsya

"Nurut aja, sekarang kita pulang. Ini biar aku yang bawa" arsya meraih paper bag yang diberikan kasir pada sandra.

"Aku bisa bawa sendiri kak"

"Bang punya aku nggak dibawain juga? "Tanya dira dengan wajah watadosnya

"Punya kamu bawa sendiri" dira merengut kesal mendengar jawaban arsya yang kelewat datar

"Nasib nasib, apalah daya hayati yang seorang jomblo" dira menghela nafasnya lelah lalu berlari menyusul arsya dan sandra yang sudah jalan lebih dulu ke mobil

Saat sedang berlari itulah tanpa dia sadari ada seorang laki-laki yang juga berlari dari arah kiri, dan seperti yang diduga terjadilah tabrakan antara dua tubuh itu, untungnya laki-laki tersebut sempat menarik tangan dira agar tidak jatuh

Mendengar keributan dibelakangnya, arsya berbalik dan melihat dira yang sedang dipegang seorang lelaki. Dia menghampiri lelaki tersebut diikuti sandra disampinya.

"Lepas!"arsya menyentak tangan lelaki tersebut dan membawa dira ke sampingnya

"Eh sorry gue tadi nggak sengaja nabrak, gue cuma nolongin tadi biar dia nggak jatoh. Ehm oke kalo gitu gue pergi dulu" lelaki tersebut langsung pergi ketika melihat tatapan arsya yang sangat tajam padanya

"Kamu nggak papa? "Arsya memperhatikan tubuh dira memastikan tidak ada yang aneh

"Nggak papa, mkanya aku jangan ditinggal dong. Mentang-mentang punya pasangan yang jomblo ditinggal" sandra merona sekaligus salting mendengar ucapan dira

"Maaf dir, yaudah ayok kamu jalan disamping aku aja"

"Makanya cari yang baru sana" sungut arsya pada dira

"Abang lupa tiga bulan lalu ada yang deketin aku, tapi malah abang ancam-ancam, kan duanya jadi takut padahal ayah sama bunda udah setuju" sinis dira mendengar sungutan arsya

"Nyari itu yang baik, kalo songong kayak dia ya udah pasti abang depak dari kriteria"

"Tapi kenapa pake ancem-anceman segala sih"

"Karna dia berani nantangin abang. Pokonya abang bakal nerima cowok yang bisa ngambil hati abang duluan dari pada ngambil hati ayah sama bunda"

Ya arsya tidak bermaksud terlalu mengatur hidup dira, tapi dia hanya ingin menjaga adiknya. Dia tidak mau kejadian dulu terulang, cukup mike yang membuat dira nya menangis. Dia sudah bertekad bahwa dia akan melindungi perempuan-perempuan yang disayanginya termasuk dira, bunda, dan sandra.



Tbc




Pliss jangan lupa vote ya kawan-kawan 🙏🙏🙏🙏🙏🙏

Arsya And Sandra After Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang