Part 19 [Engagement]

4.8K 321 5
                                    

@elly-reza : 😂😂😂😂 Arsya bikin  
                         baper

~
Happy reading

Saat bel istirahat berdentang, aura langsung menarik tangan sandra menuju kantin diikuti yang lainnya.

"Heran padahalkan cowoknya gue, yang ditarik ko sandra sih"gerutu alvin sepanjang perjalanan, ferdi yang mendengar gerutuan alvin pun menepuk-nepuk bahunya menyabarkan

Setelah sampai dikantin mereka memesan mie ayam dan es teh.

"San, gimana hubungan lo sama kak Arsya? "Tanya aura sambil meniup-niup mienya yang masih panas

"Ehm nggak gimana-gimana, biasa aja"

"Eh dir, lo udah putus ya sama kak Mike? "Audy menatap dira cemas

Dira hanya mengangguk, dia malas membahas tentang orang bejat bernama mike itu.

"Sabar ya, pasti nanti dapet yang lain kok" Ila menimpali yang dibahas senyuman oleh dira

Saat sedang asik mengobrol, tiba-tiba arsya dan yang lainnya datang. Arsya menarik sandra menjauh menuju tempat duduk yang lain.

"Eh kak ada apa? "Kaget sandra saat arsya menarik tangannya

"Duduk sama aku, disini"arsya kemudian memesankan mie ayam lagi untuk dirinya dan sandra

Sedangkan teman-teman mereka hanya tertegun menatap mereka berdua yang menjauh

"Nih makan, habisin"arsya menyodorkan mie ayam yang dipesannya pada sandra

Sandra makan dengan ragu-ragu sambil terus menatap arsya heran

"Kenapa liatin terus, aku tahu aku ganteng tapi nggak usah ngiler juga dong"ucap arsya balas menatap sandra

Sontak sandra langsung mengusap mulutnya yang katanya ngiler, tapi nggak ada apa-apa tuh

"Hahaha gitu aja percaya"arsya terkekeh melihat kelakuan sandra yang menurutnya lucu itu

"Kakak ngapain sih narik-narik aku, aku kan mau ngobrol sama mereka"tunjuk sandra pada meja teman-temannya

"Ngobrol sama aku aja, lagian kamu kan tunangan aku. Oh iya pulang sekolah nanti ikut aku ke taman oke"

"Ngapain? Nanti bunda khawatir kalo kita nggak langsung pulang"

"Bawel, udah makan sana"sandra memakan mienya sambil cemberut, arsya tersenyum kecil melihat ekspresi sandra yang menggemaskan

"Dir kamu nanti pulang bareng Krisna aja"seru arsya pada dira disebrang mejanya

"Kenapa?! "

"Nggak usah banyak nanya. Kris lo anterin adek gue ya? " Krisna hanya membalas dengan mengacungkan jempolnya

Setelah pulang sekolah, arsya langsung menarik sandra menuju mobilnya yang sudah terparkir rapi diparkiran.

Mereka pergi menuju taman yang kebetulan sore itu sedang ramai. Tidak hanya oleh anak-anak muda tapi juga keluarga yang sedang piknik atau lansia yang sedang jalan-jalan

Arsya membawa sandra ke sebuah kursi dibawah pohon yang menghadap danau.

"Sejuk banget"sandra menghirup udara sebanyak-banyaknya sambil memejamkan matanya.

Angin yang sepoi-sepoi menerbangkan rambut panjang sandra yang menurut arsya sangat cantik

Sandra terkejut ketika tiba-tiba arsya meletakkan kepalanya dipaha sandra

"Kakak ngapain, nanti diliatin orang loh"sandra celingak-celinguk memperhatikan sekitarnya, siapa tahu nanti ada yang memergoki mereka dengan posisi seperti ini, apalagi tempat mereka agar tersembunyi karena terhalang pohon.

"Udah diem aja. Aku mau tidur sebentar, nanti kalo udah jam empat bangunin aku"arsya melipat tangannya didada dan memejamkan matanya.

Sandra hanya diam, sesekali dia melirik arsya dan sesekali melirik sekitar. Karena terbawa suasana yang menyejukan sandra pun ikut tertidur sambil menyandar dikursi.

Satu jam berlalu, sandra terbangun ketika mendengar suara kicauan burung-burung yang terbang diatas langit. Dia melihat arsya yang masih tertidur kemudian mengecek jamnya, ternyata sudah jam empat lebih lima menit

"Kak bangun udah jam empat ini" Sandra menggoyang-goyangkan tubuh arsya, sebenarnya dia merasa pegal dipahanya itu sebabnya dia membangunkan arsya dengan sedikit kasar.

"Emmm hoammm" arsya menguap kemudian bangkit duduk disebelah sandra.

Mereka melihat langit yang mulai berubah menjadi jingga, angin yang mengoyang pepohonan dan burung-burung yang berkicauan dan terbang mungkin kembali kesarang mereka. Pemandangan yang sangat indah dan menenangkan

Tiba-tiba arsya duduk menghadap sandra, sandra yang melihatnya pun hanya menolehkan kepalanya menatap arsya

Arsya mengambil rambut sandra yang terbang karena angin dan menyelipkannya ditelinga sandra

Sandra hanya terdiam merasakan sentuhan arsya, jantungnya berdetak tidak karuan saat ini, bahkan dia sampai menahan nafas karena terlalu gugup.

Arsya meraih tangan sandra dan menciumnya sambil terus menatap mata sandra. Kemudian arsya mengeluarkan sebuah kotak beludru berwarna hitam dari saku jaketnya

Dia membukanya dan kembali menatap sandra yang diam mematung. Sandra melihat cincin emas putih dengan permata ditengahnya, sederhana tapi cantik

"Selama ini aku selalu bilang kalau kamu itu pacar aku, tunangan aku. Tapi belum ada pengikat yang nyata untuk mempertegasnya. Sekarang ditengah-tengah alam yang menyaksikan kita, aku mau memberikan cincin ini sebagai tanda pengikat. Tanda kalau kamu memang tunangan aku. Kamu mau kan makai cincin ini? "Arsya berbicara sambil terus menatap sandra dalam.

Sedangkan sandra dia sudah merona hebat karena ucapan arsya, dan dia tidak tau kenapa jantungnya terus berdetak kencang seolah baru saja lari maraton

Arsya menatap sandra penuh harap, dia sebenarnya juga sudah deg degan ketika menyusun kata-kata yang tadi dia lontarkan.

Sandra menhela nafas mencoba menenangkan jantungnya yang seakan mau berlari keluar dari dadanya.

Dia kemudian menatap arsya lalu tersenyum dan mengangguk perlahan. Asya menghembuskan nafasnya lega.

Arsya mengambil tangan kanan sandra dan memasangkan cincin putih itu di jari manis sandra, kemudian menciumnya.

Sandra tersipu ketika arsya mencium jari manis tempat cincinnya terpasang. Arsya kemudian mendekati sandra dan meraihnya kepelukanya.

Setelah cukup lama berpelukan, arsya bangkit berdiri diatas kursi dan mengeluarkan cutter yang ia sembunyikan dijaketnya. Sandra mengenyit menatap apa yang akan dilakukan arsya.

Arsya mulai menggoreskan cutternya di pohon dan mengukir sesuatu disana, setelah selesai dia menyimpan kembali cutternya kemudian turun dan menatap hasil karyanya.

"Arsya love Sandra" batin sandra membaca tulisan yang dibuat arsya

"Buat kenangan kalau aku udah resmiin kamu jadi tunangan aku disini, saksinya pohon ini. Sekarang ayo pulang"arsya meraih tangan sandra dan menggandengnya pulang.

Sandra tersenyum senang menatap punggung arsya didepannya dan beralih menatap jemarinya yang terdapat cincin pemberian arsya dan jemari arsya yang bertautan.

Tbc

Fiuhhh part terpanjang yang baru aku buat. Setelah ini partnya juga akan panjang karena ini akan masuk babak after accidentnya

Jangan lupa kasih vote dan coment ya. Berharap banget kalian mau ninggalin itu 😊😊😊😊

Arsya And Sandra After Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang