"La, anter gue ke ruang guru dulu yo nganterin tugas ini??"
"Ayo lah, cepetan dong, biar cepet nyampe rumah, laper gue!"
"Iya iya duh.. Yo ah! Gue ga sempet beresin tas tau!"
"Ah lo terlalu rajin, ntar aja habis dari ruang guru."
"Iyadeh."
Ruang Guru
"Permisi bu, ini tugasnya sudah pada selesai."
"Oh iya nak, taruh saja di meja ibu, ibu ada urusan."
"Iya bu, permisi."
"Iya."
~
"Tunggu oy! Katanya gue ngeberesin tas dulu, gimana sih lo?"
"Haduh iya deh buruan!"
"Iya.. Suruh sapa lo buru-buruin gue pas dikelas tadi. Btw, lo ko demen banget buru-buru ya La? Eh.. Wait wait.. Ada surat lagi?"
'For someone who is very special!'
"Aish.. Lo kaya ga biasa dapet surat aja Li. Coba lo buka."
"Ada bunga juga La!"
"Wah!! Liat dong liat.. By the way, itu surat baca dong jangan dipelototin aja! Gue kepo nih!"
"Dalemnya puisi."
'Bukan sekali dua kali aku memperhatikanmu
Setiap saat, setiap waktu
Setiap kita bertemu selalu mataku tertuju padamuTerkadang
Rasa kecewa yang mendalam
Disebabkan oleh harapan diri yang terlalu tinggi terhadap sesuatuKu tau rasa ini tak terbalas
Kau saja mungkin sangat membenciku
Tapi aku di sini
Tetap setia menjadi pengagum rahasiamuBy: pengagum rahasiamu'
"Siapa sih sebenarnya pengagum rahasia gue? Kenapa ga terang-terangan aja coba?"
"Namanya juga pengagum rahasia, ga mungkin terang-terangan ngasih lah! Setau gue, lo tuh siswa terpintar deh di sekolah, ko mendadak bego melebihi gue sih?"
"Gue kan pintar di bidang akademik, lah elo masa pintar di bidang begituan? Haha.. Canda La canda.. Lagian lo mah ga paham maksud gue!"
"Udah lo ga usah ngomel-ngomel ga jelas kaya gitu, Li, mending kita cabut deh ke rumah."
"Ayo deh! Habis ini gue ada bimbel tp ntaran masih 2 jam lagi masuknya. Mending gue pulang dulu aja."
"Iyalah. Gue tau lo rajin, tp ga sampe rela nunggu masuk bimbel selama 2 jam juga. Lagian gue ntar ga ada temen pulang. Hehe.."
"Lo kalo ngomong langsung intinya aja deh! Bilang aja lo ga berani pulang sendiri! Haha.."
"Iya deh iya.. Udah yo balik!"
"Ayo!"
Diatas itu percakapan antara Angellia dan sahabatnya, Nerla. Yaps! Angellia atau mungkin disapa Lia seringkali mendapat surat dari orang yang tidak ia ketahui. Di suratnya aja cuma tercantum 'pengagum rahasiamu', jadi yg Lia kenal pun orang itu merupakan pengagum rahasianya.
Setiap sehabis jam istirahat yang ke dua, dia pasti menemukan surat tersebut. Namun, Lia lebih sering menyadari keberadaan surat tersebut saat jam pelajaran telah usai dan bel pulang berbunyi. Karena saat bel pulang, dia membereskan tasnya terlebih dahulu, dan disaat itu pula ia menemukan sebuah surat.
Pernah beberapa kali ia mendapat surat dari penggemar rahasianya itu berada di depan pintu rumahnya dengan dibungkus rapi oleh kotak berukuran kecil. Dan ia pun kadang menemukan coklat yang menemani surat di dalam kotak tersebut.
Sebenarnya sih kalo diira-kira udah sekitar 2 tahun yang lalu ia mulai mendapat surat dari pengagum rahasianya itu. Ga percaya? Yo deh lihat ke kamarnya. Dia menyimpan semua pemberian pengagum rahasianya itu, buktinya sudah ada 1 kotak berukuran sedang yang terisi oleh surat-surat yang dia dapatkan. Kadang ia juga menemukan setangkai bunga di tasnya. Termasuk hari ini.
"Gue duluan, Lia! Sampai jumpa! Hati-hati ya lo!"
"Oke La! Bye!"
Nerla dan Lia selalu berangkat dan pulang bareng sejak SMP. Mereka juga hanya berjalan kaki, karena komplek perumahan mereka hanya berjarak 1 km. Alasan lainnya tentu saja hemat uang, hehe..
Ketika Nerla telah sampai rumah lebih dulu, Lia langsung memasang headphone dan mendengarkan lagu-lagu favorite-nya.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Hai guys! Gue bikin cerita baru lagi nih. Rencana nya mau bikin oneshoot tapi malah nemu ide yang alur ceritanya lumayan panjang. Tp gue juga ga yakin bakalan dapet part banyak jadi kemungkinan ga bakal nyampe lebih dari 10 part. Tapi kalau bisa lebih dari 10 part ya alhamdulillah. Hehe..
Kalau kalian suka, like ya! Comment juga.. Kasih saran juga boleh..^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart's Only For You
Novela JuvenilAngellia Vanesya adalah seorang gadis SMA yang dikenal berprestasi dan selalu membanggakan sekolahnya. Namun, tanpa ia sadari ada seseorang yang mengaguminya secara diam-diam. Orang itu mengidap penyakit kanker stadium akhir dan mengagumi Angellia y...