Intimidation

1.6K 216 27
                                        

Canggung, tegang, mencekam, sekaligus sepi.

Itulah yang terjadi di ruang tamu Apartemen Yein sekarang ini.

Tatapan malas nan santai milik Jeon Jungkook seakan beradu gulat dengan tatapan tajam milik Jung Eunha yang mengintimidasi. Sedangkan tatapan gelisah kini Yein torehkan untuk melengkapi suasana dengan atmosfer yang sungguh tak diharapkan.

"Ada hubungan apa kalian?"

Tepat, suara yang Yein kenali imut itu tiba tiba berubah menjadi suara yang paling menyeramkan ditelinganya. Jungkook sendiri dengan santainya merangkul pundak Jung Yein sambil menyeringai jahil. Brengsek.

Harusnya Yein tak duduk disebelah Jungkook.

Gadis itu sibuk berpikir jawaban apa yang akan ia lontarkan. Jangan tanya tentang Jungkook, pria itu bahkan tak butuh waktu untuk berpikir.

"Teman"

"Kekasih"

Click!

Jawaban berbeda diwaktu bersamaan, mesra sekali.

Sepertinya tak perlu dijelaskan tentang siapa yang menjawab 'teman' dan siapa yang menjawab 'kekasih'.

Eunha mengehela nafas kasar lalu menghentakkan satu kakinya. "Bagaimana bisa jawaban kalian berbeda jika memang tak ada yang mencurigakan!" Gadis mungil ini rupanya sudah tersulut emosi. Kini jari telunjuk kanannya dengan tegas menuding Yein. "Pasti kau berbohong, Jung Yein. Tak mungkin kalian hanya teman!"

"Kau tak berhak menuding gadisku seperti itu,"

Bukan, itu jelas bukan suara Yein. Melainkan Jungkook yang sedaritadi memang muak menjadi sasaran Eunha. Yein sendiri kini sibuk merutuki tingkah laku Jungkook yang seenak jidat.

Jungkook merotasikan bola matanya malas.

"Aku berbohong"

Tangan Yein yang tadi bergerak hendak mencubit Jungkook, kini berhenti begitu saja ketika pria itu mengeluarkan suaranya lagi.

"Aku bukan kekasihnya–" Yein menghembuskan nafas lega diikuti Eunha, sepertinya kedua gadis ini benar benar mendapat ketenangan luar biasa sebelum lelaki Jeon itu melanjutkan perkataannya.

"–melainkan calon suaminya,"

Sialan!

Jungkook menyunggingkan senyum miring menyebalkan khasnya, disertai dengan pelototan Eunha yang entah sejak kapan menjadi membesar. Jung Yein? Speachless. Ingin tersedak namun tak bisa. Begitulah kira kira keadaannya.

Yein mengibaskan tangannya ke udara. "A-ani, bukan seperti itu maksud Jungkook—"

"Seperti itulah maksudku,"

"Ya! Jelaskan dengan benar!"

"Tapi penjelasanku tadi sudah benar,"

"Tidak!"

"Iya!"

BRAK

Eunha menggebrak meja dengan kekuatan yang tak bisa dianggap main main. "Aku pulang!" Gadis itu beranjak dari posisinya, kemudian menggaet tasnya dengan kasar. Kesal dan marah, tentu saja. Mendengar sang lelaki pujaan akan menikah dengan sepupu sendiri, membuat Eunha juga tak segan segan membanting pintu Apartemen Yein dengan teganya. Yah, begitulah kira-kira nasib benda mati yang malang.

Yein meringis setelah kepergian Eunha dari kediamannya, ini tak akan terjadi –tentu saja– jika si Jeon bodoh itu tak asal bicara sembarangan.

Breath [SOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang