Sepi
Satu kata yang hanya terpatri di otak Jung Yein melihat keadaan rumahnya sekarang. Ini baru jam setengah delapan pagi— tapi ia sama sekali tak melihat penampakan kedua orangtuanya. Malahan kini hanya ada satu sosok yang begitu Yein kenal, sedang menyeduh teh di dapur rumahnya.
"Baru bangun, princess?"
"Menggelikan,"
Yein memutar bola matanya malas. Sedangkan Jung Jaehyun sendiri kini berjalan menuju meja makan diiringi dengan kikikan gelinya.
"Ayah dan ibu kemana?"
"Hei!" Jaehyun menyentil tangan adik sepupunya yang seenak jidat menyeruput teh miliknya. Lelaki itu mendengus, "Mereka berangkat lebih awal ke Daegu. Ada pertemuan penting di sana."
Selanjutnya yang bisa ditangkap Jaehyun adalah balasan 'O' tanpa suara dari Yein.
Jaehyun mengambil tablet miliknya. Tangannya sibuk bergerak di atas benda tersebut. "Tadi malam benar-benar melelahkan, ya?"
Yein yang daritadi sudah duduk manis sambil menyomot cookies coklatnya, kini mengangkat kedua alisnya mendengar pertanyaan ambigu dari Jaehyun.
"Kau bertanya padaku?"
"Tidak. Aku bertanya pada penampakan hantu di sampingmu."
"YA!"
Bokong Yein berpindah posisi menuju kursi yang jaraknya lebih dekat dengan Jaehyun. Tangannya melayangkan beberapa pukulan di lengan pemuda itu.
"Kenapa membahas hantu pagi pagi, 'sih?" Dengus Yein.
"Cih, lagipula mana ada hantu yang mau menempel dengan manusia bau asam sepertimu." Bola mata Jaehyun memutar bosan.
"OPPA—,"
"Pagi,"
Yein langsung menghentikan aksinya memukuli Jaehyun. Kepalanya menoleh mendapati sosok Jeon Jungkook kini baru menuruni anak tangga dengan tangan yang sibuk mengusap ngusap rambutnya yang basah.
Sudah mandi rupanya.
"Jeon Jungkook, ya?" Bisikan Jaehyun kini membuyarkan lamunan Yein. Gadis itu baru tersadar bahwa sedari tadi mulutnya setengah terbuka melihat penampilan Jungkook seusai mandi.
Jaehyun hanya mengidikkan bahunya atas kebungkaman sang adik. Lelaki itu memilih berdiri lalu menyambut sapaan Jungkook.
"Selamat pagi, bro. Wah, selera Yein tidak buruk juga."
Yein mendengus kesal mendengar perkataan Jaehyun. Sedangkan gadis itu dapat mengenali ekspresi bingung Jungkook.
Oh iya. Jungkook belum kenal dengan kakak sepupu sialannya ini.
"Dia kakak sepupuku, Jungkook. Namanya Jaehyun. Dan oppa, dia— aish! Kalian bisa berkenalan sendiri, 'kan? Aku mau mandi!"
Jungkook hanya menaikkan satu alisnya ketika Yein berjalan ke lantai atas sembari menghentakkan kedua kakinya.
Masih pagi sudah marah marah saja. Pft.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath [SOON]
Fiksi Penggemar'Kau itu seperti oksigen, 'Lalu jika oksigenku hilang, bagaimana bisa aku bernafas?' Jeon Jungkook & Jung Yein.