Starting

1.9K 238 41
                                    

Malam hari adalah waktu yang tepat bagi umat manusia untuk mengistirahatkan segala ketegangan saraf pada tubuh manusia, melepaskan penat dari segala masalah yang menghadang setiap harinya. Melupakan semuanya dengan cara tidur adalah hal terbaik daripada harus begadang lalu menjadi frustasi dengan sendirinya.

Itulah yang dilakukan gadis mungil itu selama hampir sejam. Pikirannya sedang dalam keadaan yang tak bisa dibilang baik. Sekarang masih pukul tujuh malam, tapi rasanya Yein ingin memejamkan mata dan mengarungi alam mimpi detik itu juga. Walau pada kenyataannya ia sama sekali tak merasakan kantuk. Sesuatu mengganjal dalam otaknya. Melekat. Seperti tak bisa untuk dilepas begitu saja. Ada setan yang tengah menghantui pikiran gadis itu.

Sebut saja setan itu,

Jeon Jungkook.

Entah berapa kali setan berwujud manusia itu terbayang dalam keheningan apartemennya. Nama Jungkook seakan terngiang dengan jelas, membuat Yein harus berguling-guling bersama selimutnya yang sudah kusut guna menghilangkan si Jeon Jeon itu.

"Gila! Dia benar benar seperti hantu!"

Yein terduduk diranjangnya beberapa detik. Masih frustasi sampai lupa mengisi perut kurusnya sendiri. Gadis itu mengecek ponselnya. Oh, banyak notifikasi yang menanti, ternyata.

Jangan salah, pengirim notifikasi itu bukanlah lelaki. Ingat bukan bahwa Yein jarang dekat dengan makhluk adam tersebut?

From : Halla
Yein! Apa kau pulang lebih awal dari butik huh?!

From : Halla
Ya!! Mengapa tak membalas? Apa kau baik baik saja?

From : Halla
Perasaanku tak enak. Cepatlah balas ini Yein

From : Halla
YEIN AKU TAK BISA KE APARTEMENT MU!! TIBA TIBA HUJAN DERAS SEKALI!!

Yein menghembuskan nafas pelan setelah membaca semua pesan singkat dari Halla. Sebenarnya gadis itu sahabat atau pacarnya, sih? Kenapa dia sangat hobi memenuhi notifikasi ponsel Yein setiap harinya.

To : Halla
Aku baik baik saja. Aku kurang enak badan jadi pulang lebih cepat, besok aku akan meliburkan diri.

Baru saja gadis itu ingin beranjak dari ranjangnya, tiba tiba ponselnya berdenting. Menandakan ada pesan masuk.

Gezz jari Halla kenapa cepat sekali mengetik? Asdfghjkl.

From : Halla
Baiklah besok akan ku katakan pada pegawaimu bahwa bossnya sedang sakit ㅋㅋ. Aku menginap besok ya!!

Mau tak mau Yein tersenyum lebar membaca pesan gadis itu. Peduli adalah sifat utama yang dimiliki Halla. Walaupun mereka baru menjalin persahabatan sejak sekolah menengah pertama— tapi Yein dapat merasakan bahwa mereka terikat erat. Gadis itu kadang begitu ceroboh dan childish, sehingga Yein menganggapnya sebagai dongsaeng nya sendiri. Begitupun sebaliknya.

Yein terduduk lagi. Memeluk boneka rusa kesayangannya. Gadis itu kembali bergulat dengan pikirannya, mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.

Flashback On

"J-Jungkook, a-aku…"

"Jangan terburu-buru, sayang" Jungkook tersenyum miring lalu mengacak kecil rambut gadis itu. "Tapi kuharap kau berpikir dengan benar tentang hal ini,"

"Kenapa?" Yein bertanya dengan nafas tak teratur. Risih dengan sentuhan kecil pria dibelakangnya. "Kenapa kau memintaku menjadi kekasihmu?"

Jungkook berjalan ke kursi tepat didepan gadis itu. Mendudukkan dirinya disana. "Mudah saja, aku tau masalahmu," Lelaki itu meneguk lagi setengah cangkir espresso nya. "Dan sepertinya kita akan saling menguntungkan jika kita berhubungan. Aku sedang menjauhi seorang gadis.“

Breath [SOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang