"Logas!" tegas sebuah suara yang berasal dari balik punggung Logas.
Segera Logas membalikkan badannya. Melihat ke arah sumber suara. Mata coklat nya langsung membelalak sempurna. "Kau!"
"Xarcaleo Atwer!" seru Logas. Ia memundurkan langkahnya hingga sampai di dekat Launara yang terbaring, mulai sekarat.
"Sungguh sesuatu hal yang tidak terduga" Logas lebih mendekat ke Launara.
"Selamat datang Tuan Xarcaleo Atwer." sambil merentangkan kedua tangannya, menyambut kedatangan Xarcaleo.
Tatapan menusuk dan dingin Xarcaleo yang ditujukan ke arah Logas. Membuatnya harus menahan nafas dan meneguk ludah berat.
Mencoba memberanikan diri, Logas membalas tatapan Xarcaleo dengan tawa sinisnya. "Apa yang membuatmu datang kemari?"
"Oh aku tau, kau pasti datang untuk menyelamatkan putrimu ini kan" Dengan kejam, Logas menarik rambut Launara. Membuatnya meringis menahan sakit.
Tubuh Launara terangkat beberapa centi dari tanah. "Aasshh" rintih Launara sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan Logas dari rambutnya.
"Hoho.. Sungguh ayah yang baik.." Dengan kasar Logas menjatuhkan Launara.
Wajahnya membentur tanah, keras. Menyebabkan luka memar yang tidak pulih karena terhambat oleh racun Logas. Launara mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Senyum sinis menghias wajah tampan Logas. "Hahahaha"
Setitik air mata Xarcaleo jatuh, menembus ke dalam tanah. Ia menatap nanar putrinya yang tersiksa. Awan hitam mulai menyelimuti angkasa. Iris mata biru Xarcaleo berubah menjadi hijau. Ia menatap murka ke arah Logas.
"Kau! Logas! Beraninya kau!" telapak tangan kanannya di arahkan ke depan.
"Menyakiti putriku!!"
Xarcaleo menghentakkan telapak tangannya. Angin kencang menghantam tubuh Logas dan menghempaskannya jauh hingga membentur tembok Taman, membuatnya retak.
"Kau pikir siapa dirimu!" Xarcaleo menghentakkan kakinya.
Seketika air matanya memecah menjadi banyak buliran air. Merambat lalu menyeruak keluar dari tanah. Mengelilingi tubuh kokoh Xarcaleo. Kemudian semua air menyatu dengan Xarcaleo.
Sisik-sisik hijau muncul di sekeliling tangan dan kakinya. Xarcaleo berubah mengenakan jubah kebesarannya yang berwarna hijau dengan garis-garis putih.
Rambut abu-abunya memanjang dan berubah menjadi warna putih. Untaian batu karang kecil yang indah menghiasi kepalanya. Iris matanya semakin menghijau.
"Aku akan membunuhmu!" Seru Xarcaleo.
Dia menciptakan gumpalan air di tangannya dan mengarahkannya ke Logas yang sudah bangkit.
Secepatnya Logas melompat ke samping menghindari serangan Xarcaleo. Gumpalan air itu menghancurkan tembok dan membuat sebuah lubang yang cukup besar disana.
Kembali Logas meneguk susah ludahnya. Jika saja dia masih disana, pasti tubuhnya juga akan hancur.
"Carex, serang dia!" Perintah Logas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Adalsmadur
Fantasía"Berbahagialah.. karena kalian bukan diriku. Karena ku rasa kalian takkan sanggup lagi menjalani hidup ini." ~~~¤¤~~~ Dari kecil Rainashy selalu dirundung kesedihan. Terasingkan dari dunia luar. Orangtuanya tidak pernah m...