"Kenapa harus pakai baju seperti ini?" Tanya Rainashy tetap datar.
Dia memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri sembari memperhatikan pakaian yang dikenakannya. Sebuah kemeja lengan panjang polos warna merah melekat di tubuhnya. Di temani dengan celana jeans warna hitam.
"Memangnya kenapa?" Balik tanya Harel.
"Aku tidak suka" datar Rainashy melirik sekilas ke arah Harel.
"Terus lo mau pake apa? Pake jubah butut lo itu?" Sindir Harel.
Rainashy menyorot tajam ke arah manik biru Harel. "Jaga ucapanmu!" Tekannya.
Harel tertawa remeh. "Terserah lo lah. Kalau gak mau pake baju itu, yaudah lo gak usah ikut kita." Sergahnya.
"Ayolah kita udah telat." Ajak Harel lalu berjalan terlebih dahulu.
Rainashy mendecak pelan menatap pria rambut coklat keemasan itu. Lalu beralih melihat Launara yang tersenyum. Dia mengarahkan dagunya memberi isyarat untuk mengikuti Harel.
"Harus ya?" Tanya Rainashy.
Launara mengangguk pasti. "Kalau kamu masih mau tetap ikut." Akhirnya Rainashy pasrah dan mengikuti saja.
* * *
Di sekolah...
Rainashy menghentikan langkahnya. Dia memandangi lekat bangunan besar yang berdiri tegak di hadapannya. "Ayo masuk Rain" ujar Launara.
Rainashy menoleh ke arah sepupu di sampingnya. "Ini sekolah?"
"Iya"
"Kenapa mirip dengan tempat yang waktu itu... apa ya namanya...? Ma- ma... oh iya Mall. Mirip dengan Mall."
Mendengar ucapan Rainashy, Launara dan Harel terkekeh lucu ditambah lagi ekspresi wajahnya yang biasanya datar berubah menjadi imut.
"Apa disini tempat berbelanja juga?" Tanyanya polos.
"Hahaha.. ya nggak lah. Disini tuh tempat orang belajar, biar pinter" jawab Harel sembari tertawa lucu.
Rainashy manggut-manggut mengerti. Lalu dia mengikuti Launara dan Harel yang terlebih dulu memasuki gerbang sekolah. Saat di halaman banyak yang memperhatikan mereka bertiga.
Suara kerumunan orang yang menatap tidak suka ke arah Launara. Bagaimana bisa si cupu itu bisa pergi ke sekolah bareng dengan Harel, cowok populer di sekolah.
"Na, kayaknya gue masuk ke kelas duluan ya. Soalnya mereka merhatiin kita terus.." ucapnya. Setelah Launara mengiyakan, Harel langsung segera pergi dari halaman sekolah. Kemudian mereka berdua kembali melanjutkan pergi ke kelas.
"Hei cupu!" Seru seorang wanita yang mencegat jalan koridor.
Launara menghentikan langkahnya. Dia menatap wanita bertubuh lebih jangkung di hadapannya. "Ada apa ya?"
Plak.
Tamparan keras mendarat di pipi Launara. "Ngapain lo deket-deket Harel hah? Kenapa lo bisa berangkat bareng dia?" Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Launara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Adalsmadur
Fantasi"Berbahagialah.. karena kalian bukan diriku. Karena ku rasa kalian takkan sanggup lagi menjalani hidup ini." ~~~¤¤~~~ Dari kecil Rainashy selalu dirundung kesedihan. Terasingkan dari dunia luar. Orangtuanya tidak pernah m...