12. Mike's Life

9.9K 330 10
                                    

"tidurlah. anak ku butuh istirahat. besok aku pulang malam, jangan tunggu aku pulang. segera tidur"

Jojo pun melenggakan kakinya pergi keluar kamar Via.

*****
Next Part

keesokan harinya, seperti biasa Via bangun pagi, mandi dan segera melangkahkan kaki nya menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Bi, roti dimana ya?"

"eh ada nyonya. sebentar saya ambilkan dulu rotinya"

maid tersebut pergi mengambil roti.

"ini nyonya. oh iya, selamat ya nyonya atas kehamilannya"
ucap maid itu sumringah

"iya bi makasih"

Via pun melanjutkan olesan selainya pada roti dan membakar nya.

tidak butuh waktu lama roti bakar dan tentunya espresso sudah ia taruh di meja makan. tak lama ia melihat Jojo menuruni anak tangga dengan setelan jasnya yang sudah rapih.

Jojo mendekati Via... semakin mendekat bahkan sudah sangat dekat. direngkuhnya pinggang Via.

Cup

Jojo mencium. bukan, bukan mencium Via. barusan ia mengecup anaknya yang ada di dalam perut rata Via. padahal saat itu jantungnya benar benar berdegup kencang.

Via POV

kutaruh sarapan yang kubuat tadi di meja makan. tak lama, ada suara langkah kaki. ternyata itu Jo yang sudah rapih. tapi.. dia terus menatap ku, melangkah mendekati ku, jantung ku benar ingin loncat dari tempatnya. ia merengkuh pinggangku. dan... dia mencium, tapi.. bukan aku. perut ku yang ia cium. aku bingung, sekaligus malu.

"apa anak daddy tidur nya nyenyak?"

aku benar diam tak bergeming aku bingung harus apa.

"apa dia mengganggu mu tidur?"

"a..aku? ehh.. tidak"

"baguslah"

POV off

Jojo pun mendudukan dirinya di kursi makan. begitu juga Via.

"hari ini mungkin aku akan pulang larut. aku harus keluar kota sebentar."

Via pun hanya menganggukan kepalanya.

setelah mereka selesai sarapan, Jojo melangkahkan kakinya ke pintu, untuk berangkat kerja. dan tak lupa Via mengantar Jojo sampai pintu.
Jo menjongkokan tubuhnya setara perut Via. ia cium perut Via. cukup lama. sampai Via merasa risih.

"te..tenang saja aku akan menjaga nya"

"memang seharusnya seperti itu. kau ku bayar untuk itu. ingat!"
ucap Jo melepaskan ciumannya dan pergi meninggalkan Via tanpa kecupan sayang seorang suami saat pergi bekerja.

sayang? tentu saja tidak! Jo hanya sayang pada anaknya, hanya peduli pada anaknya. tak sedikit pun ia memikirkan ibu yang mengandung anaknya itu

Via pun melangkahkan kakinya gontai ke sofa. ia dudukan bokongnya di sofa empuk mahal itu.

'memang seharusnya seperti itu. kau ku bayar untuk itu. ingat!'

Pregnant ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang