Jam sudah menunjukan 4 sore. Via menghabiskan waktunya dirumah dengan mengobrol pada pelayan pelayannya Jo. dia baru tau kalau Jo tidak suka dengan susu. Jo lebih suka espresso. kata pelayannya sih Jo akan pulang jam 6, tapi kadang dini hari baru pulang. setelah lama berbincang, Via pun berencana untuk memasakan makan malam.
****
Next Part
Jhonatan POVaku memutuskan untuk pulang lebih awal, entahlah, aneh.
saat aku menuju dapur, terlihat Via yang sedang memasak sesuatu. peluhnya yang menetes diujung dahinya membuat dirinya terlihat sexy. apa?! sexy?! tidak tidak! pikiran macam apa ini.
sepertinya ia tidak mengetahui kedatanganku. aku mencoba mendekatinya dan sepertinya seru juga jika aku membuatnya terangsang. sehingga, aku memeluknya dari belakang. wangi.
"ehh? kamu sudah pulang? ahhhhh"
"kau suka seperti ini?"
Jojo meniup niupkan leher Via. dan sekarang, Jojo membalikan Via dan menciumnya. melumatnya dan menggigit bibirnya yang tak kunjung membuka.
"mphhh ahhh"
Via tak mengerti ini, ia malah bersuara seperti desahan yang tertahan"kau sudah siap?"
tanya Jo menjilati leherJojo melihat Via yang mengangguk, tanda siap. dan inilah saatnya.
"ta.. tap.. tapi kamu makan saja dulu, aku akan menunggu mu dikamar"
"emmm... baiklah aku akan makan dulu. ah, iya jangan lupa untuk gunakan lingerie yang ku beli, itu ada dikamar ku. kita akan melakukannya di kamar ku"
Via pun mengangguk dan berjalan menuju tangga untuk ke kamar Jo. ini pertama kalinya ke kamar pria itu, berwarna abu abu dan putih. sangat maskulin.
Via mencari lingerie yang di maksud. ada 4 lingerie di lemari itu. merah, hitam, navy dan abu abu. ia bingung akan memilih yang mana. akhirnya, ia memilih yang warna merah hati. ia langsung menuju kamar mandi dan memakainya
ia merasa malu untuk keluar kamar mandi, lingerie nya sangat..... ah ini terbuka sekali. ia pun keluar perlahan. namun, ia kaget sudah melihat Jhonatan yang sudah duduk di bibir tempat tidur.
"kemarilah, jangan berusaha untuk menutupi nya"
Via pun mengikuti kemauan Jo.
Jhonatan POV
aku benar benar tak bisa menahannya. saat ia mendekatiku, aku langsung melumat bibirnya. strawberry. aku suka rasa itu. begitu juga dengan desahan tertahannya. ku gendong dia kekasur, dan menindihnya. kucium lehernya untuk membuat banyak kissmark disana. sangat harum strawberry.
"ahhhhhh Jo"
"nikmatilah, kita akan memulai kontraknya"
kulihat dia yang memejamkan matanya, saat bibir ku turun ke dadanya. ku robek lingerie dan pakaian dalamnya. memang ini bukan yang pertama bagi ku, tapi ini yang terindah menurut ku.
tunggu, apa?! yang terindah? tidak tidak, Jane yang terbaik.
kucoba untuk meremas dadanya yang kanan, dan menjilati yang kiri. desahannya semakin menggila, disertai badannya yang menggeliat, membuat ku semakin bergairah panas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant Contract
Romance"hah?! lu gila? lu nanggepin omongin Dion? itu tidak mungkin Jo!" "apa yang gak mungkin? uang? seberapa pun nominalnya akan gua bayar" "untuk apa lu buang-buang uang hah?! lebih baik lu menikah aja, lu kan mapan, tampan, kaya, apa sulitnya mencari w...