34. Jadi Temen SMP, huh?

10K 909 32
                                    

Bawelin
------------------------------------------------------------

Iqbaal, (nama kamu), Izna, Steffi dan Rafal kini telah berada di sebuah taman di sekitaran kompleks. Lelah, itulah yg mereka rasakan. (nama kamu) bukan saja merasakan tubuhnya lelah, namun hatinya juga sepertinya lelah. Sendari tadi Steffi selalu mengarahkan pandangannya pada Iqbaal. Dan itu sudah cukup membuat hatinya terus melompat marah lalu lelah pada akhirnya.
Kini, Steffi sepertinya akan menghampiri Iqbaal. Ya, gadis itu tau. Pasti akan seperti itu. Dan? Memang benar. Steffi menghampiri kekasihnya itu.

"Hai, Baal. Gue steffi, lo masih inget gue gak?" Tanya Steffi

"Steffi? Siapa?" Tanya Iqbaal balik

(Nama kamu) yg posisinya duduk di samping Iqbaal hanya mengarahkan perhatiannya pada ponselnya sendiri. Toh ia tidak di anggap, kan?

"Gue temen SMP lo. Gue temen Jeha waktu kelas 7. Inget gak? Gue yg waktu itu pernah se-ekskul sama lo pas pramuka sebelum lo pindah ke karate"

Iqbaal mengernyitkan dahinya. Steffi? Seingatnya dulu ia tak berpenampilan seperti ini. Dulu Steffi selalu mengikat rambutnya kemanapun ia pergi.

"Oh ya... Gue inget. Lo beda ya sekarang, dulu selalu buntut kuda mulu lo" ucap Iqbaal sedikit terkekeh

"Yeuuu... beda kali. SMP ya SMP"

"Terus sekarang mah SMA gitu?"

"Iye lah"

Mereka berdua tertawa, sedangkan (nama kamu) yg duduk di sebelah Iqbaal hanya diam. Senang sekali sepertinya mereka?
(Nama kamu) yg hendak beranjak dari duduknya segera dipegang tangannya oleh Iqbaal tanpa menoleh. Masih peduli ya?

"Mau kemana?" Tanya Iqbaal menatap gadis itu intens

"Mau sama Izna" ucap (nama kamu) menepis pegang tangan Iqbaal

(Nama kamu) dengan pergi menemui Izna dan juga Rafal yg tengah asyik mengobrol.

"Ikut disini ya... disana lagi ada yg asyik sama dunia mereka sendiri" ujar (nama kamu) duduk di sebelah Rafal menyenderkan punggunya pada pohon di belakangnya

"Lah? Napa lu (nam)?" Tanya Rafal

"Enggak papa" ucap gadis itu memainkan ponselnya

"Si Iqbaal lo tinggal ndiri?" Tanya Izna

"Sebelum itu gue nanya dulu. Kenapa si Steffi lo tinggal ndiri?"

Izna dan Rafal saling menatap. Mereka berdua memang tahu sikap sepupunya ini kerap kali berubah drastis setiap waktunya. Tapi alasan kali ini mengapa? Dengan segera mereka mencari keberadaan Iqbaal dan Steffi. Dan akhirnya, terlihatlah dua insan itu sedang berbincang yg terkadang diselingi tawa yg bahagia.
Izna dan Rafal kini mengerti mengapa gadis itu tadi bertanya pada Izna seperti itu. Itu karna ia cemburu pada Steffi. Eh, tapi mengapa Steffi malah sepertinya dekat dengan Iqbaal? Izna dengan segera mengirim sebuah pesan pada Steffi. Ia tak mau sepupunya itu semakin terbakar api cemburu karena sahabat seperjuangannya di jerman itu. Jika lebih diteliti lagi akibatnya, kemungkinan besar jika dibiarkan terus begini bisa-bisa sepupunya itu akan membenci Steffi. Tidak, Izna tak menginginkan hal itu terjadi.

Stepong curut
Sini lo
Lo bikin marah sepupu gue
Dia cemburu bego

Pesan itulah yg dikirim Izna lewat Whatsapp pada Steffi. Sungguh, Izna tak menyangka Steffi akan bersikap seperti itu.

⚫⚫⚫⚫⚫

"Beneran gak mau dianter nih?"

Coldgirl And Badboy × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang