Aku cemburu! Tapi aku tidak bisa mengekspresikan-nya, lagi pula tidak ada hak aku untuk cemburu, karena aku bukan siapa-siapa.💘💘💘
Sosok mata seorang cowok terus menyapu koridor mencari seseorang yang sangat ia butuhkan saat ini. Hingga matanya tertuju pada orang tersebut. Ia pun mendekati cewek itu.
"Ra, gue minta bantuan lo sekarang ya?" ucap cowok itu.
"Minta tolong apa yan?" tanya sang cewek.
"Udah lo ikutin apa yang gue lakuin, oke" jawab cowok yang ternyata bernama Pian. Kyra mengangguk.
Dilihat sosok cowok berbadan tegap dengan gaya rambut di cepak melewati koridor. Tak jarang beberapa cewek berbisik- bisik, memekik, bahkan berteriak histeris.
"Mulai" ucap Pian.
"Hah?! Mulai apaan?" Kyra bingung dengan ucapan Pian barusan yang tiba-tiba.
Tangannya melingkar dipinggang Kyra. Sedangkan cewek itu bingung bukan main. "Eh lo ngapain?"
"Udah lo diem aja" akhirnya Kyra pasrah mengikuti apa yang Pian suruh.
Reyhan melewati mereka berdua dengan tatapan datar dan dingin. Bahkan matanya tidak melihat ke arah mereka berdua. Namun urat-urat sekitar lengannya meregang. Tangannya mengepal kuat, dan rahang kokohnya mengeras.
Pian tersenyum puas lalu melepas tangan nya dari pinggang Kyra saat Reyhan sudah tak terlihat.
"Makasih ya" ucapnya lalu pergi meninggalkan Kyra yang masih seperti orang linglung.
'Reyhan salah paham nggak ya sama gue?' pikir Kyra. "Bodo ah! ngapain juga gue mikirin dia, ge-er banget gue!" kyra menepuk jidatnya lalu berjalan kembali ke kelas.
***
Seperti biasa Kyra berlatih basket setelah pulang sekolah. Waktu nya tinggal 1 hari lagi. Besok ia sudah bertanding melawan SMA Taruna Bangsa.
Hari ini anggota basket disuruh berkumpul jam setengah dua untuk gladibersih. Hanya saja Kyra ingin berlatih lebih dulu, terlebih lagi ia kaptennya.
Tanpa disadari, Sosok cowok sedari tadi sedang menyenderkan punggungnya ditiang basket sambil terus mengawasi cewek itu bermain basket.
"Ternyata lo disini?" Kyra terkejut. dari suaranya, ia sudah tahu siapa yang berbicara.
"Dikirain gue masih pacaran, dasar cabe!" ucapnya datar namun dalam.
"Apa lo bilang?" Kyra mendekati Reyhan memastikan kuping nya tidak salah dengar.
"Ternyata kapten basket cewek lagi latihan? Dikirain gue masih asik pacaran kaya tadi, cabe!"
PLAK!!!
Tamparan keras dari Kyra mendarat mulus diwajah Reyhan. Kata-kata untuk bilang
'makasih buat kemarin' masih tertahan dibibirnya."Lo punya mulut dijaga ya!!" ujar Kyra geram lalu berlalu meninggalkan cowok itu.
Reyhan tersenyum miris, matanya terus mengantar punggung Kyra hingga tak terlihat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY VS DESTINY
Teen Fiction~ Tuhan mempertemukan aku dengan dia. Dia mengekspresikan cinta dengan cara yang berbeda. Dan kukira dialah jodohku. Tapi tebakanku salah. Karena dia pergi meninggalkanku begitu saja. Meski ku tau dia cinta mati denganku, begitu pula dengan hatiku y...