KYREN 4

72 20 2
                                    


When the rain is blowing in your face
And the whole world is on your case
I could offer you a warm embrace
To make you feel my love..

Adele- make you feel my love

***

Suasana cafe malam ini cukup ramai. Diisi dengan suara musik jazz yang mengalun lembut.
Disana terdapat sosok cewek masih mengenakan seragam sma dengan rambut bergelombang yang terurai, jatuh dengan indah.

Kyra duduk dipojok belakang sambil menikmati capucinno kesukaannya. Ia memang suka datang ke cafe ini. Karena baginya terdapat banyak kenangan yang tak terlupakan disini.

Dulu ia suka kesini bersama sahabat dari kecilnya, stevan. Tapi cowok itu meninggalkan Kyra untuk pergi ke tempat yang lebih indah daripada di dunia.

Cowok itu meninggal karena mengidap penyakit paru paru yang sudah meradang. Stevan selalu bersikap kuat didepan Kyra, walau kenyataannya tidak begitu. Ia menyembunyikan rasa sakit yang dideritanya. Stevan tidak bisa melihat cewek itu sedih. Ia senang saat kyra datang untuk menemani dan menghibur nya.

Cewek itu selalu menyempatkan datang menjenguknya ke rumah sakit meski sedang sibuk sekalipun. Selalu berharap sahabat nya itu bisa sembuh. Tapi terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Stevan meninggal saat menduduki kelas 2 smp.

Tapi Kyra berusaha untuk tidak bersedih. Ia tahu jika dirinya sedih,maka sahabatnya itu tidak bisa pergi dengan tenang. Untuk itu ia menjalani hari-hari seperti biasa.

Tapi sifat Kyra sedikit berubah. Makanya ia sangat cuek, dan tidak mau jatuh cinta dulu. Ia belum siap untuk merasakan kehilangan orang yang disayanginya. Karena itu sangat menyakitkan.

Cewek itu memperhatikan penyanyi yang sedang tampil. Sesekali ia melirik handphone nya.

'Udah jam setengah sepuluh aja, pulang kali ya' pikirnya. Ia menghabiskan cappucino-nya lalu meninggalkan cafe itu. Tak lupa membayar pesanannya.

**""

Kyra menunggu bus di halte yang sepi.

10 menit
15 menit
30 menit

'Sial busnya nggak dateng- dateng. Lama amat sih' kyra ngedumel. Dari kejauhan nampak 2 cowok mengenakan baju hitam berjalan sempoyongan. 'Mampus gue! Ketemu cowok mabok lagi' pikirnya.

Cowok itu semakin mendekat ke arah Kyra. Tapi cewek itu acuh. Tak bergeming.

"Cantikk, maen yuk sama abang! Nanti abang beliin iphone 7 lho" goda salah satu cowok itu.

Kyra diam tak menanggapi. Hingga dari belakang tangan cowok itu memegang pinggang nya. Reflex Kyra memegang tangan cowok itu, ia berputar, membuat tangan pemabok itu ikut berputar. Sehingga cowok itu merintih kesakitan akibat dipelintir.

"Ah dia galak cuy, kabur aja yokk!" ajak cowok satunya lagi sambil berlalu, diikuti temannya yang tadi dipelintir oleh Kyra. Cewek itu terkekeh.

Kyra memang jago beladiri. Ia pernah ikut taekwondo hingga sabuk merah strip 2. Yang sebentar lagi menginjak sabuk hitam. Namun ia keluar ,karena semenjak duduk dibangku SMA ia cukup sibuk. Jadi jangan heran kalau ia begitu santai menghadapi cowok seperti tadi.

Tanpa sadar, diam-diam sosok cowok memperhatikannya dari tadi didalam mobil. Ia tersenyum takjub melihat aksi Kyra tadi.

****

Tadi pagi kyra diantar oleh kakanya. Ia bersyukur tadi tidak bangun kesiangan. Cewek itu berjalan menuju lokernya. Ia memeriksa isi lokernya sekaligus mengambil bukunya yang disimpan. Ia menyernyitkan dahinya saat menemukan sebuah surat dan coklat. Diambilnya surat itu namun ia tak berniat membaca disana. Sambil makan coklat tadi, Kyra menuju ke kelas untuk membacanya.

Kebetulan dikelas masih sepi, karena tadi ia berangkat lebih awal dari biasanya. Bahkan shella pun belum datang.

Dibukanya perlahan surat itu. Ia tidak terkejut. Sudah biasa ia mendapat surat seperti itu. Tapi ada yang janggal.

Bagaimana penulis itu bisa tahu jika ia sedang di cafe dan memukuli preman semalam. Perasaan saat itu tidak ada siapapun.

Untuk Kyra cewek ter-hebat setelah ibuku

'Alay' dengus Kyra.

Bola mata lo terang ya kalo malam. Semalem gue liat lo dicafe. Gue juga liat aksi lo waktu lawan si pemabuk. Bintang juga takjub liat aksi lo. Lo hebat.

From R.

'Apa semalam gue dimata-matai? Jangan jangan dia penguntit? Bodo ah.' pikir Kyra acuh lalu membuang surat itu ke tempat sampah.

Ia membuka tas untuk mengambil novel. Saat ia mulai membaca ia merasa ada yang datang dan duduk didepannya.

Dirinya hanya melihat sekilas, lalu kembali membaca novel. Cowok itu berdehem membuat kyra kembali menatapnya.

Sepertinya drinya tak mengenal cowok itu

"Hai"sapanya.

Yang disapa hanya memasang tatapan datar tanpa ada niat untuk membalas.

"Kenalin gue kelas 12 ipa 1. Lo bisa panggil gue vino" ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk berjabat.
Kyra membalas uluran tangannya.
Cowok itu tersenyum. Kyra sedikit luluh melihat senyum manisnya.

Kyra membalas senyumannya. Lalu cowok itu pamit untuk pergi ke kelasnya.

'Modus amat kaka kelas' kata Kyra lirih.

Tak jarang memang Kyra mendapati kaka kelas kaya tadi. Modus datang ke kelas Kyra, lalu mengajaknya berkenalan. Itu sudah biasa. Tapi Kyra tidak mengabaikannya, selagi orang itu masih sopan.

***

Baca terus ya! Voment juga oke👌 makasih😊 R itu tokoh penting juga ya jadi ini ada kaitannya sama episode selanjutnya😃

ENEMY VS DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang