"A Beginning"

422 14 7
                                    

AKU menyukai Diva hanya saat iya sedang bermain piano.

Saat bermain piano Diva menjadi lelaki yang berbeda,meskipun berat aku mengatakan nya namun aku akui dia memiliki kharisma untuk menjadi pianis terkenal.

Aku tau cara Diva membawakan musik sangat intens,sangat jujur.aku bisa mendengar dan mengetahui isi hatinya bersamaan pada saat ia bermain piano.

"Devi,kamu sudah pernah dengar tidak permainan piano diva" tanyaku di sela sela makan siang,Devi menggeleng geleng terlalu sibuk untuk melahap bakso nya.Meskipun tubuhnya mungil namun kemampuan makan nya ala kuli.

Kenyataan bahwa kami sangat berbeda juga mungkin adalah salah satu faktor yang membuat kami saling memahami satu sama lain,Orang bilang manusia akan lebih nyaman jika seseorang dekat dengan orang yang memiliki sifat yang sama namun itu tidak berlaku bagiku.

"Memang nya Diva bisa bermain piano?"..tanya devi setelah selesai melahap bakso nya.

Aku mengangguk sambil mengamati mangkuk kosong devi.kecepatan makanya dua kali lipat dariku luar biasa!.

"Memang jari nya tidak kebesaran untuk tuts piano?"..aku tertawa sambil mengangguk setuju dengan perkatanya.

Aneh bagiku melihat Diva sering kali mengunjungi rumah devi.jika belum berubah seingatku ada sebuah grand piano di ruangan keluarga rumah itu yang sering di mainkan ayah devi sang produser musik.Aku yakin ia tidak akan malu malu untuk menunjukan kebolehan nya di depan devi,namun kenapa kenyataan nya malah terbalik?.

"Dia pernah main piano di depan kamu?"
"Iya!".jawapku."di perpus,komposisi beethoven"
"Klasik?"
Aku mengangguk."ajaip,kan?"

Devi mengangguk setuju."kupikir London Bridge atau yang lain seperti apalah gitu"
"Belum sempat mungkin"

"Aku tau ada piano di rumahmu,pada saat itu ayahmu sedang bermain piano namun Diva tidak pernah menyinggung nya" kataku.

Devi agak terganggu dengan perkataanku,apakah aku salah untuk memberi tahukan ini kepada nya?."mungkin ia sedang menyiapkan kejutan buat kamu,Whay'd you brother anyway? Do you like him?."

Devi melotot kepadaku."Not at all,Bagiku Diva hanyalah sekedar sahabat,seperti kamu persi cowok."

"Nanti saat Diva bermain piano di hadapan mu,kamu bisa melihat sosok dan kepribadian yang berbeda dari Diva." kata ku.

Divi terkekeh kekeh mendengar kekaguman ku kepada Diva."Bagiku,lelaki yang bermain piano tidak ada beda nya dengan lelaki normal lain nya!",

Aku mengangguk memang cewek cepat menyerah untuk menilai orang yang berkarisma di atas panggung,

"Seharus nya ia menjadi pianis sekarang,aku berani bersumpah permainan piano nya sangat indah" kataku sungguh sungguh.

Tiba tiba mata devi menyipit dan menatap ku curiga,"kamu suka Diva ya?".tanya nya dengan nada yang sinis.

Aku terkejut syok mendengar nya,"Apa?Diva?oh kumohon,Vi...Diva?!are you kidding me? Aku hanya mengagumi nya hanya sebatas itu!!"

Masih dengan menyipitkan matanya,Devi kali ini merendahkan nada bicara nya dan berbisik ke,"sekarang kamu bicara dengan hormon yang mengalir deras kesarafmu dan melumpuhkan logikamu."

Aku tertawa kering gugup menghadapi kalimat Devi yang tidak masuk akal."hormon?".Devi tersenyum puas dan licik,menaikkan kembali nada bicara nya dan mengibaskan tangan nya di hadapanku."it's ok,my dear.Diva isn't bad!"

Aku memutar bola mataku pipiku tiba tiba memanas,

"You are blushing" pekik devi,dan membuat anak anak di sekitar menoleh ke kami berdua,"Kamu suka Diva?Dhelia suka Diva!Dhelia suka Diva!"

"Dev,I command you to stop saying nonsense! And after all,he's into you,not me." Aku mencoba tenang mengahadapi ocehan nya aku tidak mau Devi berfikir tentangku yang aneh aneh,Karena jadi aneh sekali kalau aku sahabat nya menyukai seorang yang menyukai sahabatku.

"So,you want him to like you?" Devi belum berhenti menghodaku,"kalau kamu mengucapkan omong kosong lagi,enggak ada lagi contekan PR buatmu.!"

Devi memutar bola mata dan akhirnya terdiam juga,ini adalah senjata rahasiaku yang di gunakan pada saat terjepit seperti sekarang "pengecut!" protes nya.

Aku tertawa akan kemenanganku....

**SIMAK KELANJUTAN NYA***

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang