*********
"Well,aku tidak tahu harus membawamu ke mana kalau kamu secantik ini.Dan jangan marah kalau kamu akan menarik terlalu banyak perhatian", kata diva
Rupanya Diva masih ingat bahwa aku public attention avoider.
"Trima kasih,sangat membesarkan hati," kataku murung. "Any idea kita akan pergi kemana?"Diva tersenyum puas. "Dhelia,kamu pikir aku tidak punya rencana untuk kencan pertama kita? Apa kamu pikir aku tidak bertanggung jawap seperti itu?"
Aku mengangkat bahu.
"Pertama,aku punya tiket konser musik terindah yang pasti nya belum pernah kamu lihat." Diva seakan puas mengatakannya.
"Atau kamu punya rencana lain?,"Aku cepat-cepat menggeleng."i'm completey yours".
Diva tersenyum dan mengecup punggung tanganku, membuatku merasa mendapat kejutan listrik. Setelah menempuh setengah jam perjalanan keluar dari pusat kota jakarta ke kawasan jakarta Kota Lama, akhirnya kami tiba di gedung tua berwarna putih dengan halaman super luas. Gedung tersebut berbentuk memanjang ke samping dengan dome di pusatnya dan sebuah menara menjulang tidak terlalu tinggi di sisi utara. Gedung tua itu terawat baik dan dilengkapi pencahayaan terang benderang sehingga tidak menimbulkan kesan angker dan usang sedikitpun.
Setelah mendapatkan tepat parkir, kami menuju gedung, bergabung dengan beberapa orang yang berdiri di sana mengamati yang bertuliskan:
Fantaisie youth orchestra performed
Beethoven Night
Conducted by Briant Vanderson
Pianist by Valenntina Vandersonku mengamati sejenak foto wanita cantik di poster, tepat di samping laki laki bule. Dugaanku, wanita itu adalah sang pianis Valenntina Vanderson.
"Mereka suami istri,Briant dan Velenntina," Diva menjawab rasa penasaranku.
"Kamu mengenal mereka secara persona?" tanyaku.
Diva mengangguk. "Valenntina pianis indonesia favoritku, sedangkan Briant orang Wina, mereka bertemu ketika kuliah di sana. Briant konduktor cukup ternama"
Kami menuju ruang tunggu. Selama beberapa saat aku terpana dengan suasana di dalam gedung. Begitu masuk, kami disambut nave panjang dan lebar dengan langit langit dilukis dengan gaya fresco. Tampak nya arsitektur gedung ini diadaptasi dari gaya barok yang di bawa kolonialisme belanda. Aku tidak pernah tahu ada gedung seindah ini di kota kami.
"Bagimana kamu bisa mengenal mereka?"
Diva tidak sempat menjawab karena tiba tiba segerombolan remaja mendatangi kami. Empat cowok jangkung dan seorang gadis. Mula-mula aku tidak mengenal mereka, namun setelah mereka mendekat aku mengenal yang gadis.Devi. Dan percayalah baru kali ini aku melihatnya mengenakan gaun. Devi memelukku, di belakang nya empat cowok jangkung tersenyum ramah padaku.
"Lama sekali sih!" kata cowok berambut gondrong ikal, jangkung, dan kurus. Wajahnya cantik, apalagi ditambah dengan poni belah samping yang hampir menutupi separuh matanya. Kalau saja ia punya ****, aku sudah akan mengiranya perempuan.
Diva meringis, "kenalkan ini,Dhelia."
Empat cowok itu Dani,Mirza,jason dan william, yang kubilang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FantasiAku Ingin Kau Mengejar Impianmu. Aku Ingin Kamu Menikmati Petualangan Hidupmu Yang Membawamu Pergi. Tapi Ketika Kamu Selesai Menggapai Impianmu,Jangan Lupa Ada Seseorang Yang Selalu Menunggumu,Ditempat Dari Mana Semuanya Dimulai. @Stay With Me.. Fal...