***********
Aku terbelalak,lebih tepat nya aku ingin terbelalak menatapnya dan mengatakan bahwa ia sedang bercanda atau sinting.Tapi sesungguhnya aku merasa terpojok dan malu karna perkataan nya,aku seolah olah tengah di telanjangi.
Ekspresi Diva yang tidak biasa menarik rasa penasaranku sampai sejauh mana ia ingin membawa pembicaraan ini?Sampai ia berhasil mengonfirmasi perasaanku sehingga ia bisa memintaku untuk menjauh dari nya?
"Aku tidak tahu." jawapku dengan ekspresi dingin."hanya alasan itu yang sangat masuk akal ketika kamu memutuskan menjauh,kamu menyukaiku,dan merasa tidak enak pada Devi sehingga kamu memilih mengorbankan perasaanmu demi sahabatmu." balas Diva.
"Kamu sedang menulis novel,ya?" Aku mencoba mengambil kendali pembicaraan.
Diva tersenyum,namun tidak matanya. "Sarkasmemu telah kembali,berarti pusingmu sudah hilang.Ketika kamu pergi,tidakkah kamu merasa telah meninggalkan sahabatmu yang lain?"tanyanya lagi tanpa repot-repot menunggu komentarku."Ah,tentu tidak karena kamu tidak pernah menganggapku sebagai sahabatmu melainkan seseorang cowok yang sangat kamu sukai."
Aku mengernyitkan dahi."Aku takut saat ini tidak ada satu helm pun di dunia ini yang memiliki ukuran sebesar kepalamu,"sindirku.
Diva tertawa riang."menyenangkan sekali berhadapan dengan cewek cerdas seperti kamu.Aku harus pintar-pintar bicara."
"Then you really know how to treat that kind of girl."
"I read people,dear"Aku tahu.Ia bisa menyesuaikan diri dengan semua karakter orang.Itulah yang membuat Diva begitu mudah dekat dengan orang lain.
"Ketika aku tahu kamu pingsan tadi pagi,aku langsung berlari mengikutimu ke UKS.Aku takut seuatu terjadi padamu,dan hatiku tidak akan tenang sebelum aku memastikan kamu baik-baik saja." Diva menarik napas.
"Selama menunggu kamu sadar,aku semakin yakin kalau aku sangat merindukan kamu.Aku rindu ngobrol dengan kamu,menghabiskan satu jam di telepon,mendengarkan tawa kamu yang superpelit,dan melihat sosok kamu yang ada di sampingku ketika aku bermain piano."
"Sesungguh nya aku tidak tahu alasan apa yang membuatku rindu,namun yang pasti aku merasa kesepian jika tidak ada kamu." tambah nya.
Suka?sejauh apa rasa sukanya padaku? "Terakhir kali kuingat,kamu mengatakan padaku bahwa Devi satu-satunya gadis yang kamu suka."
"Itu hampir tiga bulan lalu."
"So soon?"
"Tidak,Aku masih menyukai Devi,tapi aku lebih menyukai kamu.Awalnya aku penasaran dengan sosok Devi.Sebagai cowok,Devi adalah gunung misterius yang mengundang petualangan menyibak misterinya.Aku menyukainya,karena Devi sosok yang paling apa adanya.Kemudian aku mengenal kamu.Kamu pasti sering membaca bahwa reaksi kimia antara pria dan wanita tidak pernah bisa di jelaskan dalam logika dan alasan.It's just boom and happen.Seperti menemukan senyawa yang tepat untuk membentuk reaksi kimia.Aku tidak tahu alasannya,namun aku sangat nyaman berada di sampingmu.""Aku baru tahu kamu ahli kimia."
"I'am not!"
"Kalau begitu kamu pasti sangat berpengalaman dengan reaksi kimia itu."
"Kamu sangat tidak romantis."
"Baru tahu."Diva memutarkan bola mata."Aku tahu,karena itu aku mengingatkanmu."
"Kamu keberatan?"
"Tidak sama sekali," jawapnya cepat."Bahkan menurutku sarkasmemu sangat seksi."Tiba-tiba pipiku seakan terbakar.Baru kali ini aku mendengarkan kata seksi ditunjukan padaku,dan rasanya memalukan. "Are you always this good when talking?"
"Most of the times," jawapnya puas
"Karena itu aku ingin memberikan kamu kesempatan lebih untuk mengetahui sisik baikku yang lain.jangan pergi jauh jauh lagi," tukas nya sambil menarik tanganku.Kali ini aku merasakan sengatan listrik menjalari jemariku.Tubuhku panas.kepalaku ringan,pipiku memerah,dan tanganku kaku."Berjanjilah padaku,Dhel.Jangan pernah menjauh dariku lagi."
Mataku menatap tanganku yang ada dalam gengamannya.
"Apakah aku perlu menembak agar kita resmi berpacaran?."
Aku segera menarik tangan. "No!" jawapku tegas. "Jangan pernah melakukan hal konyol itu."
"Kalau begitu berjanjilah kamu tidak akan pernah menjauh dariku,dan kita akan menjadi lebih dekat,bahkan sangat dekat."Aku mengangguk ragu."oke aku janji,tapi jangan nembak aku."kataku.
"Meskipun aku tidak nembak kamu,kita pacaran,kan?
"DIVA!"
"Oke oke,yang penting kita sudah berjanji.""Kamu sedang apa sih?Bikin akta kredit? Apa perlu menulis janji kita di atas kertas bermaterial dan kita tanda tangani?."
Diva tertawa."Aku hanya berusaha romantis."
"Kamu tidak romantis sama sekali."
Sekali lagi Diva tertawa. "Apa kamu tidak ingin bertanya mengapa aku menyukaimu?"
"Shoul I?"Diva mengangkat bahu."Kebanyakan cewek selalu menanyakan alasan mengapa cowok menyukai nya.Mungkin untuk menyakinkan diri mereka bahwa mereka tidak memilih cowok yang salah."
Aku menggeleng.Aku tidak butuh itu karena aku percaya pada Diva.Aku sendiri pun tidak menemukan alasan mengapa aku menyukai Diva.Aku hanya mengetahui perasaanku dan berusaha jujur pada diriku sendiri. Tidak perlu menggali lebih dalam akar di mana perasaan itu tumbuh. Aku belajar ini dari Devi.
Oh,tunggu. Devi! Apa yang harus aku katakan pada nya? Bagai mana aku akan menjelaskan persoalan ini pada nya.....
>>simaklah kelanjutan kisah nya tetaplah disini ok<<

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FantasyAku Ingin Kau Mengejar Impianmu. Aku Ingin Kamu Menikmati Petualangan Hidupmu Yang Membawamu Pergi. Tapi Ketika Kamu Selesai Menggapai Impianmu,Jangan Lupa Ada Seseorang Yang Selalu Menunggumu,Ditempat Dari Mana Semuanya Dimulai. @Stay With Me.. Fal...