1

24.7K 1.3K 284
                                    

Aku sedang di hotel dengan seorang pria hasil comblangan sahabatku, Usya. Dia memang gila, mentang-mentang aku bilang aku butuh lelaki, tanpa berpikir panjang dia langsung mencarikan aku seorang lelaki yang tak jelas asal usulnya. Katanya sih pria ini orang tajir, jadi aku tak akan rugi jika harus berbagi badan dengannya.

Dan kami baru berkenalan tadi malam di club. Nama pria ini adalah Chandra. Matanya sipit, kulitnya putih, rambutnya cepak hitam, dan perawakannya sangat besar. Ketahuan sekali dia anak manja yang hanya mengharapkan uang dari orang tua.

"Plis, Chan! Kau sudah membuatku stres malam ini. Kau tidak pernah bermain ini sebelumnya?" tanyaku dalam posisi berbaring lemah menunggu dengan tubuh yang hanya terbalut pakaian dalam.

Pria ini benar-benar membuatku geleng-geleng kepala. Padahal dari tadi kami sudah melakukan pemanasan, tapi bagaimana bisa punyanya sama sekali tidak tegang. Dia sangat cupu. Dialah yang paling cupu dari semua pria yang pernah aku temui. Ah Usya! Lihat pria pilihanmu ini!

Chandra hanya terus duduk di tepi ranjang sambil terus berusaha membuat punyanya bangun sesuai kemauanku. Aku tak suka cowok lemah. Wajahnya terlihat sangat panik dan malu. Aku hanya terus memandanginya sambil memilin-milin seprai yang sudah berantakan di ranjang ini.

"Kau impotenkah?" tanyaku lagi sambil terus melihat tingkah konyolnya itu.

Chandra langsung memelototiku penuh emosi. "Apa kau bilang?"

"Iya. Apakah kau impoten?" tanyaku sekali lagi.

"Tidak, Rel. Aku tidak pernah seperti ini. Aku juga bingung mengapa hal ini bisa terjadi."

Aku sudah tidak sabar. Sudah setengah jam aku menunggunya. Aku kecewa pada pilihan Usya kali ini. Lihat saja nanti kalau aku bertemu dengannya, akan kumaki-maki dia. Aku pun bangun. Lalu kuambil bra dan dress pendek ketat biruku yang terlempar berserakan di lantai. Chandra masih terus berusaha agar punyanya bangkit.

Aku pun kembali memakai pakaianku.

"Kau mau kemana, Marel?" tanyanya bingung.

"Aku mau menemui Usya. Akan aku adukan padanya bahwa aku kecewa pada pesananku malam ini."

"Bisakah kau berdua padaku malam ini tanpa harus melakukan itu?" tanyanya pelan. Ia pun berhenti untuk membangkitkan punyanya. Lalu ia mengambil celana pendeknya yang tergeletak di lantai dan memakainya di depanku.

Aku memutar bola mataku. Kupandangi wajahnya sinis. "Kau gila? Aku meminta pada Usya untuk mencarikan aku lelaki agar dia mau melakukan hal itu denganku! Bukan hanya untuk tidur!" kataku keras.

Chandra terus memandangiku sendu. Wajahnya penuh rasa bersalah. Aku pun mulai mencari dimana keberadaan tasku. Setelah aku temukan, aku langsung mengambil bedak dan lipstik. Aku pun berjalan ke meja rias yang ada di hotel ini dan memandangi diriku yang cukup kacau akibat pemanasan yang tidak ada artinya dari pria cupu ini. Kemudian, aku sepuhkan bedak ke wajahku dan kuoleskan lipstik merah marun ini ke bibirku.

Chandra mendekatiku. "Marel, kau tahu? Aku yang minta pada Usya agar kau bersamaku malam ini..." lirihnya.

Aku menatap matanya dari balik kaca sambil merapikan rambut panjang hitam ikalku yang masih terlihat acak-acakan. "Ya dan seharusnya kau memanfaatkan momen ini dengan benar. Sayang, kau malah menyia-nyiakannya dan membuatku menjadi wanita bodoh."

Chandra memegang pundakku lalu diputarnya tubuhku sehingga sekarang aku bisa melihat raut mukanya yang sangat sedih tapi, aku tidak peduli. Ini semua salah dia. Dia yang tidak bisa memuaskanku.

"Baiklah. Aku tahu aku salah, tapi aku mohon hubungan kita jangan hanya berhenti di malam ini. Aku menyukaimu, Marel. Sangat menyukaimu. Aku telah lama meminta Usya agar memberikan aku semalam untuk berdua denganmu."

[C2] He's not NORMAL!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang