Prolog

245K 8.9K 208
                                    

  
   Seluruh kota terlihat gelap gulita. Bintang dan sang rembulan seakan tertelan oleh sang malam. Rintikan hujan menghiasi jalanan yang kini mulai basah.

Di suatu ruangan di rumah sakit ternama di Indonesia. Seorang lelaki dengan senyuman menghiasi wajahnya menyusuri lorong rumah sakit sambil membawa buket bunga mawar di tangannya.

Hujan semakin deras. Kini lelaki itu sudah berada di depan ruang Icu. Tempat dimana orang yang dikasihinya berada. Dia masuk dengan menghela nafas berat.

Lelaki itu menatap ranjang rumah sakit dengan pilu. Sirat matanya menunjukkan kesedihan amat mendalam. Senyumannya pun luntur tak tersisa.

"Kau harus bertahan Aisyah, kau harus bertahan untukku dan untuk anak kita"ucap lelaki yang sedang memegangi tangan seorang wanita yang tengah berbaring tidak berdaya sambil menangis. Sudah hampir sebulan wanita yang di kasihinya tidak sadarkan diri.

Tak lama kemudian tangan wanita itu bergerak, lelaki itu pun panik dan segera menekan tombol di dekat ranjang yang tak jauh darinya.

Seorang dokter pun datang, dengan tergesa-gesa bersama kedua suster di belakangnya, lalu segera memeriksa kondisi wanita tersebut. Tak lama kemudian wanita itu membuka matanya secara berlahan.

"Mas Irham"lirihnya, lalu lelaki yang di panggil itu langsung mendekatinya dan kembali menggenggam tangannya erat.

"Iya sayang, ini mas, kamu harus bertahan, maafin mas, ini semua karena kebodohan mas"ucap lelaki tersebut menangis.

"Mas maafin Aisyah juga, maafin semua kesalahan Aisyah sama mas" ucapnya lirih dengan terbata-bata.

"Iya mas maafin, tapi kamu harus bertahan" ucap lelaki itu lalu mengeratkan genggamannya.

"Mas tolong rawat anak kita dengan baik, laillahaillahllah-" ucap wanita itu terbata-bata lalu memejamkan matanya,lelaki itupun menangis histeris.

"Cuttt!!........." Ucap lelaki yang berada di depan monitor, lalu bertepuk tangan. Semua orang pun bubar sambil membereskan peralatan bekas syuting, wanita tadipun bangun lalu beranjak dari tempat nya berbaring tadi. lalu duduk di sofa yang sudah di sediakan

"Aktingmu sungguh hebat Andira, begitu natural"puji sutradara baru saja menghampiri gadis tersebut.

"Terima kasih pak"ucapnya lalu membuka jilbabnya.

"Oh iya Andira, pak Gilbert sangat suka akan bakat yang kau miliki, beliau berpesan apa kau bersedia menerima tawaran beliau untuk bermain di film barunya" ucap lelaki itu

"Kalau soal itu bapak bisa bicarakan dengan assisten saya" ucap wanita itu, yang tak lain adalah Andira artis wanita yang sangat di gilai oleh lawan jenisnya itu.

"Mereka bilang itu terserahmu"ucap sutradara itu lagi

"Baiklah, begini saja, kau baca dulu naskahnya, kalau kau tertarik bisa hubungi saya lagi" ucap nya lagi lalu memberikan beberapa tumpukan kertas kepada Andira. Lalu berlalu begitu saja.

------


Bismillah
Prolognya selesai

Vote dan comment
Syukron katsiira

Note*
Cerita ini sudah tamat, dan sudah terbit cetak. Hanya di publish sebagian di wattpad.

Pemesanan bisa langsung ke shopee Melvana Media Store atau bisa langsung cari ke gramedia di kota mu 😁

ANA UHIBBUKA FILLAH USTADZ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang