8

92.5K 5.8K 115
                                    


Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suamibenci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

-Andira-

Siang ini seperti biasa aku membantu umi memasak makanan untuk makan siang. Menu makanan hari ini adalah capcay dan nila goreng pedas, nila ini adalah hasil tangkapan Zikri, aku masih bingung bagaimana bisa dia sempat mengambil ikan nila itu. Tapi aku tidak ingin terlarut memikirkan cara Zikri mendapatkan ikan itu. Lebih baik menikmati hasilnya saja.

"Andira tolong itu kamu potong ikannya"ucap umi yang sedang sibuk dengan cobeknya

"Po-potong gimana umi?"mendengar ucapanku umi langsung menatapku dan tersenyum ke arahku.

"Biar umi yang potong ikannya,kamu tolong lanjutin olek sambalnya ya"ucap umi seakan mengerti bahwa aku tidak mengerti bagaimana cara memotong ikan. Aku memang bukan ahlinya dalam bidang memasak,yang ku bisa hanya mencicipinya. Tapi jangan salah aku memang tidak bisa memasak tapi aku sangat ahli mengolek sambal.

"Andira kalau sudah selesai kasih umi ya, terus tolong tumisin sayuran buat capcaynya"ucap umi, aku hanya menggangguk menyanggupinya. Setelah selesai aku langsung menyerahkan sambal dan mengambil irisan ayam dan sayuran yang sudah di potong-potong oleh umi tadi.

Aku menuangkan sedikit minyak ke dalam wajan, dan ku masukkan bawang bombay, bawang putih dan sedikit irisan cabe besar atas instruksi dari umi

"Umi ini sayurnya yang mana dulu di masukin?"

"Ayamnya dulu dir, baru sayurnya"akupun segera mela
ksanakan apa yang di katakan umi. Kali ini aku tidak memakai mukena dan helm karena memasak capcay tidak perlu memakai banyak minyak,setelah masak barulah kini giliran umi yang memasak ikan nila goreng pedas itu. Baunya harum, dan sangat mengoda. Baru kali ini aku begitu tertarik memakan ikan. Aku membayangkan bagaimana perpaduan rasa yang di hasilkan dari masakan itu, perpaduan rasa asin dan pedas yang menyatu sempurna di dalamnya, belum lagi rasa manis yang di hasilkan dari ikan itu, karena ikan itu adalah ikan yang masih segar, walaupun aku jarang memakan ikan tapi aku tau kalau daging ikan yang segar itu manis, karena aku pernah menonton di televisi film kartun kesukaan ku, yaitu upin dan Ipin. Aku memang pecinta kartun dari kecil aku telah mengoleksi banyak pernak-pernik kartun terutama princess aku tidak peduli dengan anggapan orang bahkan aku tidak peduli dengan gelaran ku sebagai kekanak-kanakan dan anak manja, yang penting aku senang.

Setelah semuanya matang aku dan umi menyiapkan hidangan tadi di atas meja makan. Abi dan Zikri tengah setia duduk di meja makan sambil bercakap-cakap menunggu masakan matang, kedatangan kami membuat senyuman Abi dan Zikri melengkung sempurna.

"Wah sepertinya enak ini"ucap Abi sambil tersenyum pada Umi yang sedang mengambilkan nasi serta lauknya untuk Abi.

"Istriku"Zikri mengkodeku,walaupun suaranya datar tapi aku langsung tau apa yang dia maksud, ini sudah biasa terjadi, aku baru tau ternyata seorang ustadz seperti Zikri bisa juga iri dengan abinya sendiri. Segera ku ambil piring kosongnya dan mengisinya dengan nasi serta lauknya pauknya.

Seperti biasa acara makan di keluarga ini selalu hening hanya terdengar suara dentingan yang berasal dari gesekan antara piring dan sendok serta garpu.

***

“Sebaik-baik kalian, adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan Aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmizi)

ANA UHIBBUKA FILLAH USTADZ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang