-Andira-
Byurrrrr......
"Aaaaaaaa....." teriakku, aku langsung terbangun dengan wajah dan tubuhku yang sudah basah kuyup.
"Lu apa-apa an sih Aulia, kok gue di siram, dingin tau" omel ku.
"Afwan mbak, abis tadi mbak ga bangun-bangun" ucap Aulia tanpa rasa bersalah.
"Afwan apa sih bukannya minta maaf, udah bikin gue basah kuyup gini" ucapku dengan suara meninggi, aku sangat kesal padanya.
"Duh mbak, Afwan itu artinya maaf, lagian mba juga sih ga bangun-bangun, 30 menit lagi adzan subuh mbak" ucap Aulia menasehati.
"Tapi ga usah siram-siram gini Aulia, lagian kenapa kalo mau adzan, kalo lu mau sholat, lu sholat sendiri aja sana, awas gue mau mandi" ucap ku lalu beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi.
"astagfirullah" ucap Aulia. Aku masih bisa mendengarnya. Aku tidak peduli, aku langsung meninggalkannya pergi.
***
"Duh kamar mandinya di mana sih" gumamku.
"Atau gue tanya orang-orang aja ya" gumamku lagi, lalu menghampiri para santriwati yang sedang berjalan menuju masjid tengah pesantren.
"Eh kalian tau ga kamar mandi dimana?" Tanyaku pada salah seorang dari mereka.
"Kamar mandi ada di pojok kanan ukhti" jawabnya
"Oh thanks" ucapku lalu ingin berlalu.
"Afwan" ucap salah satu santriwati tersebut. Aku tidak jadi berlalu dan kembali.
"Kok Afwan? Bukannya Afwan itu maaf " Tanyaku bingung.
"Jadi begini ukhti Afwan itu bisa di artikan maaf atau juga bisa di jadikan jawaban dari orang yang mengucapkan terima kasih" jelas salah satu dari mereka lagi.
"Oh gitu, yaudah makasih" ucapku dan beranjak menuju kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi terlihat banyak wanita yang sedang mengantri di depan pintu kamar mandi.
"Astaga, banyak banget orangnya, masa iya gue harus ngantri" ucapku histeris sendiri dan sekarang menjadi pusat perhatian para santriwati yang sedang menatapku bingung, lalu salah satu dari mereka, yaitu Najwa menghampiriku.
"ada apa ukhti?" tanya Najwa lembut. Tutur katanya memang lembut dan terkesan ramah, wajahnya pun begitu senyuman itu tak pernah lepas darinya.
"Ini kamar mandi cuma ada 4? Yang bener aja, masa gue ngantri" lirih Andira, dan sekali lagi mendapat senyuman manis dari Najwa.
"Emang disini cuma ada 4 kamar mandi mbak, sebenarnya masih ada kamar mandi yang lain,tapi itu ada di dekat dapur, tapi kalo jam segini pasti banyak juga yang mengantri di sana " jelas Najwa membuat Andira menghela nafas panjang.
"sabar mba, yang lain juga ngantri kok" ucap Najwa, aku pun hanya pasrah.
Karna tak ingin menunggu lama, aku memutuskan pergi berjalan-jalan mencari kamar mandi yang kosong, dan akhirnya aku mendapati kamar mandi kosong yang terdapat di belakang masjid.
Setelah selesai mandi, aku bergegas menuju asrama, mataku sungguh mengantuk, karena ini masih pukul 05:30 pagi, aku terbiasa bangun pukul 08:00 sampai jam 10:00 pagi, biasanya aku hanya akan bangun cepat apabila ada keperluan untuk syuting pagi.
Aku berjalan sempoyongan menuju asrama, namun langkahku terhenti ketika ada seseorang yang meneriakiku.
"Hai kamu!!" teriak seseorang. Akupun sontak membalikkan tubuhnya malas, dan mendapati sosok lelaki aneh dan begitu sombong bersama 2 orang lelaki pengawalnya, mungkin. Saat sudah berjarak beberapa meter lelaki tersebut lalu menghentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKA FILLAH USTADZ [SUDAH TERBIT]
Spiritual[ SUDAH TERBIT ] Sebagian part sudah di hapus. Tersedia di Gramedia Pemesanan bisa langsung cek di Instagram @Coconutbooks (Shopee : Melvana Media Store) atau di toko buku online yang sudah bekerja sama dengan penerbit ❤😊 Highest rank #1 in rom...