*DEVIL MAN 2

2.1K 100 4
                                    

>>>>>>> Devil Man <<<<<<<

Vote dulu sebekum baca!!!! Menghargai orang lain itu baik dan dapet pahala dari pada tidak sama sekali 😊

Setelah kejadian waktu itu Raffi langsung membawa Mommy juga Adiknya ke Mansionnya. Karena tadi saat Diperjalanan Raffi akan membawa Mommy nya ke Rumah sakit, Mommynya menolak dengan alasan ia tidak ppa dan hanya membutuhkan dokter yang memeriksanya dirumah tanpa harus pergi ke Rumah sakit. Mansion dengan nuansa Hitam putih ini yang mewah dan luas hanya ditinggali seorang diri? Ya, Raffi lebih memilih tinggal sendiri daripada tinggal dirumah yang Raffi bilang seperti neraka dunia tersebut. Sebenarnya Raffi tidak tinggal seorang diri disini karena ada pembantu juga para bodyguard nya yang mengurusi kebersihan dan keamanan dimansionnya ini.

Saat sudah sampai di mansionnya Raffi langsung memanggil temannya yang berprofesi sebagai dokter untuk mengobati Mommynya.

"Mommy istirahat aja ya, Icell jaga Mommy kalau mau apa apa panggil Asisten disini kakak harus pergi karna ada yang harus kakak urus" Ucap Raffi saat dokter selesai memeriksa Mommy nya dan sudah pulang. Michell menatap kakaknya sendu, Michell tau apa yang akan kakaknya itu lakukan ya, apalagi kalau bukan urusan Daddy nya.

"Icell mohon kakak jangan nyakitin Daddy kak"

Raffi berjongkok didepan adiknya yang duduk di tepi ranjang kamarnya lalu menghapus air mata adiknya, Raffi mengerti adiknya ini khawatir dengannya dan Raffi memahami itu. Namun, saat ini Raffi memang harus mengurus ayahnya itu.

"Percaya sama kakak"

"Icell selalu berusaha percaya sama kakak" Raffi langsung mengecup dahi Michell lembut dan penuh sayang. Raffi berdiri dan segera keluar setelah ijin kepada Mommynya yang masih tertidur lemah.

"Bondan, jaga Mommy sama Michell kalau sampai terjadi apa apa kau tau apa yang akan kau terima?" Ucap Raffi dingin kepada Bondan Bodyguard nya yang sudah 5 tahun ini selalu bersamanya.

"Saya tau tuan" Singkat , padat dan dingin itulah Bondan, lelaki tua yang sudah memasuki umur sekitar 45 tahun itu selalu berbicara irit namun dia tau apa yang Tuan nya mau dan Tuan nya itu butuhkan. Bahkan Raffi masih bisa menghormati lelaki ini dari pada lelaki yang darahnya mengalir pada tubuhnya.

Raffi keluar dari Mansionnya lalu menuju mobilnya dan pergi menggunakan mobil BMW nya. Selama perjalanan Raffi nampak fokus dengan jalan tanpa menghiraukan kanan kirinya. Saat diperjalanan tiba tiba saja ia mengerem mendadak sebab ia hampir saja menabrak orang, ralat bukan Raffi yang akan menabrak tapi orang didepan sana yang jalan tanpa melihat keadaan sekitar.

Dengan rahang nya yang mengeras Raffi turun lalu menghampiri orang itu yang sedang berjongkok dengan tangannya yang menutupi wajahnya, Wanita bodoh! gerutunya dalam hati.

"aku tidak mau mati, aku belum kaya aku tidak mau mati" Pekik wanita itu histeris membuat Raffi mengernyitkan keningnya hal yang selalu ia lakukan jika sedang bingung.

"hey! berdiri!" Perintah Raffi yang membuat wanita itu mendongakkan wajahnya lalu menatap Raffi dengan mata yang berbinar dan senyum yang mengembang bahkan raut wajah yang tadi ketakutan sudah tak terlihat lagi. Wanita iti berdiri lalu menangkup wajah Raffi memutarnya kekanan dan kekiri.

"MasyaAllah ini orang apa dewa sih ganteng banget! sumpah" Ucapnya dengan masih meneliti wajah Raffi. Raffi yang jengah dan kesal karna wanita didepannya ini sudah berbuat hal yang membuat Raffi kesal setengah mati.

DEVIL MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang