Kata-kata jatuh,
Berceceran.
Di sepanjang jalan kenangan,
Di depan jejeran emperan.Malam, datang.
Tangan-tangan kecil memungut,
Kata demi kata.
Disusun menjadi sebuah kalimat tak ber-rima.Ada sajak, yang menyela.
Ada puisi yang teraba.
Tangan - tangan ringkih mengelus kata-kata yang dijejerkannya di atas meja.Mengeja, membaca.
Bibir kecilnya berkerut kala dijumpainya kata asing.
Dahinya mengernyit kala menemukan kata yang menjijikan.Perlahan, diusapnya kalimat tanpa tanya.
Dengan lembut, penuh belas kasih.Kau kata-kata, merasuk dalam sukma siapapun yang membaca.
Meresap ke dalam benak, menjelma khayal nakal.Diletakannya kembali, kata-kata pada keranjang sampah.
Tak bisa jadi uang, tak bisa jadi makanan.
Batinnya berkata.Lantas ditinggalkannya kata-kata yang membasi, di sudut ruang.
Membusuk, bersama kotoran.Wonderland, 26 Februari 2017
Julie

KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Cinta, Selaksa Luka
PoezieBohong jika kau jatuh cinta, dan tidak berdarah. Setidaknya, setiap jatuh akan meninggalkan luka. Puisi, sajak, prosa, coretan yang ingin aku bagi. Nikmatilah!