2. Manusia Kucing

2.4K 255 10
                                    

Pagi ini Jongin di sibukkan dengan baju olahraga milik adiknya yang tertinggal dirumah. Mereka tidak berangkat bersama, karena Yeri hari ini ada piket dan Ia harus sampai di sekolah sepagi mungkin. Itulah sebab mengapa Yeri terburu-buru hingga Ia lupa membawa baju olahraganya.

Jongin sudah berdiri didepan kelas 2-3, beberapa pasang mata melihatnya kagum. Siapa yang tidak kagum dengan ketampanan Kim Jongin sang ketua tim basket di sekolah ini?

“Yak ! Yerimie !” Yeri berdecak mendengar Jongin menyebutnya dengan nama itu. Jongin masih diam di depan pintu kelas Yeri, Ia tidak ada niatan untuk masuk kedalam sehingga Yeri yang sedang bersama Mark harus menghampiri kakaknya itu. bersama Mark ?

“Jangan memanggilku dengan sebutan itu” Kai memberi baju olahraga Yeri yang di bungkus tas kecil

“Aku terbiasa memanggilmu dengan sebutan itu Yerimiiiieee” ucap kai sambil mencubit kedua pipi Yeri
“Itu kan panggilan jika sedang berada di rumah sajaaaa”

Mereka yang didalam kelas memperhatikan interaksi antara kakak adik itu, kecuali Mark.

Flashback on

Yeri dan beberapa temannya sudah menyelesaikan tugas piket pagi ini, dan Mark sang ketua kelas juga sudah datang untuk mengecek apakah sudah bersih atau belum.

Mata Yeri terus fokus pada Mark yang tengah mengecek seisi ruangan, Mark ? Mark jelas merasa risih dengan tatapan Yeri. Setelah semua selesai, Mark memilih untuk duduk dan membaca buku dibangkunya. Tetapi sepertinya itu tidak akan terjadi karena Yeri kini sudah duduk tepat disebelahnya

“Ada apa?” Yeri merasa sebal, pasalnya Mark bertanya pada Yeri tetapi mata Mark fokus dengan bukunya
“Apakah kau tidak tahu cara berbicara dengan orang? Kau berbicara dengan buku ?” Mark menutup bukunya dan mengalihkan pandangannya ke Yeri

“Ada apa?” Yeri gelalapan, Ia mengalihkan pandangannya dari wajah Mark. Dengar ? jantung Yeri berdegup kencang

“Sepertinya kau yang tidak mengerti cara berbicara dengan orang lain” Yeri memberanikan diri untuk menata Mark, Ia tidak mau gelalapan.

“kau tahu ? seandainya saja kemarin kau tidak membawaku ke ruang konseling aku tidak akan menyikat 4 kamar mandi di lantai dasar !” Mark mengerinyitkan dahinya mendengar ocehan dari Yeri

“Kau pantas mendapatkannya” Ujar Mark seraya membuka bukunya kembali

“Kenapa aku pantas mendapatkannya?” Mark diam tak bergeming, Ia terlalu fokus pada buku yang tengah ia baca

“Kenapa aku harus diam di depan pagar sekolah ? Aku juga mau belajar !” Mark yang masih menatap bukunya menaikan sebelah alisnya, Ia tidak percaya bahwa anak nakal ini ingin belajar juga.

“Yak ! Yerimie !” Suara itu berasal dari luar kelasnya.

‘Yerime ? haha’
‘Ingin belajar ?’
‘Yang benar saja’
Batin Mark

Flashback off

Setelah istirahat berakhir, suasana kelas masih berisik karena guru mata pelajaran belum datang. Mark masih disibukkan dengan bukunya, Vernon yang duduk disebelah Mark sedang sibuk bergosip dengan para gadis. Yeri ? Ayolah, ini pelajaran Bahasa, ada kemungkinan dia akan membolos lagi.

Dan benar saja, kini Yeri tengah menikmati hembusan angin di atap sekolah. Kupingnya Ia sumpal dengan alat yang bernama Earphone. Hatinya terenyuh mendengar lagu Love U dari Howl, lagu yang menjadi salah satu Ost Drama Korea.

“Ck ! kemana anak nakal itu” gumam Mark yang telah keluar dari kelasnya.

Mark POV

Sial. Kenapa harus aku yang mencari anak nakal itu ? karena aku ketua kelas ? hahaha kali ini aku benar-benar menyesal menjadi ketua kelas. Ayolah aku tidak ingin ketinggalan pelajaran.

Ck ! Kemana dia ? aku sudah mengitari sekolah ini dari mulai kantin, uks, lapangan indoor, kolam renang, lab, ruang seni, kamar mandi pria.. umm dia pernah bersembunyi disana jadi aku pikir dia disana, bahkan aku masuk juga ke kamar mandi wanita -_-

Ini sudah setengah jam aku mencarinya, aku memilih duduk sejenak di pinggir lapangan outdoor. Dan... aku menangkap sosok yang tengah aku cari, lihat ? dia ada di atas atap !, dasar nakal .

Aku segera berlari ketempatnya. Sekolah ini mempunyai empat lantai, tapi kenapa aku malah berlari ? bodoh. Ini melelahkan.

Lihatlah, anak nakal itu malah tidak mendengarku yang memanggilnya dari sini. Apa dia tuli ?. aku berjalan mendekatinya, siapa tau dia memang tuli.

Ck dia sedang mendengarkan apa sampai tidak mendengarkanku ? matanya terpejam, terlihat dia sedang menikmati suasana ini, dan ummm ekspresinya sangat damai.

Aku memperhatikan setiap inci wajahnya

Kim Yerim

Kau

Benar-benar cantik.

Tapi dia tetap anak nakal yang mengganggu kegiatanku !

Jadi cantiknya hilang !.

Author POV

Yeri tersentak ketika Earphone-nya ditarik paksa, tapi seketika matanya membulat tidak percaya, Mark disampingnya.

Tanpa basa-basi, Mark menarik paksa lengan Yeri.
“Yaa ! lepaskan !” segera Ia melepaskan Yeri yang merasa kesakitan dibagian lengannya

“Bisakah kau tidak menarik-narik lenganku !? ini sakit” Mark membuang napas kasar, Ia tidak peduli Yeri sakit atau tidak. Yang jelas Ia harus membawa Yeri kehadapan Cho Seonsaengnim agar Ia bisa mengikuti pelajaran.

“Kau tahu ? Cho Seonsaengnim tidak menyukaiku” Mark memilih diam, tapi Ia membenarkan perkataan Yeri didalam hatinya

“Dia selalu menyindirku” lanjut Yeri

“Sindirannya sangat pedas, aku membencinya” Yeri terus berbicara sepanjang jalan menuju kelasnya, sedangkan Mark tidak menanggapi ucapan Yeri

“Sindiran yang paling menyakitkan adalah ketika dia bilang bahwa wanita yang bermasalah kebanyakan adalah wanita murahan” Mark sedikit mengerutkan dahinya, Ada perasaan kesal saat Yeri bicara itu, Ia jadi kesal pada gurunya.

“Kalau begitu berhentilah membuat masalah” kata mark yang membuat Yeri sedikit menoleh padanya

“aku tidak pernah membuat masalah, semua terjadi begitu saja”

“Tidak ada yang terjadi begitu saja” Yeri mendengus kesal, Ia bingung apakah Mark sedang berpihak padanya atau tidak, tapi sepertinya tidak
“Terserah” ucap Yeri

Setelah diceramahi habis-habisan, Yeri menjalani hukumannya di perpustakaan, yaitu menyalin 500 kosa kata beserta penjelasannya. ‘Jika Mark tidak menemukanku mungkin ini tidak akan terjadi’

Sedangkan Mark harus menyalin catatan milik Vernon karena waktunya habis Ia pakai untuk mencari Kim Yerim. ‘Secara tidak langsung, Ia adalah anak pengganggu’ batin Mark

“Yerimie ! kenapa kau membuat masalah lagiiiii?” Jongin mengeluh pada adiknya yang masih sibuk menulis

“Jika bukan karena manusia kucing itu aku tidak akan dihukum” Jongin meletakkan kepalanya ke atas meja dan memandang Yeri dari sana

“Kau bertengkar ?”

“Tidak” jawab Yeri yang masih fokus dengan hukumannya

“Lalu.. apakah kau membuatnya marah?

“Tidak”

“Kau menganggunya ?”

“Yak ! jangan bertanya terus, nanti kuceritakan dijalan” Ucap Yeri

“Yak !” Yeri dan Jongin menoleh ke belakang

“Ini tasmu, berhenti menyusahkanku” Yeri dan Jongin secara bersamaan menaikan sebelah alisnya setelah Mark melempar tas kecil itu ke Yeri, lalu pergi.

“Dia kenapa ?” tanya Jongin yang masih melihat punggung Mark di kejauhan sana

“Molla” Yeri juga masih menatap bingung punggung Mark yang kian menjauh.








‘Ck’- Mark
‘Ini melelahkan *menulis’- Yeri
‘Manusia kucing ?’- Jongin




$

Talk to Me ; Mark & Yeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang