13. Semakin dekat

1K 140 17
                                    

Suasana di rumah bernuansa putih gading milik keluarga Kim itu berbeda dari biasanya, tidak terdengar suara Sinchan dari layar kaca, tidak terdengar perdebatan kecil di lantai dua, hanya ada segudang pertanyaan di empat kepala itu. dan tidak biasanya juga Kim Jongin berada di kamarnya pada jam seperti ini, jam 09.01 PM.

"Yeobo, ada apa ini ?" tanya tuan Kim seraya duduk di meja makan yang menghadap dapur "Entahlah. biarkan saja, anak muda pasti mengalami fase seperti itu" ujar nyonya Kim yang kini sudah duduk di hadapan tuan Kim seraya menyeruput teh hangat.

Di sisi lain, ada lelaki yang tengah berkutak dengan kertas-kertas yang berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. "kerjakan tugasmu dengan benar, setelah itu minum susu lalu istirahat" Mark menoleh seraya memberikan senyum manis pada seseorang yang sangat Ia hormati "Ne eomma"

"Pintaaar" ucapnya seraya mengusap rambut kepala Mark menyalurkan rasa bangga dan juga sayangnya pada anak itu, dan tak lama Ia pun melangkahkan kakinya keluar dari kamar yang penuh dengan buku-buku.

Mark menghela napasnya, sungguh tidak mudah untuk fokus pada tugasnya kali ini. 'Aku akan melupakan perasaan ini, dan akan terus fokus pada apa yang tengah aku jalankan'

Drrt drrt

SomiEnnik
09.05

Markkkkkk

Besok ajari aku matematika lagi

Ok ok ok ok ok ok ?

Seketika Mark menyunggingkan senyumnya, mungkin berteman dengan Somi akan menyenangkan pikirnya.

SomiEnnik
09.07 PM

Ok ok ok ok ok ok ?

Baiklah besok aku yang ke kelasmu atau kau yang ke kelasku ?

Biar aku saja yang ke kelasmu ㄱㄱ

Kalau begitu selamat tidur Seonsaengniiiiim

Mwoyaa -___-

ㅋㅋㅋ

---

"Anyeong princess" Yeri terkekeh saat Mingyu menyapanya dengan gaya peek a boo, mungkin saat ini Ia memang harus lebih melihat Mingyu ketimbang lelaki itu.
"Menungguku ?" tanya Yeri dengan nada sedikit manja pada kekasihnya, "Tentu saja, tadi aku melihat Jongin hyung menaiki bus pertama, tapi aku tidak melihatmu" jelas Mingyu dan di balas anggukan singkat oleh Yeri.

Entah kenapa, sudah berapa hari ini Ia tidak berangkat bersama kakak-nya, mengobrol pun hanya seperlunya. Mereka berdua tidak bertengkar atau semacamnya, tetapi akhir-akhir ini suasana hati dua bersaudara itu memang sedang tidak baik.

Pagi ini cuaca masih sama juga, langit gelap seakan menahan tangisnya. Dan atmosfir ini masih sama seperti atmosfir beberapa hari yang lalu, hampa dan kelam menurut Kim Yerim.

"Yer !!"

Yeri tersentak ketika Ia merasakan sebuah lengan mengalung di lehernya, "Aaaa Vernooooon ! mengagetkan saja" protes gadis itu, benar saja bahwa itu adalah lengan Vernon teman satu kelasnya.

"Jongin sunbae duluan lagi ? Mingyu dimana ? kau sendiri ? waaah daebbak" pertanyaan beruntun dari Vernon itu membuat Yeri memutar bola matanya.

"Eoh, aku berangkat bersama Mingyu tapi tadi dia harus ke ruang guru untuk mengurus nilainya"

Yeri menghela napas sejenak "Dan aku tidak sendiri, aku bersamamu bodoh" lanjutnya seraya mencoba untuk melepaskan lengan Vernon yang masih setia mengalung di lehernya, ayolah mereka tengah jalan di koridor lantai tiga, dan jelas saja banyak siswa-siswi yang memperhatikan mereka berdua, termasuk Mark dan jaemin di ujung sana dengan tatapan yang mencurigai Vernon.

Talk to Me ; Mark & Yeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang