12. Aku-

1.2K 145 10
                                    

Waktu terasa memaksa untuk terus berjalan lambat, sedangkan dalam benak seorang gadis berkuncir kuda itu Ia ingin sekali jam istirahat segera berakhir. Untuk kesekian kalinya, Ia merasa ini bukan hal yang tepat yang seharusnya Ia jalani, duduk berdua dengan Mingyu yang kini sedang fokus dengan buku Chemistry-nya.

Dan untuk kesekian kali juga Ia mendengus jenuh menatap makanan yang Mingyu bawa dari Kantin untuknya. Beruntung, Yeri tidak perlu repot-repot berjalan ke kantin untuk mengambil jatah makan siangnya. Tapi entah itu terasa membebankan Mingyu menurut Yeri.

Perlahan, manik mata yang tadi terfokus pada makanan itu berubah haluan menatap ke arah jam 10, menatap lelaki yang membuat Ia sulit terlelap saat malam. Jika saja Ia tahu bahwa Mark mengikutinya, mungkin Ia tidak akan berdiam diri di halte bus selama itu.

Terlihat Mark yang sesekali mengelus betisnya, pasti itu akibat berdiri selama berjam-jam. Dan mendengus lagi, kali ini bukan dengusan rasa jenuh, tapi dengusan rasa bersalah.

“Dimakan aaaaa” Yeri tersentak ketika Ia melihat sebuah sendok berisi nasi dan kare melayang disampingnya.

“aaaaaaaaaaaaaaa” lanjut Mingyu yang mulutnya terbuka lebar seakan menitahkan gadisnya untuk membuka mulut seperti apa yang Ia lakukan.

“Ammm, nah begitu” ucap Mingyu dengan senyuman manis yang puas.

“Mark !” suara itu, suara renyah yang dapat membuat dada Yeri sesak seketika.
“Somi, kau tidak membawa bekal lagi ?” Somi melirik sinis Jaemin yang masih tertawa meledeknya.

Tidak ada jawaban, gadis berdarah campuran itu langsung memindahkan pandangannya pada Mark, tentu memandang dengan hangat.

“Mark, ayo ajari aku Matematika bab 3, aku belum mengerti” Mark mendorong Vernon agar bangkit dari kursinya dan mempersilahkan gadis itu duduk, “Duduk disini” sungguh diluar pemikiran. Bahkan Jaemin yang tadi tertawa kini terdiam seraya mengerutkan dahinya.

Kenapa ? kenapa bisa menjadi akrab seperti itu ? apa hati Mark dapat di ambil begitu saja hanya oleh bekal ? itulah yang Yeri pikirkan. “Kalau ini, kau harus mulai dari bab 5 kelas 1” Somi mendengus lalu mencebik bibir mungilnya dan itu membuat Mark terkekeh. “Tenang, aku akan mengajarkanmu dari awal” dan kata-kata itulah yang membuat sepasang mata Somi berbinar, tapi membuat sebuah hati remuk.

'Ingatlah bahwa aku bukan siapa-siapa Mark, ingatlah bahwa aku mempunyai hati yang harus aku jaga, hati yang selalu berusaha menjaga hatiku' batin Yeri seraya melirik Mingyu disampingnya, “Wae ? Aku tampan ya a'a-aah-” Yeri mencubit gemas lelaki yang statusnya kini adalah kekasihnya itu.

“Hoi hoi hoi siswa-siswi kelas lain silahkan pergi, sebentar lagi bel” ucap Chanwoo dengan nada mengusir.

Anak itu memang tidak suka jika ada siswa-siswi lain yang tidak mempunyai urusan penting datang ke kelasnya berlama-lama. “Jangan lupa, kita pulang bersama ya” kata-kata itu benar-benar membuat mood Yeri hancur. Ayolah sadarlah Yeriiim sadarlaaah batin Yeri.

Kini Vernon dan Jaemin menatap tajam sahabatnya itu, mereka tidak ingin banyak bertanya, hanya meminta Mark menjelaskan apa yang terjadi antara dia dan Somi.

Wae ?”

Jangan lupakan kepekaan Mark yang kadarnya sangat rendah. “Kau akrab dengan gadis itu ? bisa jelaskan ?” ucap Vernon, ini bukah sesuatu hal yang serius untuk di perbincangkan menurut Mark, tapi kenapa kedua orang itu terlihat sangat serius, bahkan saat Ujian Harian saja mereka tidak pernah se-serius ini “Jelaskan apa ?” Jaemin mendengus seraya mengusap wajahnya kasar.

“Jelaskan saja apa yang terjadi antara kau dan Somi” kata Jaemin.

Mark terdiam sejenak dengan mata yang tertutup.

Talk to Me ; Mark & Yeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang