8. Akan Sambung

1.4K 195 12
                                    

Perdebatan panjang itu berlangsung sampai sore. Setelah berdebat tentang siapa yang menjadi pemeran dan siapa saja pengurus yang dibelakang panggung, mereka siswa-siswi kelas 2-3 berhamburan keluar.

Termasuk Yeri, Ia kini sedang berjalan di koridor lantai satu dengan mata yang terfokus pada ponselnya. Tangannya terus mengetik pesan pada kakaknya Jongin agar segera menjemputnya di halte bus gu Yeongsan-gu,Distrik rumahnya.

Dan Yeri tidak menyadari bahwa ada tiga manusia yang tengah rusuh dibelakangnya, dua orang mendorong-dorong temannya dengan cengengesan, dan yang di dorong mencoba menolak tapi tak mampu.

"Eh ?" kini ketiga anak rusuh itu seketika diam mematung ketika Yeri membalikan badannya menghadap Mareka. "Ha-haai" kata Mark dengan senyum canggungnya dan tangan yang Ia angkat menandakan Ia sedang menyapa. Sedangkan kedua temannya di belakang sedang tertawa dalam diam.

Menjahili orang yang sedang jatuh cinta memang menyenangkan, apalagi yang sedang jatuh cinta adalah orang yang bergengsi tinggi.

"Aneh sekali" gumam Yeri sebelum meninggalkan ketiga orang itu, sungguh Mark kini tengah menatap kedua temannya dengan beribu sumpah serapah dalam hatinya.

Mark POV

Flashback on

Kami sedang membicarakan Mingyu yang kata Vernon adalah lelaki Pervert. Sial, lelaki itu tidak boleh menyentuh Yeri. Awas saja
"Mark" Aku menoleh pada Vernon, begitu juga dengan Jaemin

"Kau lebih baik jujur pada kami" aku mengerutkan dahiku, jujur ? jujur apa ? aku tidak pernah berbohong pada mereka, sepertinya.

"Apa ?" tanyaku

"Yeri" Aku semakin bingung dengan ucapan Vernon, Yeri ? kenapa ? ada apa dengan Yeri ?

"Kau ini kenapa Mark?"
Hah ? kenapa Jaemin bertanya itu ? aku ? kenapa ? kenapa jadi aku ? bukan kah tadi dia bilang Yeri ?

"Kau menyukai Yeri kan ?"

Wahahahha sungguh aku tertawa mendengar pertanyaan itu terlontar dari mulut lebar Na Jaemin, yang benar saja kawan.

Aku ?

Suka ?

Pada Kim Yerim ?

Anak yang selama ini menyusahkanku ? yang benar saja. Aku baik karena aku masih merasa bersalah padanya. Itu saja tidak lebih.

"Yang benar saja" mereka sepertinya nampak kesal, apa aku salah ? tidak !

"Aku ingin bertanya dan kau harus langsung menjawab" aku mengiyakan saja

Mereka ingin mennanyaiku secara bergantian, Vernon-Jaemin-Vernon-Jaemin dan seterusnya. Entah apa yang akan mereka tanyakan tapi sepertinya itu bukan hal yang serius

"Dua bulan lalu mengapa kau berdiri dijendela rumah Yeri tengah malam saat setelah terjadi pembunuhan di daerah Yeongsan-gu sehari sebelumnya?"

Pertanyaan yang panjang dan berbelit -_-. Tapi tunggu, darimana Ia tahu ?

"Aku hanya khawatir" jawabku seadanya. Memang benar aku khawatir, Siapa yang tidak khawatir jika teman sekelasmu berada di kawasan yang menjadi lokasi pembunuhan

"Khawatir ?" Vernon malah balik bertanya, dasar.

"Jangan dulu non, kita harus bertanya banyak dan mengumpulkan semuanya" Vernon mengangguk, sedangkan aku bingung, bingung dengan apa yang dua makhluk ini perbincangkan

Talk to Me ; Mark & Yeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang