5. Tidak bisa

1.5K 244 11
                                    

Mata itu melihat seluruh isi kelas dengan jeli, memeriksa apakah masih ada debu di sana. Lima orang sudah berjajar rapi di depan kelas, menunggu Mark berbicara tentang debu-debu yang Ia lihat nanti.

Dengan satu kata yang keluar dari mulut Mark, kelima anak itu bisa bernafas lega dan segera membereskan peralatan piket.

Sebelum Yeri keluar untuk membuang beberapa kertas miliknya, Mingyu sudah berada di depan kelas Yeri dengan senyum yang sama. Senyum yang Yeri lihat sekitar seminggu yang lalu.

“Anyeong, ingat ya setiap hari rabu aku piket” Mingyu mengangguk dan tersenyum, Ia tahu mengapa Yeri menyampaikan itu padanya. Itu untuk memberi tahu Mingyu agar tidak menjemputnya sekolah pada hari rabu.

“Temani aku mau ?” Yeri menoleh pada Mingyu yang duduk disampingnya.

“Kemana ?”

“Ke toko buku, aku harus membeli beberapa buku Sains” Yeri nampak berpikir sejenak, memikirkan apakah hari ini Ia memiliki kesibukan atau tidak.

“Baiklah, tapi harus jajani aku Ice Cream pisang, bagaimana ?” Mingyu mengangguk mantap, Ice Cream apapun itu akan Mingyu belikan untuk seorang Kim Yerim yang telah membuatnya jatuh.

“Kau ! bisakah tidak berisik ?” Mingyu dan Yeri menoleh ke asal suara, mereka melihat Mark berada di ambang pintu kelas dengan wajahnya yang dingin, selalu seperti itu.

“Abaikan saja dia Mingyu-ya” Mingyu tersenyum tipis pada Yeri dan mengabaikan Mark yang masih menatap dingin mereka berdua.

‘Ck' ku kira dia akan meminta maaf’- Yeri

Sebenarnya perbincangan Mingyu dan Yeri sama sekali tidak membuat kegaduhan, tapi entah kenapa Mark merasa terganggu dengan itu, hanya Mark.

Yeri tidak habis pikir dengan ketua kelasnya itu, dia selalu bicara kalau Yeri dan Mingyu berisik. Padahal jarak Mark dengannya terbilang cukup jauh.

---

“Jadi ? Kapan mau mengerjakan tugas ini?” tanya Dahyun pada Jaemin yang duduk di antara Mark dan Jeno

“Hari ini saja, pulang sekolah langsung kerumah ku” Jaemin, Jeno, dan Dahyun mengangguk, sedangkan Yeri hanya mendengus kesal.

Sebelumnya Ia ingin bilang kalau hari ini dia ada janji, tapi tanpa sengaja lelaki menyebalkan itu merusak janjinya dengan Mingyu.

“Kalau begitu aku akan menyusul” Semoga itu adalah tindakan tepat, Yeri tidak mau mengecewakan Mingyu yang menjadi satu-satunya teman yang tulus di sekolah ini

“Tidak bisa” Yeri memutar bola matanya, Ia tahu Mark akan menolak usulnya. Yeri langsung mengambil ponselnya dan mengirimi Mingyu pesan bahwa Ia sangat kecewa berada di kelompok yang membuatnya membatalkan janjinya.

[MingyuKim
-Kalau begitu aku akan menjemputmu dirumah temanmu
-Tidak ada penolakan kkk]

Mark melirik sedikit pada Ponsel Yeri, Ia hanya melihat itu dari Mingyu, Isinya tidak.

Terdapat perasaan kesal di diri Mark. Kenapa harus kesal ? Cemburu ? Cemburu jika Yeri dekat dengan Mingyu ? Mark akan menyangkal itu.

---

Langit sore yang seharusnya cantik kini harus tertutupi oleh awan hitam pemeras air. Yeri berada di rumah Mark dari dua jam yang lalu, tentu bersama dengan kelompoknya. Mengerjakan tugas dan berbincang sejenak.

Tapi Yeri hanya diam saja, Ia masih malas untuk ikut berbincang dengan teman kelasnya, terlebih pada Mark.

Sebenarnya, Yeri malas pada Mark karena anak itu belum meminta maaf padanya.

'Sakit hati ? Sedikit, sudah tidak banyak. Terimakasih Vernon'- Yeri

Ia hanya menatap ponselnya, tidak ada pesan dari Mingyu karena Mingyu sudah berangkat untuk menjemputnya. Jongin ? Ia mengirimi pesan terus menerus menanyakan apakah disana baik, awalnya Jongin ingin menjemput Yeri, tetapi hujan terlalu deras dan Jongin belum mahir mengendarai mobil.

“Yeri, kau jangan diam saja” Yeri tersenyum tipis pada Jaemin, sebenarnya Jaemin tidak ada hubungannya dengan kejadian itu, tapi Yeri menganggapnya ada karena Jaemin adalah teman dekatnya Mark sebelum Vernon.

“Tunggu hujan reda dulu, aku tidak mau kalian tidak masuk karena sakit besok, karena besok kita harus presentasikan ini” ucap Mark

“Aku sudah di jemput, Anyeong.” Yeri membungkukan badannya lalu pergi dari situ. Mingyu juga sudah berada di depan rumah Mark dengan payung di tangannya.

“Mingyu-ya, seharusnya kau tunggu di dalam mobilmu saja” kata Yeri yang sedang mengikat tali sepatunya

“Ku kira kau dijemput oleh Jongin Sunbae” ucap Mark yang berdiri di belakang Yeri, Mingyu hanya tersenyum pada Mark yang masih memasang ekspresi dinginnya

“Kajja, Mingyu-ya” Mark menatap kepergian Yeri dan Mingyu dengan malas.

Mark benar-benar tidak menyukai Mingyu. Lelaki itu membuat Yeri selalu mengabaikannya.

‘Bodoh, kenapa baru sadar sekarang’ batin Mark







‘kenapa aku baru sadar kalau aku harus cepat-cepat minta maaf padanya’ batinnya lagi

---

Mingyu mengantar Yeri sampai depan rumahnya, Ia juga memayungi gadis itu. menurutnya ini waktu yang tepat.

“Yeri-ya” Ucap Mingyu dengan nada yang sedikit tinggi agar terdengar, karena sekarang masih hujan.

“Ne ? Wae ? Mau singgah sebentar ?” Mingyu menggeleng dan Yeri menatap Mingyu dengan bertanya-tanya

“Aku akan mengatakan ini sekali, dan aku akan meminta jawaban itu sekarang” Yeri mengangguk sedangkan Mingyu kini sedang mengatur detak jantungnya

“KimYerim ! aku Kim Mingyu ! aku menyukaimu ! Saranghae Kim Yerim ! Maukah ka—“

“Ne Mingyu-ya !, A-aa-aku mau” Jawaban Yeri itu membuat Mingyu sangat amat bersyukur telah hidup di dunia ini.

Dibalik gorden putih, bayangan hitam itu terus memperhatikan Yeri dan Mingyu. Ada ekspresi yang sulit di artikan dari wajahnya.











‘Aku harap aku tidak salah’- Yeri
‘Aku akan menjagamu Yeri-ya’- Mingyu
‘Kenapa aku tidak setuju?’- Jongin
‘*Sedang berlatih minta maaf di kamar’- Mark








$

Talk to Me ; Mark & Yeri ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang