ONE

719 40 2
                                    

Kris tersenyum lembut ketika mendapati istrinya sedang menidurkan bayi mereka didalam kamar. Ia sangat bahagia melihat pujaannya tersenyum dan sesekali Kris mendapatinya tertawa anggun karena melihat kelakuan kedua bayi mereka dengan gemas, lalu Kris menghela nafas sesaat agar kekhawatiran dirinya tak mengganggu kebahagian sang istri.

Tok
Tok
Tok

Tao menoleh kearah pintu yang terbuka dan tersenyum ketika mendapatkan seseorang yang dicintainya kini berada diambang pintu entah sejak kapan. Sambil menggendong salah satu bayi mereka, Tao menghampiri suaminya tersebut.

"Ada apa? Tidak biasanya aku melihatmu bersantai-santai..." Tanya Tao tanpa menghilangkan senyumannya.

"Apa aku tak boleh melihatmu dan putra-putraku? Kau tau aku sangat merindukanmu serta jagoan kecil kita...dan aku sedang ada waktu untuk istirahat dari berkas-berkas bodoh itu..." Jawaban Kris tentu saja mendatangkan cubitan diperutnya.

"Kris, jangan seperti itu! Kau mengatakan hal buruk didepan bayi kita, dan itu juga akan berpengaruh pada mereka!" Omel Tao dengan tatapan marah pandanya yang menurut Kris sangat menggemaskan.

"Awww~ baik-baik aku tidak akan bicara seperti itu~~~ aku lelah harus membaca dokumen-dokumen yang hanya membuat frustasi, aku butuh refreshing saja dengan melihatmu dan putra-putraku..." Aku Kris dengan senyuman menawannya yang mana membuat Tao merona dan merasa malu karena Kris mengatakannya begitu penuh cinta dan kasih sayang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
    

Setelah Kris menemui istri dan anaknya, ia pun melanjutkan pekerjaannya diruangan khusus untuk raja bekerja.
Selesai dengan pekerjaannya yang membuat badannya pegal-pegal ia akhirnya berdiri dari kurdinya dan merilekskan tubuhnya perlahan-lahan lalu menatap kejendela dimana para penduduk dikerajaannya sedang bekerja dengan senang hati dan gembira, lalu Kris menghela nafasnya dengan berat sehingga mengingat percakapannya dengan peramal istana beberapa jam sebelum ia menemui istrinya tadi.

FLASHBACK ON!

Kris berjalan menuju tempat peramal Nam berada untuk mengetahui apa yang akan terjadi dengan keluarga kecilnya dimasa depan. Memang sudah biasa sang raja akan bertanya pada peramal istana untuk mengetahui masa depan apa yang akan terjadi pada istana, penduduk istana, keluarga raja dan lain-lain.

Raja akan mengunjungi peramal istana sebulan sekali, itu adalah waktu yang sangat tepat bagi raja bertanya pada peramal istana.

Dan disinilah dia, berada didepan pintu peramal Nam. Peramal istana yang sangat jenius, bijak, dan masih sangat muda untuk menjadi peramal pada umumnya.

TOK
TOK
TOK

Kris menunggu jawaban dari dalam.

KRIEEET

Pintu terbuka dan kepala seseorang menyembul sedikit dari balik pintu, lalu orang tersebut mendongakkan wajahnya keatas dan matanya bertemu langsung dengan Kris sang raja dari negeri Villaria. Orang tersebut tak lain adalah peramal Nam, pemuda berusia 21 tahun yang memiliku rambut pendek berwarna dark brown dengan topi khas penyihir berwarna biru dongker diatasnya dan terdapat gambar bintang, lalu ada sedikit poni didahinya  itu sedikit terkejut melihat Kris dihadapannya dengan bola mata melotot hampir keluar dari sarangnya. Setelah sadar dari keterkejutannya dengan kehadiran orang nomor satu di Villaria tersebut, lalu membuka pintu lebih lebar lagi dan membungkuk hormat pada Kris.

"Hamba memberi hormat pada yang mulia..." Ucapnya penuh dengan sopan santun.

"Bangunlah peramal Nam..." Peramal Nam kembali berdiri tegak setelah diberi perintah.

"Apa kabar yang mulia??! Apa anda memerlukan sesuatu? Sehingga anda berada disini?" Tanyanya hati-hati.

"Kau tak ingat? Ini adalah hari dimana aku memintamu meramal masa depan yang ada di Villaria."

"Ahhh~!" Jeda sebentar. "Maafkan hamba yang mulia, hamba terlalu sibuk akhir-akhir ini, karena mempelajari buku dari perpustakaan untuk mengembangkan sihir yang mulia." Jelas peramal Nam panjang lebar sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Merasa bersalah pada raja.

"Hmmm...tak apa-apa aku mengerti, bolehkah aku masuk dan bisakah kau langsung meramal?" Tanya Kris dengan tak sabar.

"Uhm...baiklah yang mulia, mari masuk dan hamba akan meramal anda.."

Setelah masuk, Kris langsung duduk dihadapan peramal Nam yang telah bersiap-siap. Sambil menunggu Kris melihat-lihat ruangan yang tak begitu besar dan juga tak begitu kecil, dilihatnya dinding-dinding tersebut terdapat alat yang sangat aneh lalu rak buku yang rapih dengan buku yang tak terlalu banyak serta sampulnya bergambar peri, goblin, rasi bintang, dan naga.

Setelah cukup lama melihat sekitar ruangan tersebut, ia melihat peramal Nam sudah selesai dengan persiapannya. Dan kini dihadapan Kris ada sebuah bola yang ukurannya mirip seperti bola sepak berwarna putih dengan kilauan biru yang indah.

"Nahhh...tolong letakkan tangan kanan yang mulia diatas bola ini..."

Dengan patuh Kris melakukan apa yang disuruh peramal Nam.

"Lalu pejamkan mata anda dan jangan membuka mata sebelum hamba memberitahu yang mulia..." Jelas peramal Nam dengan wajah serius.
Kris menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya bertanda setuju, lalu ia dengan perlahan menutup matanya.

"Rileks-kan badan dan pikiran anda yang mulia.."

Setelah dirasakan Kris mulai rileks, ia pun menempatkan tangan kanannya diatas tangan kanan sang raja agar bisa membaca masa depannya. Lalu ia melihat kedalam bola itu yang sedang memlerlihatkan bayangan masa depan negeri Villaria, ia merasa senang saat kerajaan akan baik-baik saja hingga sebuah bayangan hitam dengan aura yang sangat kuat ada didalam bola itu, kabut hitam itu memunculkan sepasang mata bulat berwarna semerah darah dan perasaan benci yang begitu pekat membuat bola tersebut retak tak kuasa menahannya diwaktu yang sama tangan peramal Nam menggenggam erat tangan sang raja tanpa ia sadari.

DHUAAARR!

Bola tersebut tak kuasa menahannya hingga meledak dan pecah berkeping-keping, untung saja ketika bola itu siap untuk meledak peramal Nam langsung menarik yang mulia mendekat dan melindunginya dengan sihir. Masih terkejut akan hal tersebut, Kris tak bisa berbicara apapun, dengan nafas yang terengah-engah dan jantung berdetak lebih cepat. Sangat terkejut atas kejadian tersebut, lalu ia menatap peramal Nam yang tak jauh berbeda dengan dirinya sambil menatap balik sang raja. Seolah mengerti kejadian yang akan datang akan sangat buruk ia panik, khawatir, dan gusar.

FLASBACK OFF!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

SEMENTARA ITU DITEMPAT LAIN!

Seseorang dengan jubah hitam menyeringai puas atas apa yang telah terjadi didalam istana tersebut.

"Hahaha...tak akan lama lagi! Tunggu saja, aku tidak akan memaafkan kalian!!! Aku akan mengambil apa yang sudah menjadi milikku!" Gumamnya seorang diri dibawah gelapnya gua yang ia tinggali seorang diri.

TBC

Huahhhh akhirnya jadi juga!!!🙈
Perhatian ya, ini sengaja gk make marga biar gk pusing gue nentuin marganya apa...
Lagian juga klo make marga salah satu jd gk pantes gmn gtu~ jd aneh aja gtu. Keknya ni cerita bakal byk bgt dahhh chapnya👻😂😂semoga aja gue sanggup lanjutin ni cerita..yaudahlah gtu aja.
Voments! Juseyo~~~

    

The Tower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang