FOURTEEN

633 30 18
                                    

Tanpa sepengatahuan Baekhyun, Sehun melangkahkan kakinya lebih dekat pada hyungnya.

Saat Sehun meneliti wajah Baekhyun dari dekat, ada suatu perasaan tak rela jika Baekhyun memikirkan Red Shadow seharian ini. Bahkan Sehun pun tidak tau mengapa ia mendapati perasaan seperti itu pada hyung kandungnya sendiri. Sehun sudah berfikir keras tentang perasaan apa yang sedang menyerang dada kirinya setiap melihat Baekhyun, bahkan saat pertama kali Sehun menemukan Baekhyun dihutan kala itu. Dan ia sudah tau apa jawabannya. Karena Sehun terlanjur jatuh kedalam pesona hyung kandungnya sendiri, tapi Sehun tidak ingin mengakui kalau ia menyukai -ahhh tidak- lebih tepatnya Sehun sudah terjatuh dalam, sangat dalam.

Sehun tau perasaannya salah, tapi ia tidak bisa menghindar lagi kali ini. Kalau sebelumnya Sehun memikirkan apa yang sedang terjadi dengan dirinya ketika jantungnya bekerja lebih cepat daripada sebelumnya -bukan, itu bukan penyakit jantung- itu adalah perasaan berdebar-debar karena sedang jatuh cinta. Tapi sekarang Sehun akan memperlihatkannya pada Baekhyun.

"Jangan pernah memikirkan siapapun disaat kau sudah kembali ke istana, Baekhyun hyung.."

Sehun bicara tepat didepan bibir Baekhyun, membuat Baekhyun tersadar dari lamunannya dan langsung mengambil langkah mundur karena terkejut.

"A-Apa yang kau bicarakan? Memangnya aku memikirkan siapa?"

Baekhyun sudah dapat suaranya kembali dan bicara terbata-bata karena gugup.

Sehun menegakkan badannya, melihat Baekhyun dengan intens. Lalu kemudian ia menyeringai.

"Bukan apa-apa, sebaiknya kau pergi dari sini...atau kau akan menyesal, hyung.."

Baekhyun mengerutkan dahinya tanda bahwa ia bingung. Menurutnya Sehun sangat misterius, seperti ada sesuatu yang tengah pria tinggi itu sembunyikan.

"B-Baiklah, aku akan pergi.."

Setelah mengatakan itu, Baekhyun pun melangkahkan kaki kecilnya menuju pintu, setelah pintu tertutup kembali serta siluet Baekhyun menghilang, Sehun sedang memikirkan bagaimana caranya Baekhyun tidak dapat memikirkan atau sekedar mengingat nama Red Shadow.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Brak

Setelah menutup pintu perpustakaan itu, Baekhyun tidak langsung pergi seperti yang dikatakannya tadi pada Sehun. Malah sekarang Baekhyun bersandar pada pintu tersebut dan menetralkan nafasnya.

Baekhyun tidak menyangka kalau Sehun bisa membuatnya setakut ini, bahkan aura Sehun tadi seperti orang yang sedang diselimuti kemarahan.

"Kenapa Sehun seperti itu?"

Baekhyun bergumam pelan sembari memikirkan tingkah laku Sehun.

"Ahhh mungkin hanya firasatku saja...lebih baik sekarang aku kehalaman belakang, siapa tau bisa melihat bunga-bunga yang cantik dan indah~"

Akhirnya Baekhyun pergi dengan langkah kaki melompat-lompat kecil tanpa tau bahwa Sehun melihat dan mendengar  semuanya dari balik pintu perpustakaan tersebut.

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yak! Kau belum boleh memakannya!"

Baekhyun berhenti melangkahkan kakinya menuju halaman belakang istana setelah mendengar sedikit suara berisik atau ribut di dapur. Karena rasa penasaran yang tinggi, Baekhyun pun akhirnya melangkah menuju dapur istana yang tidak kalah luas dari halaman belakang istana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Tower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang