Chapter 3

76 4 0
                                    


You.

   Presentasi pun berjalan dengan lancar. Akhirnya Seyeon dan Narin bisa bernafas dengan lega. Mereka mendapat tepukkan yang sangat meriah dari murid kelasnya. Selain itu, Guru Kim selaku guru mata pelajaran tersebut sempat memuji keterampilan mereka saat berpresentasi.

----

"Song Yeol kemana sih daritadi belum mengabariku" keluh Seyeon sambil mengecek ponselnya ketika ia dan Jikyung berjalan menuju kantin.

"Dia sedang belajar kali. Resiko punya kekasih beda sekolah" cibir Jikyung.

Seyeon mengerucutkan bibirnya sebal.

"Bagaimana lagi? Aku tak bisa menolaknya"

Jikyung hanya mendesah kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Sesampainya di kantin, mereka langsung menempati meja yang kosong.

"Ngomong-ngomong, kemana gadis itu?" ujar Jikyung pada Seyeon. Seyeon hanya tersenyum simpul.

"Itu" sahut Seyeon sambil menunjuk ke belakang Jikyung. Jikyung menoleh.

"Heol!daebbak!" decak Jikyung saat melihat Narin di kerubungi oleh beberapa pria yang ingin memberi nya coklat, boneka, maupun bunga.

"Narin-ssi, terimalah bungaku"

"Jung Narin, ambil saja punyaku"

"Jung Narinn.."

Sampai Narin duduk dihadapan Seyeon & Jikyung, para pria itu masih tetap berisik membuat Narin menjadi pusat perhatian.

"YAK!! DIAMLAHH!!" teriak Narin yang sudah tak tahan akan gangguan - gangguan mereka. Pria-pria itu langsung diam.

"Simpan saja disini. Aku sangat menghargai kalian. Terima kasih" ungkap Narin dan dituruti oleh mereka.

Jikyung & Seyeon hanya berdecak kagum melihat kelakuan sahabatnya itu.

Akhirnya para siswa itu pergi meninggalkan mereka bertiga setelah menaruh hadiah pemberiannya.

"Yahh Jung Narin,  kau benar-benar hebat! Aku benar-benar iri padamu" ucap Seyeon.

"Menurutmu itu hebat? Aku benar- benar muak dengan itu. Ambil lah jika kau mau" kata Narin sambil bertopang dagu. Tentu Jikyung menerimanya dengan senang hati.

"Terima kasih Narin-ah" ucap Jikyung.

"Kau tidak mau, Hwang Seyeon? Ada apa denganmu?"

"Dia sedang sedih karena Song Yeol tidak mengabarinya" timpal Jikyung.

"Aishh.. Makanya tidak usah punya kekasih." cibir Narin.

"Kejam sekali" keluh Seyeon.

"Ngomong-ngomong presentasi kalian tadi keren sekali" kata Jikyung.

"Tentu. Itu karena kerja sama yang kompak." ujar Narin

"Em. Kau juga kan sekelompok dengan Kang Haewon, dia pintar juga. Tapi bicara tentang Haewon, belakangan ini dia jadi bersikap aneh."

Narin cukup tertegun. Pikirannya tiba-tiba tertuju pada Haewon.

"Iya, sudah dua hari dia tidak sekolah" timpal Jikyung.

"Padahal ia yang sangat pendiam di kelas. Dia juga yang mendapat peringkat satu kemarin." jelas Seyeon.

Narin masih terdiam. Otaknya mengingat kembali pada malam itu. Apa itu ada hubungannya? Memang jika dipikir-pikir Haewon tidak masuk semenjak kejadian itu. Tapi apa mungkin-- tidak! tidak! Ia tak boleh mempunyai pikiran negatif seperti itu! Mungkin saja Haewon ada urusan atau apa.

Difficult Of Love✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang